Berita NTT
Suzuki New Carry Jadi Primadona
ada club-club. Ada club Ignis, ada club Ertiga club XL7. Kita akan tutup besok dengan lomba dance antar SMA
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
"Tapi hybrid yang diterapkan kali ini di Suzuki itu sedikit berbeda. Tidak seperti yang biasa dikenal oleh otomotif di luar sana sebagai full hybrid. Kalau hybrid yang ditetapkan oleh Suzuki sendiri itu lebih kepada mild hybrid," tambahnya.
Teknologi mesin mild hybrid yang dikembangkan secara global oleh Suzuki adalah Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
Khusus di Indonesia, teknologi SHVS masih dalam tahap penelitian agar bisa disesuaikan dengan karakter dan kondisi jalanan di dalam negeri.
Baca juga: Bupati Sumba Timur Resmikan Showroom Dealer Suzuki Cabang Waingapu
Teknologi ini sendiri dibuat untuk sistem penggerak mesin dan telah dilengkapi dengan Integrated Starter Generator (ISG) sebagai pengganti alternator konvensional yang mampu memberikan dukungan tenaga pada mesin, sehingga dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar.
Teknologi SHVS juga dilengkapi Lithium Ion Battery yang dirancang untuk menyimpan tenaga yang dihasilkan oleh ISG dan akan digunakan ketika mesin membutuhkan dukungan tenaga. Teknologi SHVS ini mencakup efisiensi bahan bakar, ringan, dan kompak sehingga merupakan sistem yang ideal untuk mobil-mobil kompak.
Teknologi SHVS memiliki sistem kerja yang sederhana. Diawali ketika kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi pada posisi netral, maka secara otomatis kendaraan akan melakukan Engine Auto Stop yang berfungsi mematikan mesin, namun sistem kelistrikan tetap menyala.
Kemudian apabila pedal diinjak, secara otomatis ISG akan menyalakan kembali mesin kendaraan.
Pada saat mesin berhenti, daya listrik yang disimpan pada baterai akan dialihkan pada komponen elektrik untuk tetap menjaga sistem kelistrikan tetap menyala. Siklus yang sama akan berulang lagi ketika pengemudi menjalankan kendaraannya.
Saat Engine Auto Stop batal, ISG akan mengaktifkan Baterai Accu untuk melakukan Restart Engine.
Saat melakukan akselerasi awal, tenaga atau listrik yang tersimpan pada baterai akan memberikan dukungan tenaga pada mesin.
Ketika kendaraan dalam posisi melaju, tenaga atau listrik yang tersimpan pada baterai akan dialihkan pada komponen elektrik, seperti lampu, audio, air conditioner, serta multi-information display, sehingga kerja mesin hanya akan dipusatkan untuk menghasilkan tenaga.
Hal ini akan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar serta meningkatkan performa saat berkendara.
Ketika kendaraan melakukan deselerasi atau memperlambat laju, ISG secara otomatis akan mengubah energi kinetik yang dihasilkan pada putaran roda menjadi energi listrik yang akan mengisi daya baterai yang terdapat pada kendaraan dengan teknologi SHVS. Ketika mobil melakukan pengereman, pengisian daya listrik pada baterai akan semakin besar.
Komponen Utama dari Teknologi SHVS ini adalah Mesin Pembakaran Internal (Engine) yang adalah komponen utama dari setiap kendaraan.
Pada teknologi SHVS, mesin ini bekerja sama dengan komponen lainnya untuk menciptakan sistem yang efisien.