Berita Manggarai
Kisah Bripka Syamsuddin, Bangun Sekolah Gratis hingga Diusulkan Hoegeng Awards oleh Masyarakat
Pria ini bernama Syamsuddin. Ia merupakan polisi berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Manggarai sejak tahun 2004 silam.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Sore itu langit Kota Ruteng cerah dan sejuk. Nampak seorang Polisi berpangkat Bripka sedang bercanda ria dengan belasan anak Sekolah Dasar (SD) di bawah ruangan sederhana ukuran 6x7 yang dibiliki potongan bambu. Sekolah ini terletak di Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.
Pria ini bernama Syamsuddin. Ia merupakan polisi berpangkat Bripka yang bertugas di Polres Manggarai sejak tahun 2004 silam.
Namanya belakangan menggema, karena kepedulannya terhadap pendidikan anak-anak di Kota Ruteng. Ia dibantu istrinya mendirikan sekolah TK dan SD.
Saat dikunjungi POS-KUPANG.COM, Kamis (1/02/2024), Ia sedang mempersiapkan kedatangan tamu dari Mabes Polri. Ia bersama istri sedang mengajarkan belasan anak-anak yang mengenakan pakayan adat lengkap sedang belajar menari tarian tiba meka merupakan tarian khas Manggarai.
"Selamat siang kakak, mari masuk," sapanya dengan penuh ramah, mengajak saya dan teman untuk masuk di lingkungan sekolah itu.
Pada saat itu, Bripka Shamsuddin ternyata sedang menunggu kedatangan tamu dari Mabes Polri yang datang melihat langsung lembaga pendidikan yang didirikan oleh Bripka Shamsuddin.
"Lagi tunggu tamu pak, dari Mabes, saya juga kurang tau maksud kedatangan mereka. Mungkin mau lihat sekolah ini," lanjut Bripka Sham.
Belakangan namanya Bripka Syamsudin begitu menggema, bahkan sampai ke telinga pucuk pimpinan Korps Bhayangkara itu. Hal itu tentu karena prestasinya memperhatikan pendidikan anak-anak di Ruteng.
Nama sekolah yang Ia dirikan TK Deen Assalam dan SD Deen Assalam. Sekolah ini dibuka gratis, terletak di Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong Ruteng.
Awalnya ia membangun sekolah ini, menyadari kondisi lingkungan tempat Ia tinggal banyak anak putus sekolah.
Baca juga: Menderita Lumpuh Sejak Lahir, Kristina Dibantu Kursi Roda dari Kasat Binmas Polres Manggarai
Alasan yang ditemukan pula bermacam-macam. Ada yang keterbatasan biaya karena orang tua harus bayar kontrakan dan ada juga yang tidak mampu karena kondisi ekonomi.
Melihat kondisi itu Ia merasa terpanggil untuk berinisiatif mendirikan sekolah yang berawal dari TK. Tekatnya itu Ia harus mensisikan sebagian besar gajinya dan mengambil kredit di bank.
Dari gajinya seorang Polisi, ternyata itu tidak cukup untuk membangun dua gedung untuk sekolah TK dan kontrak lahan warga. Untuk memenuhi itu, Ia harus menggadaikan sertifikat rumah tinggalnya.
"Awalnya untuk membangun ini saya ajukan kredit di bank. Untuk bangun TK itu hari saya kredit dari gaji saya dan itupun masih kurang saya gadai lagi sertifikat rumah, untuk bisa memenuhi dua gedung, dua gedung yang harus kita bangun," ujar Sham
Alhasil, sekolah yang di dirikan empat tahun lalu itu sudah meluluskan empat angkatan untuk TK. Sementara untuk sekolah dasar baru masuk angkatan pertama karena baru dikelurkan izin operasi oleh Kementerian Agama.
Bagi Syamsuddin, proses membangun sekolah ini tidak gampang, semuanya butuh niat dan kerja keras. Namun panggilan hati dengan melihat kondisi sekitar memacu kita untuk berjuangan mewujudkannya.
Awal bantuan ini sekolah jumlah murid yang mendaftar ada 45 orang dan terbagi dalam tiga kelas. Setelah tahun pertama tahun kedua mengalami peningkatan hingga tahun ke tiga. Namun masuk tahun ke empat mengalami penuruan.
"Murid di tahun pertama ada 45 orang. Dan tahun kedua meningkat menjadi 80 orang dan tahun ketiga meningkat, hanya tahun ke empat ini agak menurun mungkin karena orang tua melihat sarana dan prasarana masih kurang," imbuhnya
Dan saat ini kata Syam, dalam tahun pelajaran berjalan jumlah murid untuk TK ada 68 dan SD ada 17 orang.
Ditengah kesibukan menjadi Polis dengan jabatan Paurmin Bagian Operasi Polres Manggarai, Bripka Syamsuddin, harus pandai sisihkan waktu. Ia memanfaatkan kecanggihan teknologi dengan memantau lewat CCTV telepon seluler.
"Untuk saya bisa mengontrol ini sekolah saya pasang CCTV di ruangan maupun area sekolah untuk bisa saya kontrol lewat HP, agar aktivitas saya dua-duanya berjalan," katanya
Masuk Nominasi Hoegeng Awards 2024
Berkat dedikasinya itu, sosok Bripka Shamsuddin sampai ke telinga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Bahkan ia diusulkan oleh masyarakat setempat untuk masuk dalam nominasi Hoegeng Award 2024 sebagai Polisi Inspiratif dan berdedikasi.
Pengusul merupakan pasangan suami-istri bernama Sahrullah dan Marjan. Mereka orang tua dari salah satu murid di Taman Kanak-kanak (TK) Islam gratis yang didirikan Bripda Syamsuddin.
Masuk dalam nominasi dibenarkan oleh utusan Mabes Polri yang mendatangi langsung lokasi Bripda Syamsudin pada Kamis 1 Februari 2024.
Adapun utusan dari Mabes Polri itu, IPDA Herman Hadi Basuki. Ia datang bersama dua orang lainya mengamati langsung kondisi sekolah yang didirikan oleh Bripda Syamsudin.
Pada kesempatan itu, IPDA Herman juga sempat menggali informasi dan berinteraksi dengan murid-murid yang sekolah di tempat itu.
"Saya terharu, sebelum kesinipun saya melihat perjuangan Pak Syam, mau nangis saya. Saya hari ini membuktikan menyaksikan bahwa perjuangan beliau luar biasa membantu orang-orang tidak mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Menurut saya patut di apresiasi oleh pimpinan," ucapan IPDA Herman, yang merupakan utusan Mabes Polri
Hal ini menjadi inspirasi bagi polisi -polisi yang ada di Indonesia, polisi bisa bermanfaat hadir ditengah masyarakat untuk melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ketika ditanya terkait perhatian dari Kapolri untuk Bripka Syamsudin, IPDA Herman mengatakan, Kapolri sudah membuka ruang partisipasi masyarakat untuk menyampaikan usulan. Dan Bripda Syamsudin diusulkan oleh masyarakat untuk mendapatkan penghargaan Hoegeng Award tahun 2024.
"Masyarakat sudah bisa berpartisipasi aktif karena bapa Kapolri sudah memberikan wadah untuk Polisi polisi yang berdedikasi dan inspirasi salah satunya adalah Hoegeng Awards yang diberikan kepada insan polri di seluruh Indonesia termasuk salah satunya pak Shamsuddin ini yang menjadi inspirasi bagi kita semua," pungkas IPDA Herman. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Kota Ruteng
Polres Manggarai
Bripka Syamsuddin
Kabupaten Manggarai
Mabes Polri
POS-KUPANG.COM
Hoegeng Awards
Polres Manggarai Berhasil Mediasi Kericuhan Pemain dan Suporter Dua Tim Futsal |
![]() |
---|
Keuskupan Ruteng Lanjutkan Program Gerakan Ekologis dalam Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif |
![]() |
---|
Komunitas Seni Teater Saja Ruteng, Gelar Pementasan Teater ‘X-Ray Mission |
![]() |
---|
Status Gunung Anak Ranakah di Manggarai Masih Level Waspada, Pos Pengamat Akui Keliru |
![]() |
---|
FKIP Unika St Paulus Ruteng Gelar Seminar Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.