Mahfud MD Mundur dari Kabinet
Ari Dwipayana: Istana Tunggu Arahan Jokowi Soal Pengganti Mahfud MD sebagai Menko Polhukam
Presiden Joko Widodo dan pihak Istana Presiden harus menyiapkan pengganti Mahfud MD untuk sisa masa jabatan beberapa bulan ini agar tidak vakum.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pengunduran Mohammad Mahfud MD dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sudah hampir pasti, hanya menunggu waktu yang tepat.
Karena itu, Presiden Joko Widodo dan pihak Istana Presiden harus menyiapkan pengganti Mahfud MD untuk sisa masa jabatan beberapa bulan ini agar tidak terjadi kevakuman.
Mengenai hal itu, pihak Istana tidak menampiknya. Hanya saja keputusan untuk menunjuk siapa pengganti Mahfud MD sebagai Menko Polhukam merupakan hak prerogatif Presiden.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, pihaknya menunggu arahan dari Presiden Joko Widodo soal pengganti Mahfud MD untuk mengisi posisi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Menurut dia, Presiden akan memutuskan apakah pos yang ditinggalkan Mahfud itu akan diisi ad interim untuk sementara waktu atau langsung ditunjuk menteri definitif.
Menurut Ari, pengganti Mahfud MD belum dibicarakan karena Mahfud belum memberikan surat pengunduran diri sebagai Menko Polhukam secara resmi kepada Presiden.
"Kita tunggu arahan Presiden saja," ujar Ari di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (31/1/2024).
"Ya, Pak Menko saja belum menyampaikan suratnya, kita sudah berpikir soal pengganti. Kita hormati dari apa yang menjadi langkah Pak Menko Polhukam, beliau sangat luar biasa bisa mengikuti tata krama yang sebenarnya sangat bagus sekali. Jadi tidak begitu saja dengan surat, tapi beliau ingin menyampaikan langsung kepada Presiden," jelasnya.
Ari menjelaskan, pada intinya tugas dan fungsi Menko Polhukam tetap harus berjalan seperti biasa meski Mahfud MD telah menyiapkan surat pengunduran diri.
Mengenai akan ada menteri pengganti sementara atau langsung diganti secara definitif masih menanti sikap Presiden Jokowi.
"Mengenai siapa, apakah nanti akan ada menteri ad interim atau langsung definitif itu akan menjadi bagian dari keputusan Bapak Presiden yang akan segera disampaikan setelah beliau menerima Pak Mahfud," tutur Ari.
"Tetapi mengenai penyelenggaraan pemilu, saya yakin dengan sistem yang kita miliki dengan baik yang sudah teruji keandalannya melalui institusi-institusi penyelenggaraan pemilu," lanjutnya.

Sebelumnya, Mahfud MD menyatakan sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari posisi Menko Polhukam. Kini, Mahfud tinggal menunggu jadwal untuk bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo guna memberikan langsung surat pengunduran diri tersebut.
"Hari ini saya sudah membawa surat untuk Presiden, untuk disampaikan ke Presiden langsung tentang masa depan politik saya yang belakangan ini menjadi perbincangan publik, dan surat ini akan disampaikan begitu saya mendapat jadwal ketemu dengan Presiden," ujar Mahfud ketika berkunjung ke Lampung Tengah, dikutip dari Kompas TV, Rabu.
Mahfud mengungkapkan bahwa dirinya selalu membawa surat pengunduran diri yang sudah disiapkannya. Ia beralasan, surat tersebut sengaja selalu dibawa ke mana saja dirinya pergi karena khawatir sewaktu-waktu bertemu dengan Jokowi.
"Saya bawa terus karena memang surat ini begitu saya diberi waktu (bertemu) langsung, saya ketemu langsung, saya sampaikan surat ini," kata Mahfud.
Baca juga: Mahfud MD: Saya Akan Lapor Presiden Jokowi, Saya Sudah Selesai
Mahfud menambahkan, Presiden saat ini tengah berada di luar Jakarta hingga Kamis (1/2/2024). Begitu juga dirinya akan berada di luar Ibu Kota di hari yang sama. Mahfud berharap ia bisa bertemu dengan Jokowi secepat mungkin setibanya kembali ke Ibu Kota.
"Presiden ada di luar Jakarta sampai Kamis dan saya juga baru akan pulang ke Jakarta Kamis, mudah-mudahan secepat kami tiba di Jakarta secepat pula kami bisa bertemu," imbuh dia.
Jokowi Pastikan Kabinetnya Tetap Solid
Presiden Joko Widodo memastikan Kabinet Indonesia Maju yang dia pimpin masih solid. Hal itu diungkapkan Jokowi saat ditanya tentang rencana mundurnya Mahfud MD, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam). "Sampai detik ini saya belum mendapatkan laporan," terang Jokowi.
"(Kabinet) sangat solid," tambahnya saat kunjungan di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menghargai keputusan Mahfud MD yang berencana mundur dari Kabiner Indonesia Maju. "Itu hak, dan saya sangat menghargai," tegas Jokowi.
Alasan mundur
Seperti diberitakan sebelumnya, Mahfud MD yang menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo, mengaku sudah menemui Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Praktikno untuk menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, sebagai menteri yang diangkat oleh Jokowi, dia harus memberi tahu terkait langkah politik yang diambil.
Hal ini untuk menjaga integritas dan etika seorang menteri kepada presiden sebagai kepala negara.
"Dulu saya diangkat dengan penuh penghormatan, dan sekarang juga harus memberitahu dengan hormat tentang langkah politik saya. Itu segi etikanya ya," kata Mahfud saat ditemui di Cirebon, Selasa (30/1/2024).
"Lalu yang kedua, masalah politik, ya, saya sudah jadi cawapres, jadi harus jelas. Secara ketatanegaraan, jabatan menteri itu hak prerogatif presiden. Jadi saya harus datang penuh penghormatan," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.
(kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.