Liputan Khusus

Dukung Lomba Pidato Bahasa Inggris Pos Kupang, Kadis Pendidikan NTT: Potret Guru Pada Diri Siswa

Karena itu, untuk mengukur kemampuan belajar dan penguasaan Bahasa Inggris pelajar, maka penting untuk diselenggarakan aneka perlombaan Bahasa Inggris

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ CHRISTIN MALEHERE
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT mendukung penuh Lomba Pidato Bahasa Inggris atau English Speech Competition ( ESC ) yang digelar Harian Pagi Pos Kupang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi menyebut, pelajar Indonesia dan NTT wajib menguasai minimal salah satu bahasa asing, termasuk Bahasa Inggris yang merupakan bahasa pergaulan internasional.

Karena itu, untuk mengukur kemampuan belajar dan penguasaan Bahasa Inggris pelajar, maka penting untuk diselenggarakan aneka perlombaan Bahasa Inggris.    

Baca juga: English Speech Competition Diselenggarakan Enam Hari, Diikuti oleh 244 Peserta 

"Untuk mengukur berbagai kemampuan pelajar mesti ada event-event seperti yang digelar Pos Kupang dan lembaga lainnya," kata Linus Lusi, Senin (29/1/2024).

Menurutnya, dengan mengikuti makin banyak perlombaan, maka rasa percaya diri siswa dan rasa kebanggaan siswa akan terus diasah, sehingga ada perbaikan-perbaikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang kontekstual. 

"Ini harus digelorakan secara terus menerus sebagai bahan evaluasi bagi satuan pendidikan khususnya guru Bahasa Inggris, kelebihan dan kelemahan dalam pembelajaran Bahasa Inggris seperti apa," jelas Linus. 

Ia mengatakan, Lomba Pidato Bahasa Inggris tersebut juga sejalan dengan gerakan pembudayaan Bahasa Inggris bagi para ASN di lingkungan Pemprov NTT yang digagas mantan Gubernur NTT Viktor Laiskodat. 

“Itu perlu kita dukung. Bukti dukungan keikutsertaan tersebut adalah Dinas P dan K menjadi salah satu sponsor dalam kegiatan ini,” jelasnya.

Partisipasi para siswa yang membludak dari penyelenggaraan ESC tahun-tahun  sebelumnya tidak lepas dari perannya selaku Kepala Dinas P dan K NTT.

"Itu saya turun gunung langsung untuk mendongkel para kepala sekolah untuk mengikutsertakan para pelajar terlebih di Kota Kupang, daratan Timor, Sumba, Flores, Rote, Alor," ungkapnya.

Tanpa adanya kompetisi seperti ini, lanjut dia, kita tidak dapat mengetahui kemampuan para siswa ketika berada dengan siswa lain dalam suatu event perlombaan yang ditayangkan secara live.

"Itu kita dukung penuh. Tidak hanya sampai di sini tetapi event ini harus kita pertahankan secara terus- menerus. Pemerintah sendiri saja tidak cukup meng-handle kegiatan-kegiatan ini tapi pihak swasta, media melakukan ini, kita dukung penuh," ujar Linus.

"Karena itu saya mengimbau kepada para kepala sekolah kalau live ya nonton, wakil kepala sekolah kurikulum, guru-guru Bahasa Inggris nonton karena itu potret kita.

Potret guru yang indikatornya itu dalam pribadi siswa yang mengikuti perlombaan ini. Apalagi ini tahun hajatan demokrasi sebagai sebuah pembelajaran demokrasi bagi siswa sehingga mereka juga melek dalam berbagai hal yang mereka alami," tambahnya.

 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved