Vatikan

Vatikan Punya Pakar Etika Kecerdasan Buatan dari Ordo Fransiskan

Benanti adalah orang yang tepat di Vatikan dalam bidang teknologi dan dia didengarkan oleh Paus Fransiskus serta beberapa insinyur.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/ASSOCIATED PRESS
Pakar etika kecerdasan buatan di Vatikan, Pastor Paolo Benanti OFM 

Benanti mencatat bahwa sebagian besar data yang menginformasikan AI berasal dari pekerja berupah rendah, yang sebagian besar berada di negara-negara berkembang yang memiliki sejarah kolonialisme dan angkatan kerja yang dieksploitasi.

“Saya tidak ingin ini dikenang sebagai musim di mana kita mengambil sumber daya kognitif global di Selatan,” katanya. Jika kita mengamati “alat terbaik yang kita produksi dalam AI” di Barat, kita akan melihat bahwa AI “dilatih dengan pekerja bergaji rendah dari bekas koloni berbahasa Inggris.”

Cara mengatur AI adalah masalah yang coba diselesaikan oleh negara-negara di seluruh dunia. Uni Eropa menjadi pionir pada akhir tahun lalu ketika para negosiator mencapai kesepakatan yang membuka jalan bagi pengawasan hukum terhadap teknologi AI.

Di Italia, Perdana Menteri Giorgia Meloni, yang khawatir bahwa AI dapat menyebabkan hilangnya lapangan kerja, akan menjadikan teknologi tersebut sebagai fokus KTT G7 tahun ini yang akan diselenggarakan di Italia.

Sementara itu, Benanti mengatakan kepada AP bahwa mengatur kecerdasan buatan tidak berarti membatasi perkembangannya.

“Ini berarti menjaga mereka tetap kompatibel dengan sistem rapuh yaitu demokrasi,” katanya, “yang saat ini tampaknya merupakan sistem terbaik.”

(ravallirepublic.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved