Berita NTT

Waspada Cuaca Ekstrim di NTT Berpotensi Bencana 

terdapat bibit siklon tropis 995 di daratan Australia bagian Utara, sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di wilayah NTT. 

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI 
Kendaraan yang menerobos genangan yang terjadi di depan kantor DPD Golkar NTT setelah hujan deras mengguyur wilayah Kota Kupang. Gambar diabadikan beberapa waktu lalu.   

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - BMKG meminta warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrim di NTT. Imbas cuaca buruk itu bisa berpotensi terjadi bencana. 

Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Sti Nenot'ek menyebut, bencana hidrometeorologi itu seperti hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung. 

"Waspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Januari 2024. 

Cuaca ekstrim akan terjadi pada periode 23-28 Januari 2024. Hampir semua wilayah di NTT mengalami cuaca itu.

Baca juga: Ombudsman NTT Minta Beras Bulog Tidak Boleh Dijual Melampaui Harga Eceran Tertinggi 

Sti Nenot'ek menyebut sejumlah daerah itu diantaranya Kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Kab. Ngada. 

Kemudian Kabupaten Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, TTU, Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

"Saat ini sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur telah memasuki musim hujan dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari," tambahnya. 

Ia menerangkan, terdapat bibit siklon tropis 995 di daratan Australia bagian Utara, sehingga membentuk daerah belokan dan pertemuan angin di wilayah NTT

Kondisi dinamika atmosfer juga menunjukkan hangatnya suhu permukaan laut dan kelembapan yang cukup basah di tiap lapisan atmosfer yang mengindikasikan pasokan uap air di wilayah NTT cukup siginifikan. 

Hal itu, mendukung terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan yang cukup intens dan menyebabkan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat, yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat dalam sepekan ke depan.

"Masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan," ujarnya. 

Sti Nenot'ek mengharapkan, masyarakat tidak panik dan lebih mengantisipasi terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, pohon tumbang, jalanan licin, rusaknya atap bangunan, fasilitas umum lainnya. dan sambaran petir. 

Khusus untuk daerah bertopografi curam atau tebing patut waspada akan potensi longsor dan banjir bandang pada saat hujan dengan durasi panjang. 

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau perkembangan informasi dan peringatan dini tiga hari dan melalui sosial media BMKG. 

Di tempat berbeda, ASDP Cabang Kupang juga membatalkan sejumlah pelayaran ke berbagai wilayah di NTT per Selasa, 23 Januari 2024. 

Setidaknya ada tiga pelayaran yang ditunda ASDP Cabang Kupang sejak Selasa pagi. Kepala ASDP Cabang Kupang Sugeng Purwono menyebut pelayaran yang ditunda itu dari Kupang ke Rote, Kalabahi dan Aimere - Waingapu. 

"Sehubungan dengan perkiraan cuaca hari Selasa 23 Januari 2024, dapat kami sampaikan pelayanan kapal penyebrangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Kupang dibatalkan," ujarnya dalam keterangannya. 

ASDP Cabang Kupang menyampaikan permohonan maaf bagi semua pihak atas ketidaknyamanan akibat kondisi tersebut. 

Baca juga: Penyaluran KUR di NTT Tembus Rp 3 Triliun di 2023

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kota Kupang memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana hidrometeorologi. 

Plt Kepala pelaksana BPBD Kota Kupang Jemy Didok mengatakan, hampir setiap hari pihaknya sudah menyampaikan informasi menyangkut cuaca ke masyarakat melalui kelurahan hingga relawan. 

Cuaca itu akan disampaikan secara berkala, melanjutkan prakiraan cuaca yang dikirim oleh BMKG sebagai otoritas yang berwenang. 

"Namanya instansi teknis, kami selalu siap. Baik itu dari mitigasi struktural maupun mitigasi non struktural," kata dia, Selasa (9/1/2024). 

Jemy Didok mengatakan, sejauh ini belum ada laporan mengenai situasi kebencanaan di Kota Kupang. Ia menyebut situasi saat ini masih dalam keadaan normal. 

Di samping itu, BPBD jug menyiapkan peralatan yang digunakan dalam penanganan saat bencana, selain dukungan sumber daya yang ada di BPBD

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Kupang, Elsje W A Sjioen menambahkan, dalam dokumen kajian resiko bencana, BPBD memetakan sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi bencana alam. 

Di Kota Kupang, kata dia, wilayah seperti TDM hingga Mantasi, menjadi wilayah rawan bencana, khusus longsor. 

"Berdasarkan sejarah kejadian sering terjadi bencana," sebutnya. 

Elsje Sjioen mengatakan, dalam kesiapsiagaan, BPBD punya daya dukung dari peralatan hingga relawan. Dia menyebut, dalam peringatan cuaca yang disampaikan BMKG di-update dari satu hari hingga tujuh hari. 

Informasi yang dikeluarkan BMKG, selanjutnya didistribusikan ke perangkat Pemerintah yang lainnya. Elsje Sjioen mengatakan, Pemkot Kupang juga telah mengeluarkan imbauan ke semua camat dan lurah tentang kondisi musim hujan ini. 

Adapun arahan lanjutan dari Kalak BPBD Kota Kupang, kata dia, untuk menyampaikan informasi lebih detail lewat rumah ibadah maupun ke pengurus RT. 

Ia menerangkan, BPBD memiliki peralatan seperti sensor maupun alat sedot air hingga peralatan lainnya yang bisa digunakan saat situasi kebencanaan. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved