Pilpres 2024

Megawati Soekarnoputri Ulang Tahun ke-77, Presiden Jokowi Tak Beri Ucapan Selamat

Sama seperti ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2024, Presiden Jokowi juga tak memberi ucapan saat Bu Mega berulang tahun pada Selasa 23 Januari 2024.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
ULANG TAHUN – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya ke-77, Selasa 23 Januari 2024. Dalam momen bahagia tersebut, tak ada ucapan selamat dari Presiden Jokowi. 

POS-KUPANG.COM – Sama seperti ulang tahun PDIP pada 10 Januari 2024 dimana Presiden Jokowi tak memberi ucapan, demikian pula yang terjadi pada Selasa 23 Januari 2024 kemarin, saat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekanoputri merayangkan ulang tahunnya ke-77.

Pada momen bahagia tersebut, Presiden Jokowi lagi-lagi tidak memberikan ucapan selamat kepada Putri Bung Karno tersebut. Padahal tahun-tahun sebelumnya, momen semacam ini tak pernah dilewatkan begitu saja.

Bahwa pada Selasa 23 Januari 2024, Megawati Soekarnoputri merayakan ulang tahunnya ke-77. Pada hari spesial tersebut, para kader PDIP senantiasa menyambutnya dengan gembira.

Kepada awak media, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa momen ulang tahun Bu Mega kali ini, digelar secara sederhana. Suasana itu persis seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, ulang tahun Ibu Megawati kali ini diadakan secara sederhana dan dihadiri oleh keluarga dan sahabat dekat beliau," ungkap Hasto sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas.com.

Hasto mengungkapkan, semua anggota dan kader PDIP ikut merayakan ultah dengan kegiatan kebudayaan yang digelar secara daring melalui kanal Badan Kebudayaan Nasional PDIP.

Dia mengatakan, ada video ucapan selamat ulang tahun dari banyak tokoh yang ditayangkan dalam acara tersebut.

Lalu, bagaimana dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi)? Apakah juga turut mengucapkan selamat ultah?

Hal ini tak terjawab, dan tetap menjadi misteri, sama seperti saat HUT ke-51 PDIP beberapa waktu lalu.

Menurut Hasto, banyak yang mengapresiasi Megawati karena sikap teguhnya dalam menjaga demokrasi.

"Meskipun sikap Ibu Mega dan PDIP di dalam menolak perpanjangan jabatan dan masa jabatan tiga periode membawa konsekuensi dalam Pemilu 2024 ini, namun kokohnya Ibu Mega terhadap konstitusi itulah yang menjadikan beliau tampil sebagai penjaga demokrasi," katanya.

Selain itu, Hasto mengatakan, jajaran pengurus partai juga akan membagikan tumpeng kepada rakyat sebagai simbol gembira dan ungkapan syukur atas ulang tahun Megawati.

"Di beberapa wilayah dilakukan penghijauan sebagai bagian merawat pertiwi yang menjadi tradisi keseharian Ibu Megawati yang dikenal suka tanaman, dan selalu merawat lingkungan hidup, termasuk menjadi Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia," ujar Hasto.

Tak Ada Permintaan

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana memastikan tidak ada permintaan dari Presiden Joko Widodo untuk bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Terkait dengan narasi yang dikembangkan seolah-olah ada pertemuan, permintaan dari Bapak Presiden untuk bertemu, apalagi dihubungkan dengan Pemilu 2024, itu sama sekali tidak benar," kata Ari, dikutip dari siaran Kompas TV, Senin 22 Januari 2024.

Ari menyampaikan, informasi itu pun sudah dibantah oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Ia mengaku heran narasi pertemuan ini berkembang cepat seolah-olah berasal dari internal PDIP.

"Dan dipersepsikan sebagai sebuah fakta. Tapi sesungguhnya hal itu tidak pernah terjadi, tidak pernah ada permintaan bertemu dan itu sudah dikonfirmasi lagi oleh Sekjen PDIP," ucap Ari.

Ari tidak memungkiri bahwa pertemuan antar tokoh-tokoh bangsa, utamanya untuk kebaikan bangsa, adalah hal yang sangat baik.

Dia bilang, pertemuan tersebut perlu didukung mengingat tujuan utamanya adalah demi rakyat.

Di sisi lain, Jokowi pun selalu terbuka untuk bertemu dengan siapa pun.

Tak cuma tokoh bangsa, tetapi juga para ulama, tokoh nasional, tokoh daerah, dan tokoh masyarakat lain.

"Itu saya kira sesuatu yang sangat baik. Silaturahmi, komunikasi, dan juga menjalin komunikasi antara satu dengan yang lain, sesuatu yang sangat penting untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang besar," beber Ari.

Lebih jauh, Ari menanggapi usulan Hasto agar Jokowi mau didampingi sejumlah menteri, yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, ketika bertemu dengan Megawati.

Baca juga: Jokowi Kirim Seikat Anggrek Ungu, Gibran Doakan Megawati Panjang Umur

Diketahui, dua nama itu diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju.

"Usulan Pak Hasto kan? Ya tentu pertemuan itu antartokoh, kan. Saya kira sudah terbiasa pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu dilakukan," jelasnya. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved