Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 21 Januari 2024, Bertobatlah dan Percayalah Kepada Injil
Yesus Kristus, masuk kedalam ruang dan waktu untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Minggu 21 Januari 2024 dengan judul bertobatlah dan percayalah kepada Injil!
Renungan Harian Katolik Minggu 21 Januari 2024 dengan judul bertobatlah dan percayalah kepada Injil ditulis oleh Pater Chris Surinono dan mengacu dalam Bacaan Injil: Markus: 1: 14-20
Selamat berhari minggu. Hari yang indah dan baik untuk mengalami kerahiman Allah dan kasih sesama.
Perikop injil hari ini, Markus: 1: 14-20 bisa dibagi kedalam dua bagian. Masing-masing memiliki pesan tersendiri, tapi bisa dikaitkan antar dua bagi ini. Bagian pertama seruan pertobatan dan ajakan untuk percaya, sedangkan, pada bagian kedua kisah tentang panggilan keempat murid Yesus.
Yesus berkata: “Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Tiga seruandengantigapesan penting.
Pertama: “Waktunya telah genap”: Seruan Yesus ini semacam informasi kepada dunia, bahwa sekarang Allah yang sendiri kerjakan karya keselamatan itu. Tidak lagi lewat utusan dan perantaraan atau tanda-tanda alam, malaikat dan melalui para nabi.
Tetapi, Allah sendiri menggenapi janji-Nya untuk ada dan menuntun manusia kepada keselamatan. Artinya, Allah, yang tadinya berada diluar ruang dan waktu, sekarang lewat dan dalam Yesus Kristus, masuk kedalam ruang dan waktu untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia yang dibatasi oleh ruang dan waktu.
Lalu seruan: “Kerajaan Allah sudah dekat”. Kalau dikatakan bahwa Yesus masuk ke dalam ruang dan waktu yang terbatas ini, itu artinya Allah sudah ada dalam dunia ini, lalu mengapa dikatakan “sudah dekat”?
Mengapa tidak dikatakan sudah ada di dunia ini?. Ada pesan yang menarik di sini. yakni Kerajaan Allah, yakni Yesus sendiri itu bukan dekat lagi, tapi berada dalam diri manusia, kalau pribadi itu menerima Yesus. Sikap menerima dari manusia menjadi point penting agar nyata bahwa Allah itu bukan lagi hanya dekat tapi ada dalam diri, dalam dunia.
Allah menghormati kebebasan setiap orang.Boleh percaya, menolak juga boleh. Kerajaan Allah hanyadekat, kalau manusia tidak membuka hati untuk menerima-Nya. Jadi, kalau ada pemberiaan dari Allah, tapi tak ada tanggapan dari manusia, maka proses beriman, berharap dan cinta kasih tidak akan terjadi dan bertumbuh.
Setelah dua seruan ini, Yesus melanjutkan dengan seruan yang ketiga, yakni “Bertobatlah dan percayalah kepada Injil”. Posisi seruan ini bukan sekedar saja tanpa ada maksud apa-apa,tapi sebaliknya, ada pesan spiritual, yakni bahwa Allah dan seluruh kerajaan kasih-Nya dicurahkan kepada manusia tanpa menunggu apa pun dari manusia.
Cinta dan pengampunan Allah tidak ditentukan oleh baik tidaknya hidup manusia dan tidak bisa dibatasi oleh keberdosaan manusia. HatiAllah sangat luas untuk bisa menampung siapa saja yang datang kepada-Nya. Cinta Allah lebih besar dari sebesar apa pun dosa dan kesalahan manusia.
Namun demikian, mengapa Yesus menyeruhkan pertobatan, kalau hati Allah sangat luas untuk menampung, termasuk orang berdosa? Ini urgensinya: Yesus menyeruhkan ini untuk menyadarkan manusia bahwa ada Pribadi yang cinta-Nya luar biasa; yang luas hati-Nya melebihi samudera raya. Manusia perlu berbalik kepada Pribadi ini; Manusia tidak bisa terus terpaku pada kekuatan dirinya sendiri.
Ia perlu melepaspergikan apa yang ia yakin bisa memberinya hidup, untuk berbalik kepada Allah yang adalah sumber hidup.
Berdosa itu artinya tidak menjadikan Tuhan sebagai segala-galanya, atau menomorduakan Tuhan dalam hidup, maka pertobatan berarti menjadi Tuhan prioritas tumpuan kehidupan. Jadi, pertobatan itu bukan sekedar berbalik dari rasa bersalah, dari rasa gagal dan dari rasa negatif lainnyakepada apa yang baik. Pertobatan adalah sikap hidup untuk menjadikan Allah sebagai tumpuan dan sumber segalanya.
Contoh yang baik dalam hal pertobataan ini adalah sikap keempat murid yang dipanggil Yesus: Simon dan Andreas, Yakobus dan Yohanes. Jala untuk Simon dan Andreas adalah segala-galanya. Sumber pendapatan dan harapan masa depan keluarga. Tapi, itu ditinggalkan.
Kemudian, bagi Yakobus dan Yohanes, ayahnya, usaha dan orang-orang upahannya adalah sumber kegembiraan dan harapan masa depan.
Namun, mereka tinggalkan.Jadi, mereka yang tadinya menggantung harapan pada kekuatan ciptaan, beralih kepada Yesus. Inilah pertobatan.
Perjumpaan dengan Yesus membuat mereka bukan lagi bergantung pada ciptaan, tapi pada penciptanya. Yesus menjadi jaminan atas masa depan, dan bahkan menjadi sumber mendapatkan lebih banyak rejeki, berkat dan persaudaraan. Bertobat berarti percayakan diri dan hidup pada berkat dan kekuatan Allah.(*)
Kalender Liturgi 21 Jan 2024
Minggu Pekan Biasa III
Warna Liturgi: Hijau
Bacaan I: Yun 3:1-5.10
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9
Bacaan II: 1Kor 7:29-31
Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15
Bacaan Injil: Mrk 1:14-20
Bacaan I: Yun 3:1-5.10
Orang-orang Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat.
Bacaan dari Nubuat Yunus:
Untuk kedua kalinya Tuhan berfirman kepada Yunus,
"Bangunlah, berangkatlah ke Niniwe, kota yang besar itu.
Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe,
sesuai dengan firman Allah.
Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya,
tiga hari perjalanan luasnya.
Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru,
"Empat puluh hari lagi, Niniwe akan ditunggangbalikkan."
Orang Niniwe percaya kepada Allah,
lalu mereka mengumumkan puasa;
baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain kabung.
Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu,
yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat,
maka menyesallah Allah
karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka;
dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan.
Mazmur Tanggapan: Mzm 25:4bc-5ab.6-7bc.8-9
R:4a
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
*Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan,
tunjukkanlah itu kepadaku.
Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku,
sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
*Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan,
sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.
Pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat,
tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
*Tuhan itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.
Bacaan II: 1Kor 7:29-31
Dunia seperti yang kita kenal sekarang ini akan berlalu.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus
kepada Jemaat di Korintus:
Saudara-saudara,
waktunya singkat!
Sebab itu dalam waktu yang masih sisa ini
mereka yang beristeri hendaknya berlaku seolah-olah tidak beristeri,
orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis;
orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira;
dan orang-orang yang membeli
seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli.
Pendeknya
orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi
seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya.
Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
Demikianlah sabda Tuhan.
Bait Pengantar Injil: Mrk 1:15
Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!
Bacaan Injil: Mrk 1:14-20
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!
Inilah Injil Suci menurut Markus:
Sesudah Yohanes Pembaptis ditangkap,
datanglah Yesus ke Galilea, memberitakan Injil Allah.
Yesus memberitakan,
"Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea,
Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon.
Mereka sedang menebarkan jala di danau,
sebab mereka penjala ikan.
Yesus berkata kepada mereka,
"Mari, ikutlah Aku,
dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Yesus.
Setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi,
dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes saudaranya,
sedang membereskan jala di dalam perahu.
Yesus segera memanggil mereka,
dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu
bersama orang-orang upahannya.
Lalu mereka mengikuti Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.