Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024, Mengatasi Rasa Cemas dan Takut

Duduklah tenang. Jauhkan diri dari gangguan telp dan pekerjaan. Pejamkan mata. Rasakan kekuatan kehadiran Allah dalam diri

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/HO-PATER CHRIS SURINONO
Peter Chris Surinono menyampaikan Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024 dengan judul mengatasi rasa cemas dan takut. 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024 dengan judul mengatasi rasa cemas dan takut.

Renungan Harian Katolik Rabu 17 Januari 2024 dengan judul mengatasi rasa cemas dan takut ditulis oleh Pater Chris Surinono, O.C.D dan mengacu dalam Bacaan Injil: Markus: 3: 1- 6

Ketakutan atau kecemasan adalah reaksi normal dan manusiawi pada sesuatu atau pada hal yang membahayakan. Dan karena kodrati (manusiawi), maka sangat bisa diatasi dan dikalahkan.

Bacaan Injil: Markus: 3: 1- 6, memberikan kita inspirasi bagaimana mengatasi rasa takut dan cemas.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 16 Januari 2024, Hari Sabat Untuk Manusia

St. Markus berbicara tentang pengalaman iman yang istimewa. Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tanganya. Ini terjadi dalam Bait Allah dan dihadapan orang-orang terpandang dan taat beragama, yakni para iman, ahli taurat dan orang-orang farisi.

Reaksi kemarahan orang-orang dalam Bait Allah bisa dimengerti karena tindakkan Yesus itu dianggap  penghinaan dan pelanggaran berat aturan hari Sabat.

Nanum demikian, Yesus tidak takut sedikit pun atas apa yang akan mereka katakan dan lakukan kepada-Nya. Bahkan Ia menantang dengan bertanya: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?”

Kita juga bisa baca kisah Daud dan Goliat, orang Filistin dalam Kitab Pertama Samuel 17: 32-33.37.40-51.

Daud adalah pemuda tanpa pengalaman. Pekerjaan utamanya adalah menjadi gembala. Sebaliknya Goliat adalah simbol kekuatan dan kebangaan bangsa Filistin.

Daud percaya pada janji Tuhan yang akan selalu membela dan melindungi bangsa piliha-Nya.

“Tuhan telah melepaskan daku dari cakar singa dan dari cakar burung”. Raja Saul memberi restu dengan sepenggal doaberkat: “Pergilah! Tuhan menyertai englau”.

Sampai di sini kita bisa bertanya pada diri kita sendiri: Apa ketakutan saya yang besar dan paling menggaggu hati? Apa saya selalu cemas akan masa depan?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 15 Januari 2024, Menjadi Orang Baik dan Menyenangkan

Cemas akan soal sekolah dan pendidikan anak-anak atau apakah saya takut berbuat baik, jujur dan setia karena nanti apa kata orang? Seberapa besar rasa cemas dan takut itu mengganggu hati?

Pesan Injil Markus hari ini sangat mencerahkan jiwa: Ketika anda yakin akan kehadiran Allah dalam diri dan intervensi Allah dalam hidup maka tak ada apa pun yang perlu dicemaskan.

Meski kecemasan dan ketakutanmu sungguh besar dan penuh kekuatan seperti Goliat, namun Allah juga memberikan kekuatan seorang Daud dalam hatimu untuk mengalahkannya.

Yesus tidak takut berbuat baik, tidak cemas nanti apa kata orang dan apa tindakan orang pada-Nya, karena Ia sangat percaya atas penyertaan dan kekuatan Cinta Allah Bapa pada-Nya.

Manusia adalah makhluk yang mampu bagi Allah. Artinya ia diberi kekuatan dan kesempatan untuk bukan saja mampu mencintai Allah, namun juga mampu menerima dan mengalami kasih Allah. Kemampuan kodrati ini memungkinkan kita untuk membiarkan diri dicintai Allah dan dicintai sesama.

Pikiran baik, perkataan dan perbuatan baik manusia sebenarnya tidak bisa dibatasi oleh apa dan siapapun dari luar dirinya, termasuk rasa cemas dan takut itu sendiri. Hati kita sungguh besar dan luas untuk bisa mencintai sesama sebesar mungkin seluas mungkin. Itu kodrati ilahi yang diberikan Allah bagi manusia.

Kalau kita yakin dan sungguh percaya bahwa Allah ada dan bersama kita, meski sangat besar kecemasan dan ketakutan itu, meski mengahadapi banyak persoalan, kita akan mampu mengatasinya. Tuhan adalah kekuatan dan tumpuan harapan, maka bersandarlah pada-Nya.

Seekor burung yang sedang bertengger pada sebatang rating pohon, tidak akan memikirkan kekuatan atau kerapuhan ranting itu, melainkan pada kekuatan sayapnya untuk terbang. Demikian juga seharusnya manusia yang memiliki Allah yang menjadi kekuatan dan tumpuan harapan hidupnya

Hari ini, ambilah waktiu 5-10 menit. Duduklah tenang. Jauhkan diri dari gangguan telp dan pekerjaan. Pejamkan mata. Rasakan kekuatan kehadiran Allah dalam diri. Ambil napas dalam-dalam dan lepaskan perlahan-lahan sambil dalam hati berkata: “Tuhanlah kekuatan dan tumpuan harapanku”.

Salam dan doa dari Kota Abadi, Roma.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

 

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved