Lewotobi Erupsi
Pengendara Dilarang Berhenti di Dulipali-Nobo Flores Timur
rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengantisipasi terjadinya awan panas gugur (APG) di zona berbahaya.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Lintasan Jalan Trans Pulau Flores Larantuka-Maumere dari Desa Dulipali ke Nobo, Kecamatan Ile Bura, Kabupaten Flores Timur sangat dekat dengan pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Pengendara arah barat Pulau Flores ke Kota Larantuka begitupun sebaliknya diharapkan mewaspadai semburan awan panas gunung yang hingga kini berstatus Level IV (Awas).
Kasat Lantas Polres Flores Timur, Iptu Lorensius Dalu Daton, mengatakan pengguna jalan tidak berhenti saat melintasi wilayah Dulipali sampai Nobo, Selasa, 16 Januari 2024.
"Desa Dulipali masuk dalam zona berbahaya maka kita menghimbau, pengendara roda dua maupun roda empat tidak boleh berhenti di jalan tersebut," katanya, Rabu, 17 Januari 2024.
Baca juga: Dampak Lewotobi Erupsi, 481 Warga Flores Timur Memilih Mengungsi ke Kabupaten Sikka
Ia menerangkan, himbauan itu sesuai dengan rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengantisipasi terjadinya awan panas gugur (APG) di zona berbahaya.
Daton menjelaskan, jalur Dulipali terpaut radius sekitar 2 kilo meter dari pusat Gunung Lewotobi sangat berbahaya jika pengendara berhenti untuk mengambil gambar atau melakukan hal lainnya.
Daton menambahkan, jika keadaan semakin berbahaya, maka ruas jalan itu akan ditutup sementara. Pengguna jalan diarahkan ke jalur alternatif pantai utara, Wairunu-Nebe.
Pihaknya sudah memasang rambu peringatan dan larangan parkir di dua titik bahu Jalan Trans Pulau Flores, tepatnya di Desa Nobo, Kecamatan Wulanggitang, dan Desa Klatanlo, Kecamatan Ile Bura.
Pengguna jalan diharapkan selalu waspada dan tetap hati-hati ketika melintasi jalur Dulipali-Nobo.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.