Pilpres 2024

Politisi Muda PDIP Ini Ikuti Jejak Presiden Jokowi, Berani Tinggalkan PDIP Setelah Berdoa

Akhir-akhir ini semakin banyak hal yang mengejutkan blantika politik di Tanah Air. Seperti halnya yang dilakukan politisi muda PDIP yang satu ini.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
JEJAK JOKOWI – Politisi muda PDIP, Maruar Sirait kini mengikuti jejak Presiden Jokowi, meninggalkan partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri. Maruar sudah pamit ke PDIP setelah ia berdiskusi dan berdoa 

POS-KUPANG.COM – Akhir-akhir ini semakin banyak hal yang mengejutkan blantika politik di Tanah Air. Seperti halnya yang dilakukan politisi muda PDIP yang satu ini. Namanya Maruar Sirait.

Secara mengejutkan, putra Sabam Sirait, salah satu pendiri Partai Banteng Moncong Putih tersebut, tiba-tiba menyatakan mundur dari partai yang telah membesarkannya selama ini.

Maruar Sirait memilih mundur dari partai tersebut setelah ia berdiskusi dengan teman-temannya, dan mengakhirinya dengan berdoa. Usai berdoa itulah tanpa ada rasa ragu, Maruar Sirait pun menyatakan pamit dari PDIP.

Momen Maruar Sirait mundur dari PDIP dilakukannya pada Senin 15 Januari 2024 malam. Ia mengambil keputusan tersebut, setidaknya mengikuti langkah Presiden Jokowi yang juga memilih menjauh dari partai tersebut.

Untuk diketahui, Maruar Sirait merupakan putra Sabam Sirait, salah satu pendiri PDI. Maruar Sirait mundur dari PDIP pada Senin 15 Januari 2024 malam. Saat itu ia menemui Wakil Sekjen PDIP Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum PDIP Rudianto Tjen.

Ketika hendak pamit dari partai tersebut, Maruar yang juga mantan Ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI-P tersebut mengucapkan banyak terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Sesudah saya berdiskusi dengan orang terdekat, berdiskusi dengan teman-teman terdekat dan berdoa, saya memutuskan untuk pamit dari PDIP," kata Maruarar.

Ucapkan Terima Kasih

Kepada awak media, ia menyebutkan bahwa dirinya sudah ketemu dengan Bapak Utut Adianto Wakil Sekjen. Dan juga Bapak Rudianto Tjen.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega, Pak Hasto dan jajaran partai karena selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan," ucap Maruarar.

Dia turut membeberkan alasannya meninggalkan PDI-P, salah satunya adalah mengikuti langkah politik Presidan Jokowi.

Namun ia tak memerinci apakah alasan itu adalah mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tidak seperti PDI-P yang mengusung Paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," tutur dia seperti dilansir Kompas.com.

Rumor bakal hengkangnya pria yang biasa disapa Ara ini sudah beredar deras dalam beberapa pekan terakhir.

Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto. “Tidak,” kata Hasto singkat saat ditemui di Bentara Budaya, Jakarta, Senin 15 Januari 2024.

Dikutip dari Tribunnews.com, kabar hengkangnya Maruarar dari PDI-P awalnya diungkap oleh politikus Akbar Faizal di media sosial Twitter.

"Sahabatku Maruarar ‘Ara’ Sirait. Yang terbaik buatmu ya bro,"tulis Akbar Faizal @akbarfaizal68, Senin 15 Januari 2024.

Akbar Faizal merupakan kolega Ara saat mereka masih sama-sama duduk di kursi DPR RI.

Adapun Maruarar Sirait merupakan putra dari mantan anggota DPR Sabam Sirait, orang dekat Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Sabam merupakan mantan Ketua Umum Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Saat pemerintah Orde Baru memaksakan fusi partai-partai, Sabam membawa Parkindo melebur dengan partai nasionalis lainnya menjadi Partai Demokrasi Indonesia.

Pada perjalanan sejarahnya, PDI kini menjelma menjadi partai besar yakni PDI Perjuangan.

Ara pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI selama 3 periode, yakni 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019.

Pada Pemilu 2019, Maruarar sedianya kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun ia gagal melenggang ke Parlemen.

Sejak 20 September 2023, Maruarar ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Seperti diketahui PDIP "pecah kongsi" dengan Presiden Jokowi pada Pilpres 2024. Jokowi memberikan dukungan pada putranya Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto. 

Sementara PDIP mengusung Mantan Gubernur Jawa Tengah Prabowo Subianto yang maju bersama Menko Polhukam Mahfud MD.

Renggangnya hubungan antara PDIP dengan Jokowi semakin terlihat nyata setelah Presiden tidak hadir pada perayaan HUT ke-51 PDIP.

Padahal partai moncong inilah yang mengusung Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI dan Presiden selama dua periode.

Ini Sosok Maruarar Sirait

Lahir di Medan, 23 Desember 1969, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI yang juga orang dekat Megawati Soekarnoputri.

Dalam sejumlah kesempatan, Megawati pernah bercerita bahwa Sabam Sirait merupakan orang pertama yang membujuknya terjun ke politik. Maruarar telah malang melintang di politik.

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Parahyangan Bandung itu duduk di kursi anggota DPR RI selama tiga periode.

Selama 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, Maruarar menjabat sebagai anggota Komisi XI DPR RI yang membidangi keuangan dan perbankan.

Pada Pemilu 2019, Maruarar sedianya kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, namun gagal melenggang ke Parlemen.

Sejak 20 September 2023, Maruarar ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Sepak Bola oleh Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.

Pernah Disebut Jadi Menteri

Maruarar pernah santer dikabarkan bakal menjadi menteri sesaat setelah Presiden Jokowi dilantik sebagai RI-1 pada Oktober 2014.

Isu yang berembus saat itu, Maruarar akan menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

Namun, hingga jajaran Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla diumumkan pada Minggu, 26 Oktober 2014, Maruarar tak tampak di Istana Kepresidenan.

Maruarar memang ada dalam daftar nama-nama tokoh yang diundang dalam acara pengumuman kabinet.

Namun, menjelang pengumuman kabinet, Maruarar justru mendatangi kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Pada Minggu malam, usai nama-nama menteri diumumkan Presiden, Maruarar terpergok sedang berbincang bersama Jokowi di taman belakang Istana Merdeka, Jakarta.

Jokowi ketika itu mengantar Maruarar yang hendak meninggalkan Istana Merdeka.

Maruarar tampak mengenakan atasan warna putih dan bawahan hitam sebagaimana pakaian para menteri yang baru diumumkan Kepala Negara.

Baik Jokowi maupun Maruarar terlihat santai dan melepas senyum kepada sejumlah wartawan yang mencegat.

Mereka berdua mengaku tidak ada masalah apa-apa dan Jokowi akan tetap meminta Maruarar sebagai sahabat untuk membantu pemerintahannya.

Baca juga: Mobil Relawan Prabowo-Gibran Dirusak Orang Tak Dikenal, Sekjen PDIP Singgung Tugas Polisi

Baca juga: Bak Berbalas Pantun, Pasca Gibran Dilaporkan ke Bawaslu, Kini Giliran Ganjar Pranowo

Baca juga: Anies dan Prabowo Masih Berbantah, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Naik, Begini Kata Pengamat Politik

Jokowi juga membantah anggapan bahwa nama Maruarar dicoret dari daftar kabinet pada saat-saat terakhir pengumuman nama menteri.

"Yang jelas Pak Maruarar Sirait akan tetap membantu saya. Ya... sebagai teman baik," ujar Jokowi. (*/tribunnews.com)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved