Pemilu 2024

10,4 Persen Belum Putuskan Sikap Menggunakan Hak Pilih atau Tidak di Pemilu 2024

Vincentius menilai antusiasme publik Indonesia cukup tinggi dan bahkan meningkat dari dua pilpres sebelumnya.

|
Editor: Dion DB Putra
shutterstock
Ilustrasi. Hasil Survei Litbang Kompas mengungkapkan 10,4 persen responden masih belum menentukan sikap akan menggunakan hak pilihnya atau tidak dalam Pemilu 2024. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Hasil Survei Litbang Kompas mengungkapkan 10,4 persen responden masih belum menentukan apakah akan menggunakan hak pilihnya atau tidak dalam Pemilu 2024.

Dikutip dari Kompas.id, peneliti Litbang Kompas Vincentius Gitiyarko menuliskan, sebanyak 10,4 responden itu merupakan sisa dari 89,2 persen responden yang menyatakan akan menggunakan hak pilihnya. Data tersebut merujuk pada hasil survei periode Desember 2023.

"Hanya sekitar 10,4 persen responden yang masih dalam posisi ragu-ragu atau belum menentukan pasti,” kata Vincentius sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Senin (15/1/2024).

Meskipun masih ada 10,4 persen responden yang ada di posisi abu-abu, Vincentius menilai antusiasme publik tinggi dan bahkan meningkat dari dua pilpres sebelumnya.

Pada 2014 misalnya, tingkat partisipasi pemilih pada Pihanya 69,6 persen. Angka partisipasi itu meningkat menjadi 81,9 persen pada Pilpres 2019.

Tren peningkatan juga terjadi pada pemilihan calon anggota legislatif (Pileg) yakni 75,1 persen pada 2014 dan 81,7 persen pada 2019.

Vincentius mengungkapkan, dalam hasil survei Litbang Kompas terbaru, dari 89,2 persen, sebanyak 81,7 persen responden menyatakan akan memilih, baik dalam pilpres maupun pileg.

“Sementara itu, ada 6,3 persen responden yang hanya akan memilih presiden dan 1,2 persen yang hanya akan memilih legislatif,” tutur Vincentius.

Dalam penjelasannya, Vincentius menyoroti tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pemilu itu merupakan modal sosial yang bisa mendukung kesuksesan pelaksanaan pesta demokrasi.

Menurut Vincentius, modal sosial ini berada di luar kendali Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meski demikian, tingkat partisipasi juga turut dipengaruhi faktor eksternal seperti, sosialisasi oleh KPU, kampanye politik, lingkungan sosial, dan media.

Baca juga: Survei IPE Akhir Tahun 2023, Elektabilitas Ganjar-Mahfud Lampaui Paslon Prabowo-Gibran

“Apa pun faktor yang mempengaruhi, tingginya antusiasme publik menyambut pemilu menjadi cerminan positif,” tuturnya.

Adapun survei periodik Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka mulai 29 November sampai 4 Desember 2023.

Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis di 38 provinsi di Indonesia.

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen, margin of error penelitian 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini sepenuhnya dibiayai Harian Kompas. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved