Berita NTT

Cuaca Ekstrem, ASDP Kupang Operasikan Pelayaran Buka-Tutup Sejumlah Lintasan

Kupang-Kalabahi, dan Aimere-Waingapu, Kupang-Aimere, Kupang-Aimere-Waingapu jika kondisi sudah kondusif dan memungkinkan untuk berlayar.

|
Penulis: Agustina Yulian Tasino Dhema | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUSTINA YULIAN TASINO DHEMA
Tiga Ferry terparkir di Pelabuhan Bolok, Kamis 4 Januari 2024 

Laporan Reporter POS-KUPANG COM, Asti Dhema

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Cuaca ekstrem yang melanda perairan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan atau ASDP Ferry Indonesia Persero Cabang Kupang berlakukan operasi pelayaran buka tutup pada Senin, 15 Januari 2024.

Manajer Usaha PT ASDP Cabang Kupang, Andri Matte mengatakan, pelayaran tidak ditutup seluruhnya tetapi hanya beberapa lintasan yang memberlakukan operasional buka-tutup karena menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang terjadi.

Ia mengungkapkan kondisi angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan Ferry lintasan Kupang-Larantuka harus putar kembali ke Kupang karena kondisi cuaca sangat ekstrem.

"Kita tidak tutup seluruhnya, kita buka-tutup tapi bisa layani pelayaran ke Rote. Kemarin sempat kapal tujuan Kupang-Larantuka dalam pelayanan tidak sesuai perkiraan sehingga balik ke Kupang karena kondisi cuaca yang sangat ekstrem," ungkapnya pada Senin, 15 Januari 2024.

Baca juga: Polisi Sita Belasan Parang Sumba dari Penumpang Kapal Fery di Pelabuhan Bolok

Ia menuturkan, kondisi angin kencang yang mulai menurun di perairan NTT kemungkin akan dibuka beberapa lintasan jauh seperti Kupang-Sabu, Kupang-Kalabahi, dan Aimere-Waingapu, Kupang-Aimere, Kupang-Aimere-Waingapu jika kondisi sudah kondusif dan memungkinkan untuk berlayar.

Khusus lintasan Kupang-Rote, akan ada perubahan jadwal keberangkatan lebih cepat daripada biasanya. Biasanya berangkat siang, saat ini kapal akan berangkat lebih pagi untuk menghindari cuaca ekstrem.

"Rote jalan terus, karena di atas jalan jam 9 pagi muncul angin dan gelombang tinggi untuk menghindari yang paling ekstrem di pukuafi. Lebih cepat berangkatnya menghindari cuaca ekstrem di Pukuafu atau selat Lolok. Kita pantau terus kondisi alam kalau kemungkinan untuk jalan, kita jalan," tutupnya.(dhe)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved