Berita Nasional
HUT ke-51 PDIP Tanpa Jokowi, Megawati Sindir Tak Ada Kekuasaan yang Langgeng
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri meminta seluruh kader Partai agar tak meninggalkan rakyat sebagai akar rumput perjuangan.
Diketahui, pada perayaan HUT ke-51 Partai, Presiden Jokowi tidak hadir karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Meski begitu, ketidakhadiran Jokowi ini disebut-sebut buntut tak sejalan lagi dengan PDIP di Pemilu 2024. Apalagi, kini putra Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka telah menjadi kompetitor Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024.
Dalam pidato kali ini juga, Megawati lebih sering menyebut kata rakyat ketimbang nama Jokowi.
Sementara itu, Megawati juga meminta kader terus bergerak ke rakyat, menguatkan akar rumput perjuangan.
Sebab, kata Megawati, kekuatan PDIP ada pada kekuatan rakyat sebagai akar rumput, bukan karena elite termasuk presiden sekalipun.
"Dengan erat kokoh kuat dan sama dengan akar rumput di PDI Perjuangan mengakar dan solid bergerak karena itulah betapa pentingnya turun ke bawah ke akar rumput ke rakyat," kata Megawati.
Megawati meyakini akar rumput tidak mengenal kata menyerah, serta dapat tumbuh di mana pun.
Sebab itu, Megawati memerintahkan kader partai untuk berdiri kokoh bersama rakyat serta solid bergerak.
Baca juga: Megawati Tegaskan: PDIP Jadi Besar Bukan Karena Presiden atau Menteri, Tapi Karena Rakyat
"Perkuatlah akar rumput sebab itulah kekuatan real, kita ucapkan hal ini sebagai sebuah nafas kontemplasi kita 51 tahun. Kita bisa menjadi begini bukan karena elite bukan karena presiden bukan karena menteri tetapi karena rakyat yang mendukung kita," tandas Megawati.
Tak hanya itu, Megawati menyatakan kalau kondisi hukum Indonesia saat ini, sudah dipermainkan oleh segelintir pihak.
Mulanya, Megawati menyatakan, bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama di mata hukum, termasuk warga hingga elite pejabat.
Namun kondisinya kata dia, saat ini hukum sudah mulai dipermainkan.
"Sekali lagi saya katakan, kita setiap warga negara RI, siapakah dia? Akar rumput, rakyat, mempunyai hak yang sama di mata hukum. Sekarang hukum itu dipermainkan, bahwa kekuasaan itu dapat dijalankan, semau maunya saja," kata Megawati.
Hanya saja, Megawati tidak menjelaskan secara detail maksud dari pernyataannya itu, serta pihak mana yang telah mempermainkan hukum.
Dirinya lalu melanjutkan sambutannya dengan menyoroti proses pemilihan umum (pemilu).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.