Bencana Banjir
Banjir di Johor Malaysia, Korban Sudah 6.564 Orang
Banjir akibat hujan lebat hampir terjadi di mana-mana mulai dari Johor Malaysia,Jakarta Indonesia hingga negara bagian Victoria Australia.
POS-KUPANG.COM, JOHOR BAHRU - Banjir akibat hujan lebat hampir terjadi di mana-mana mulai dari Johor Malaysia,Jakarta Indonesia hingga negara bagian Victoria Australia.
Di Johor Malaysia jumlah korban banjir terus bertambah menjadi 6.564 orang hingga pukul 08.00, Senin 8 Januari 2024 dibandingkan 3.322 orang yang tercatat pada pukul 20.00 kemarin.
Ketua Komite Penanggulangan Bencana Negara Tan Sri Dr Azmi Rohani, dalam pernyataannya hari ini, mengatakan peningkatan tersebut melibatkan pengungsi dari Kota Tinggi, Kluang dan Johor Bahru.
Ia mengatakan, sejauh ini total 1.819 KK telah dievakuasi ke 51 PPS di enam kabupaten, dengan Kota Tinggi mencatat jumlah korban terbanyak yakni sebanyak 2.964 jiwa dari 783 KK di 24 PPS; disusul Johor Bahru (1.844 jiwa dari 504 KK di 10 PPS) dan Kluang (1.633 korban dari 500 KK di 14 PPS).
Sisanya korban berada di PPS masing-masing kecamatan berikut, yakni Kulai (86 orang korban dari 23 KK), Segamat (20 orang dari lima KK), dan Pontian (17 orang dari empat KK), imbuhnya.
Azmi yang juga menjabat Sekretaris Negara Johor juga mengatakan, berdasarkan data Departemen Drainase dan Irigasi, enam sungai di Johor mencatat kadar air berbahaya.
Enam sungai itu adalah Sungai Johor di Rantau Panjang dan Kota Tinggi, Sungai Linggiu di Linggiu, Sungai Kepala Orang di Kampung Sri Jaya dan Sungai Johor di Kota Tinggi, Sungai Kahang di Kampung Contoh, Kluang, serta Sungai Siam di Kampung Sungai Siam, Kulai.
Mersing dan Tangkak diprakirakan hujan, sedangkan wilayah lainnya diperkirakan cerah.
Berdasarkan laporan terbaru yang dikeluarkan Pusat Pengendalian Bencana Nasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA), jumlah korban banjir di Pahang juga bertambah menjadi 845 jiwa dari 221 KK di 23 PPS di tiga kabupaten di negara bagian tersebut, yaitu Maran, Pekan dan Rompin, hingga tengah malam kemarin.
Rompin mencatatkan korban banjir terbanyak sebanyak 360 jiwa dari 109 KK, disusul Maran (261 korban dari 58 KK) dan Pekan (224 korban dari 54 KK).
Selain itu, dibuka satu PPS di Kuching, Sarawak, untuk menampung 38 jiwa dari 12 KK yang rumahnya hancur akibat kebakaran.
Sementara itu, survei Stasiun Telemetri Departemen Drainase dan Irigasi menemukan lima sungai mencatat ketinggian air berbahaya, yaitu Sungai Skudai, Johor Bahru; Sungai Johor, Johor Bahru; Sungai Johor, Kota Tinggi; Sungai Johor, Kulai dan Sungai Endau di Kluang.
Sungai Kedah, Kota Setar di Kedah; Sungai Kelantan, Gua Musang, di Kelantan dan lima sungai di Pahang yaitu Sungai Kuantan, Kuantan; Sungai Pahang, Kota; Sungai Rompin, Rompin; Sungai Pahang, Jerantut dan Sungai Pahang di Maran juga mencatat ketinggian air berbahaya, begitu pula Batang Sadong, Serian di Sarawak, dan Sungai Terengganu, Hulu Terengganu, Terengganu.
Laporan tersebut juga menyebutkan penutupan 43 jalan akibat banjir, erosi tanah, lubang pembuangan dan kerusakan. Diantaranya Jalan Mersing-Endau (Mersing), Jalan JB-Mersing dan Jalan Kota Tinggi - Kluang di Johor; Kuantan - Jalan Tol Segamat (Jalan Tol Tun Razak) dan Jalan Pekan-Nenasi - Rompin, Jalan Temerloh - Jerantut di Pahang dan Jalan Bukit Besi - Dungun, Terengganu.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa tingkat peringatan bahaya hujan lebat terus menerus telah dikeluarkan untuk Rompin, Pahang, sedangkan peringatan tingkat kewaspadaan kondisi cuaca serupa telah dikeluarkan untuk Maran, Kuantan dan Bera di Pahang, serta di Johor. melibatkan Tangkak, Muar, Batu Pahat, Pontian, Kulai dan Johor Bahru.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.