KKB Papua
Kapolri: KKB Papua Renggut 146 Korban Jiwa, Kasus Anarkis Sepanjang Tahun 2023
Berdasarkan catatan kepolisian, sepanjang tahun 2023, KKB Papua telah merenggut 146 nyawa dari pelbagai aksi kriminal yang dilakukannya di Tanah Papua
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Berdasarkan catatan kepolisian, sepanjang tahun 2023, KKB Papua telah merenggut 146 nyawa dari pelbagai aksi kriminal yang dilakukannya di daerah bergolak, Papua. Jumlah korban tewas itu tercatat dari 199 tindakan anarkis yang dilakukannya dalam tenggat waktu tersebut.
Data tentang tindakan kejam Kelompok Kriminal Bersenjata itu, disampaikan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, dalam komperensi pers sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas.Com, Jumat 29 Desember 2023.
Dikatakannya, gangguan keamanan hingga menewaskan 146 korban jiwa itu, terjadi di Tanah Papua sepanjang tahun 2023 yakni terhitung sejak Januari hingga Desember 2023.
Sepanjang tahun ini, lanjut Kapolri, setidaknya ada 199 aksi kejahatan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di daerah itu.
"Berdasarkan hasil evaluasi tahun 2023, terdapat 199 aksi anarkis dengan 146 orang menjadi korban," papar Listyo.
Sementara itu, lanjut dia, ada pula aksi kejahatan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Politik (KKP) sepanjang tahun 2023. Dalam kasus ini, tercatat sebanyak 234 aksi.
Jumlah aksi berdasarkan data tersebut, lanjut dia, memperlihatkan jumlah yang sedikit menurun dibandingkan dengan tahun 2022. "Menurun 50 aksi dibandingkan tahun 2022," ujarnya.
Terkait tindakan anarkis tersebut, lanjut dia, Polri akan terus berusaha meningkatkan kapasitas satuan wilayah dalam menghadapi gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata dan Kelompok Kriminal Politik tersebut
Peningkaan kapasitas satuan itu, lanjut Kapolri, di antaranya dengan mengawal program daerah otonomi baru atau DOB yang kini terus dilakukan untuk Tanah Papua.
"Pemekaran Polda Papua menjadi 6 polda, 49 polres yang didukung oleh 21.500 personel dan mendukung pemekaran daerah otonomi baru," ujar dia.
Selain itu, katanya, pihaknya juga akan mengoptimalkan operasi di Papua yang meliputi Operasi Damai Cartenz yang saat ini bersama TNI sedang melakukan upaya diplomasi.
Upaya diplomasi tersebut, katanya, terkait dengan upaya mencari korban penyanderaan yang dilakukan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya terhadap pilot Susi Air, Philip Mark Merthens yang disandera sejak 7 Februari 2023 lalu.
Kecuali itu, lanjut Listyo, pihaknya juga akan melanjutkan pelaksanaan Operasi Rastra Samara Kasih. Operasi ini terkait erat dengan pelbagai tindakan anarkis yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris tersebut
"Operasi Soft Approach dengan tujuan To Win The Hearts and Mind The People of Papua dengan program Binmas. Selanjutnya, Operasi Petik Bintang 2023 terkait dengan KKB dan KKP di Papua Barat," ujarnya.
Saat ini, katanya, Polri bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk terus melakukan pelindungan masyarakat dari serangan-serangan KKB.
Kapten Philips Kini Brewokan
Sebelumnya harian ini memberitakan, bahwa setelah lama menghilang, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens yang masih disandera KKB Papua, kini muncul kembali ke hadapan publik. Ia pose bareng Egianus Kogoya, Panglima TPNPB-OPM wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Pose terbaru pilot Susi Air bersama Egianus Kogoya ini terlihat saat Natal Senin 25 Desember 2023. Kali ini ia tampil dengan rambut panjang dan brewok. Badannya pun terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
Kali ini pilot Susi Air tersebut tampil bersama Egianus Kogoya, pimpinan KKB Papua yang paling ditakuti di kalangan TPNPB-OPM ( Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka )
Keduanya duduk berdampingan dengan tangan dikepal. Dalam foto yang viral tersebut, Egianus Kogoya sendirian tanpa senjata api. Ia duduk di sisi kiri pilot berkebangsaan Selandia baru tersebut tanpa didampingi anggota KKB Papua lain yang terlihat sangar.
Hingga kini belum diketahui kapan foto ini diabadikan dan di wilayah mana keduanya berada. Tak diketahui pula apakah saat itu hanya ada Egianus Kogoya bersama Philips Mark Merthens atau masih bersama orang lain.
Namun fakta yang tertangkap dari foto tersebut, adalah wajah Egianus Kogoya di gambar itu, terlihat lebih familiar dari sebelumnya. Tangannya tampak lebih berotot.
Sementara Kapten Philips, terlihat agak kurus, brewokan dan berambut panjang sebatas bahu. Ia mengenakan kemeja panjang hitam, beda dengan Egianus Kogoya mengenakan singlet.
Dalam gambar tersebut, Egianus Kogoya bersama Philips Mark Merthens sedang berada di dalam hutan. Hanya saja tak diketahui di wilayah mana mereka berada.
Masih dari gambar itu, Egianus menggunakan celana hitam, kaca mata hitam dan ikat kepala merah. Di belakang mereka terlihat semacam jaket warga hijau yang digantung pada seutas tali.
Atas fakta tersebut, Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhan mengatakan bahwa benar saat ini beredar foto terbaru yang memperlihatkan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens bersama Egianus Kogoya.
"Benar, ini memang foto terbaru," ujar Faizal Ramadhani. Hanya saja ia belum tahu persis di tempat mana foto ini diabadikan.
Untuk diketahui, pilot Susi Air hingga kini masih disandera. Ia ditawan sejak 7 Februari 2023, setelah ia mendaratkan pesawatnya secara mulus di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Selasa 7 Februari 2023 pagi sekitar pukul 07.00 WIT.
Sejak itu sampai sekarang tak diketahui persis di mana pilot itu berada. Meski demikian, pilot itu dikabarkan masih hidup, sehat walau kondisi tubuhnya mulai kurus.
Belakangan ini sempat beredar kabar bahwa pilot Susi Air itu tidak sedang bersama Egianus Kogoya. Hanya saja tidak diketahui sebab musebabnya.
Sebelumnya, Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan bahwa pilot asal Australia itu saat ini masih bersama KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Selama hidup membanur bersama anggota KKB di hutan Papua, pilot Susi Air tersebut diperlakukan seperti keluarga sendiri.
Sebby Sambom juga membenarkan bahwa saat ini pilot itu mulai kurus. Pasalnya, bahan makanan yang dikonsumsi adalah makanan yang tidak mengandung lemak atau kolesterol.
Makanan yang disantap sang pilot juga, katanya, tidak sama seperti ketika masih berada di kota dan mengonsumsi bahan makanan seperti orang kota lainnya sehingga perutnya buncit dan tidak sehat.
Yang lebih penting saat ini, kata dia, adalah pilot Susi Air sehat, meski masih disandera oleh KKB Papua.
Baca juga: Tindakan KKB Papua Renggut Puluhan Korban Jiwa, Terbanyak Warga Sipil Disusul Prajurit TNI
Baca juga: KKB Papua Izinkan Istri Pilot Susi Air Temui Sang Suami, Tapi Syaratnya Begini
Sementara itu, Faizal ramadhani mengatakan bahwa sampai saat ini upaya pembebasan pilot Susi Air masih terus dilakukan. Upaya itu masih mengedepankan negosiasi sebagaimana yang dilakukan selama ini.
"Dalam hal operasi penegakan hukum, Satgas Ops Damai Cartenz masih tetap terlibat, tetapi yang dikedepankan adalah soft approach. Paling tidak sampai sejauh ini sekurang-kurangnya 6 bulan terakhir ini upaya ini masih tetap dilakukan,” ujarnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.