Lukas Enembe Meninggal
TNI Polri Kerahkan 2.000 Prajurit Amankan Prosesi Pemakaman Jenazah Lukas Enembe
TNI Polri mengerahkan 2.000 prajurit untuk mengamankan prosesi pemakaman jenazah Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua pada Kamis 28 Desember 2023.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – TNI Polri mengerahkan 2.000 prajurit untuk mengamankan prosesi pemakaman jenazah Lukas Enembe, mantan Gubernur Papua pada Kamis 28 Desember 2023.
Pengerahan anggota TNI Polri itu dilakukan gegara tindakan brutal warga yang melampiaskan emosinya setelah melontarkan tudingan bahwa kematian Lukas Enembe disebabkan oleh tindakan kejam aparat penegak hukum.
Untuk diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, Lukas Enembe dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Gubernur Papua, karena ia diduga melakukan tindakan penyalahgunaan keuangan sehingga merugikan negara miliaran rupiah.
Terakhir, atas perbuatannya itu, Lukas Enembe divonis hukuman selama 8 tahun penjara. Selama proses hukum berjalan, Lukas Enembe sering dirawat lantaran penyakit yang dideritanya selama ini.
Sosok yang dikenal sebagai tokoh peradaban Papua itu kemudian menghembuskan nafas terakhir saat sedang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa 26 Desember 2023.
Sebelum meninggal dunia, Lukas Enembe sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit tersebut lantaran menderita gagal ginjal.
Setelah itu meninggal dunia, jenazah Lukas Enembe lantas dibawa pulang ke Papua pada Kamis 28 Desember 2023. Lukas Enembe dimakamkan di kediamannya, di Koya Tengah, Kota Jayapura.
Jenazah Lukas Enembe tiba di Bandara Sentani Jayapura, Kamis 28 Desember 2023 pukul 09.00 WIT. Sejak itu terjadi situasi kontras, sehingga Tanah Papua yang sedang berduka, tetiba suasananya berubah jadi malapetaka.
Situasi ini terjadi, setelah ribuan warga melancarkan aksinya dengan memaksa agar peti jenazah Lukas Enembue dibawa keluar dari Bandara Sentani kemudian diarak menuju STAKIN Sentani dengan cara berjalan kaki.
Saat sedang mengarak peti jenazah, warga berteriak histeris dengan meminta agar aparat keamanan jangan menghalang-halangi mereka selama jenazah tokoh peradaban Papua itu diarak menuju tempat itu.
Bahkan mereka juga sempat memekikkan yel-yel Papua merdeka dan mengibarkan bendera bintang kejora, tak jauh dari peti jenazah Lukas Enembe.
Saking kesalnya dengan kematian Lukas Enembe gegara sikap aparat penegak hukum yang terus memrosesnya secara hukum, warga pun sempat melakukan perusakan terhadap kantor maupun kendaraan milik pemerintah.
Iring-iringan massa dalam prosesi mengarak jenazah Lukas Enembe itu diwarnai pula dengan aksi pelemparan batu. Akibatnya, sejumlah kantor dan fasilitas lainnya rusak. Sejumlah kendaraan dinas pun rusak gegara ulah massa.
Untuk diketahui, peti jenazah Lukas Enembe digotong setelah acara penyambutan di ruang VIP Bandara Sentani menuju STAKIN Sentani. Di perjaalanan, massa dalam arak-arakan melempari sejumlah bangunan mulai dari jalan masuk hingga di Kampung Sereh, Distrik Sentani.
Atas tindakan tersebut, sejumlah warung makan, kantor perbankan, bangunan hotel, dan beberapa rumah warga lainnya rusak terkena lemparan batu. Untungnya, aksi anarkis tersebut berhasil dilerai oleh massa lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.