Berita Kabupaten Kupang
20 Ribu Anakan Jeruk Keprok Hijaukan Observatorium Timau
produsen hortikultura wikayah Timau akan menjadi destinasi wisata alam yang memukau dan bisa mendatangkan pendapatan daerah.
Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Tapehen
POS-KUPANG.COM, OELAMASI - Jeruk Keprok Soe yang terkenal manis akan menghijau di Observatorium Nasional Timau di Kecamatan Amfoang Tengah Kabupaten Kupang.
Ribuan pohon jeruk manis ini merupakan langkah inovasi pemerintah pusat, Pemerintah propinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Kupang dalam rangka mendukung pariwisata Observatorium.
Penanaman jeruk keprok Soe ini ditanam pada lahan seluas 50 hektar yang tersebar di 3 desa di Kecamatan Amfoang Tengah.
Untuk satu hektare dapat ditanam 400 anakan jeruk sehingga totalnya ada 20 ribu anakan yang ditanam diatas lahan 50 hektare dengan sumber anggaran dari APBN.
Baca juga: KPU Kabupaten Kupang Komitmen Jaga Pemilu Berlangsung Aman dan Damai
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Amin Juariah, Selasa 26 Fesember 2023 mengatakan penanaman 20 ribu anakan jeruk Keprok Soe di Kecamatan Amfoang Tengah ini sebagai bagian dari mendukung program unggulannya Bupati dan dan Wakil Bupati Kupang yakni program revolusi 5P pada bidang pertanian dan perkebunan.
Penanaman itu dirangkai dalan kegiatan "Jumat Keramat", Jumat Bekerja Bersama Masyarakat pada Jumat 22 Desember 2023 dengan fokus penanaman jeruk keprok di Fatumonas dan Ohaem yang sudah ditetapka sebagai kampung hortikultura.
"Penanaman anakan jeruk keprok atas kolaborasi pemerintah pusat, Dinas Pertanian Provinsi, Dinas Pertanian Kabupaten Kupang bersama kelompok tani," kata Amin.
Di Kabupaten Kupang tahun 2023 Dinas Pertanian Kabupaten Kupang mengembangkan tanaman jeruk di Kabupaten Kupang pada 107 hektare lahan yang tersebar di Kecamatan Amfoang Tengah, Amfoang Selatan, Fatuleu Tengah, Amarasi dan Amarasi Selatan.
Dirinya berharap dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun mendatang di Kabupaten Kupang menjadi produsen jeruk manis.
Lahan Observatorium Nasional yang dibangun oleh pemerintah pusat ini menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli sangat potensial demi menambah gairah wisata disana.
Baca juga: Gudep SMPN 3 Taebenu Kabupaten Kupang Gelar Perjusa, Asten Koba: Bangun Kebersamaan Antar Siswa
"Selain itu, hampir sebagian besar lahan-lahan ini masih berupa lahan kosong. Tapi kondisi tanah dan iklim alamnya sangat berpotensi untuk pengembangan holtikultura seperti jeruk, kopi dan juga aneka jenis sayur mayur," kata Lecky Koli.
Jangka waktu hingga bisa menghasilkan buah diperkirakan paling lambat dalam kurun waktu 10 tahun mendatang dan wilayah Amfoang Tengah digadang-gadang menjadi daerah produsen holtikultura.
Dengan menjadi produsen hortikultura wikayah Timau akan menjadi destinasi wisata alam yang memukau dan bisa mendatangkan pendapatan daerah.
Selain jeruk, tanaman hortikultura yang lain seperti kopi Amfoang juga menjadi salah satu primadona kopi di Indonesia.
Sehingga ketika wisatawan lokal maupun mancanegara yang berkunjung tidak hanya menikmati pesona alam. Tetapi bisa menikmati hidangan kopi Amfoang dan makan jeruk amfoang.(ary)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.