Pilpres 2024
Petinggi Partai Gelora Ajak Pemilih Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran
Petinggi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengajak pemilih Indonesia untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran satu putaran pada 24 Februari 2024 mendatang
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Petinggi Partai Gelora, Fahri Hamzah mengajak pemilih Indonesia untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran satu putaran, para Pilpres 2024 yang sudah di ambang pintu.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu menyebutkan bahwa hanya pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju itu yang mampu menjawabi harapan seluruh rakyat untuk memakmurkan dan memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Dikatakannya, sudah waktunya Indonesia memiliki pemimpin yang punya komitmen kuat untuk melanjutkan pembangunan di negara ini.
Oleh karena itu ia meminta semua pemilih agar secara aklamasi menjatuhkan pilihan pada pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran pada pemilihan umum 14 Februari 2024 nanti.
"50 hari lagi kita tuntaskan transisi ini untuk memasuki Indonesia Emas 2045. Ayo, jemput martabat kita dengan sekali putaran saja,” kata Fahri Hamzah dalam keterangan persnya, Senin 25 Desember 2023.
Ia pun membeberkan alasan mengapa memenangkan Prabowo-Gibran hanya dengan satu putaran. Pertama, kata Fahri, sejak awal pasangan ini punya konsep jelas tentang arah dan masa depan bangsa Indonesia.
"Prabowo-Gibran, bukan hanya akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi tetapi juga melengkapi dan menyempurnakan program-program pembangunan yang sudah ada. Salah satunya melanjutkan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN)," tutur Fahri.
Fahri juga mengritisi konsep yang disampaikan dua paslon lainnya, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menurut Fahri, konsep awal yang dibawa salah, sehingga rakyat tidak mungkin memilih pasangan yang salah konsep sejak awal. "Kesalahan konsep dari paslon nomor urut 1, dipertahankan sampai sekarang" jelas Fahri.
Fahri menilai paslon nomor urut 3 dan partai pengusung utamanya, PDIP, amat sangat aneh. Selama 9 tahun memuji dan bertekad melanjutkan program pemerintahan Jokowi tapi sekarang malah ngomel-ngomel.
Kesalahan konsep dua paslon 1 dan 3 tersebut, menurut Fahri menjadi serius kalau rakyat pada akhirnya akan memilih paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, karena terlalu kuat argumennya.
Dan ini yang menjadi kayakinannya, lanjut Fahri, kalau Pilpres 2024 akan berlangsung sekali putaran, mengingat rakyat mustahil milih pemimpin negara yang konsep awalnya sampai sekarang membingungkan.
"Rakyat itu perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Jadi, mohon maaf kalau teman-teman emosi dengan fakta ini. Masalahnya, yang 01 dan 03 tidak mau perbaiki posisinya yang salah sejak awal," ucap Fahri.
Pada bagian lain, Fahri juga menyoroti keberadaan Menteri dari PKB dan NasDem yang hingga kini masih ada di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Sementara di sisi lain, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin tak henti-hentinya mengkritik kebijakan pemerintahan saat ini. Bahkan mengeritik pula Ibu Kota Nusantara (IKN) dan revisi Undang-undang korupsi yang dianggap melemahkan KPK.
Ia menyebutkan bahwa baru mendengar kabar kalau Anies-Muhaimin akan segera mengumumkan kalau menteri dari dua partai ini keluar dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi.
"Baru mendengar kabar baik bagi demokrasi kita bahwa calon presiden no. 1 akan mengumumkan bahwa seluruh partai pendukungnya akan mundur dari kabinet pekan ini. Katanya ini dalam rangka memantapkan posisi sebagai oposisi di Pemilu nanti. (Info ini perlu ditanyakan kepada ybs)," tulis Fahri di media sosial X (Twitter) pada Kamis 14 Desember 2023.
Baca juga: KPU Bakal Tegur Lagi Cawapres Gibran, Hasyim Asyari Singgung Kedewasaan Calon
Baca juga: Gibran Disanjung Usai Debat Cawapres: Anggawira: Ini Bukti Anak Muda Bisa Pimpin Indonesia
Meski mendapat sorotan tajam dari Fahri Hamzah, Anies Baswedan ogah menanggapi kritikan tersebut. Menurut Anies, sorotan Fahri Hamzah itu nggak level untuk ditanggapi.
“Suruh dia jawab sendiri. Menurut saya, enggak level untuk dijawab,” kata Anies singkat seperti dikutip Kompas TV. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.