Pilpres 2024

Dana Kampanye Anies-Muhaimin Paling Kecil, Muhaimin Iskandar Angkat Bicara: Swadaya Kader Lebih Baik

Dari tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang kini sedang berkampanye, pasangan Anies-Muhaimin punya dana kampanye paling kecil.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SWADAYA KADER – Muhaimin Iskandar angkat bicara soal dana kampanye terkecil dari dua paslon lain. Lebih baik swadaya kader untuk kampanye mandiri di setiap tempat yang dikunjungi. 

Sumbangan uang dari paslon: Rp 1 miliar
Jumlah total dana awal kampanye: Rp 1 miliar

Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka:

Sumbangan uang dari paslon: Rp 2 miliar
Sumbangan barang dan jasa sebesar dari partai politik atau gabungan partai politik senilai Rp 29,4 miliar
Jumlah total dana kampanye: Rp 31.438.800.000

Pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD:

Sumbangan uang dari paslon: Rp 100 juta.
Sumbangan uang dari parpol atau gabungan parpol: Rp 2 miliar 950 juta.
Sumbangan uang dari pihak lain atau perseorangan: Rp 1 juta 670 ribu.
Sumbangan uang dari pihak lain perusahaan dan atau badan usaha non pemerintah: Rp 20 miliar 324 juta.
Jumlah total awal dana kampanye: Rp 23.375.920.999

Anies-Muhaimin Dilaporkan ke Bawaslu

Akibat dana kampanye yang minim ini, pasangan AMIN pun dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) karena dianggap tak transparan soal dana kampanye.

Laporan ke Bawaslu dilayangkan kumpulan advokat dari Lingkar Nusantara (LISAN). Ketua LISAN Hendarsam Marantoko mengatakan, pelaporan ke Bawaslu dilakukan pada Jumat 22 Desember 2023.

“Ketika pasangan AMIN hanya mencantumkan dana awal kampanye hanya Rp1 miliar itu sangat janggal,” kata Hendarsam, Minggu 24 Desember 2023.

Dia menilai, angka itu tidak realistis jika dilihat dari aktivitas kampanye pasangan AMIN. Jika dihitung dari biaya pesawat jet pribadi dan sewa kantor tim sukses di area Menteng saja, sudah memakan biaya yang cukup tinggi.

“Bila kita coba hitung secara kasar, biaya sewa kantor mewah di area elit, pesawat jet pribadi untuk kegiatan kampanye ke 38 provinsi, serta baliho, apa mungkin cukup dengan hanya Rp 1 miliar?” ucapnya.

Hendarsam menduga, pasangan AMIN memanipulasi data dana awal kampanye. Hendarsam juga berkaca dari pengalaman Pilgub DKI 2017.

Saat itu, pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menghabiskan dana lebih dari Rp 50 miliar.

“Sulit dipahami bila dana kampanye untuk tingkat gubernur provinsi jauh lebih tinggi dari kontestasi tertinggi di Indonesia, yaitu pemilihan presiden dan wakilnya,” ucapnya.

Menurut Hendarsam, tidak elok jika pasangan AMIN memanipulasi dana awal kampanye hanya untuk kepentingan pencitraan.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved