Pilpres 2024

KPU Bakal Tegur Lagi Cawapres Gibran, Hasyim Asyari Singgung Kedewasaan Calon

Komisi Pemilihan Umum RI bakal menegur lagi calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
TEGUR GIBRAN – KPU RI akan menegur Gibran gegara tindakannya memprovokasi pendukungnya dalam debat cawapres pada Jumat 22 Desember 2023 malam. Perihal teguran ke Gibran itu disampaikan langsung Ketua KPU RI, Hasyim Ashari. 

POS-KUPANG.COM – Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI bakal menegur lagi calon wakil presiden, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 ini.

Teguran itu bakal diberikan kepada Gibran lantaran ketahuan memprovokasi Tim Kampanye Nasional untuk memberikan aplaus dalam debat cawapres yang berlangsung Jumat 22 Desember 2023 malam.

Pada malam debat cawapres tersebut, Gibran kedapatan mengulangi kesalahan seperti saat mendampingi Prabowo Subianto dalam debat perdana capres, Selasa 12 Desember 2023 lalu.

Dalam debat kali ini, Wali Kota Solo itu terciduk memprovokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang hadir dalam acara debat cawapres malam tersebut.

Atas gesturnya yang tak diperbolehkan KPU RI itulah, Ketua KPU Hasyim Ashari mengatakan akan menegur lagi Gibran gegara tindakannya tersebut.

"Nanti kita ingatkan lagi, kita tegur lagi pada evaluasi hasil debat yang kedua ini," ujar Hasyim Asyari usai debat.

Ia juga menyinggung perihal kedewasaan pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam momen Pilpres 2024 kali ini.

Dikatakannya, aturan yang sudah dibuat KPU tentang debat, hendaknya ditaati. Karena aturan itu telah disepakati oleh pasangan calon."Sebetulnya ini kan komitmen ya, komitmen antar calon dan kami menganggap masing-masing calon kan orang yang secara politik sudah derwasa semua, tentang apa yang sudah disepakati itu," ujar Hasyim Ashari.

Ia pun memastikan KPU akan menggelar pertemuan lanjutan bersama tim paslon untuk melakukan evaluasi.

Dalam evaluasi itu, kata Hasyim, salah satunya adalah memperingatkan kembali kesepakatan mengenai hal yang tidak boleh dilakukan saat debat.

"KPU akan mendengarkan dan kemudian akan mengambil keputusan apa-apa yang perlu kita evaluasi."

"Termasuk memperingatkan kembali tampilan-tampilan yang boleh dikatakan sudah disepakati untuk tidak dilakukan pada saat debat ini," terangnya.

Untuk diketahui, aksi Gibran memprovokasi timsesnya saat debat cawapres pada Jumat malam. Tindakan Gibran itu ternyata mencuri perhatian Pakar Telematika, Roy Suryo.

Lewat cuitannya di X (dulu Twitter), Roy Suryo membahas gestur Gibran saat memprovokasi timsesnya.

Ia menilai KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), hingga Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

"Semalam, dia (Gibran) terciduk (lagi) saat memprovokasi timses-nya. Fixed, KPU, Bawaslu, dan DKPP harus sikapi ini," kata Roy Suryo.

Minta Maaf Bila Dianggap Memprovokasi

Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka sudah menyampaikan permohonan maaf atas aksinya yang dianggap memprovokasi timses ketika debat perdana capres, Selasa 12 Desember 2023.

Tak hanya itu, Gibran juga mengaku siap ditegur dan menerima evaluasi dari KPU.

"Saya mohon maaf sebelumnya," ujar Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 14 Desember 2023.

"Ya semua teguran dan evaluasi kami terima," lanjutnya.

Sementara itu, terkait aksi Gibran saat debat capres, dianggap TKN Prabowo-Gibran sebagai bentuk spontanitas.

Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, menilai aksi Gibran saat itu sebagai hal yang wajar.

"Ya spontanitas. Namanya kasih semangat pendukung ya boleh-boleh saja. Masak engga boleh."

"Namanya kasih support sama capresnya," kata Nusron kepada awak media, Rabu 13 Desember 2023.

Tak hanya itu, Nusron juga melihat apa yang dilakukan Gibran tersebut adalah bentuk chemistry antara Prabowo dan Gibran yang terbangun.

"Itu kan juga sebagai tanda bahwa ada chemistry yang kuat antara Pak Prabowo dan Mas Gibran."

"Ini menurut saya hal yang tidak terlihat di antara pasangan-pasangan calon lainnya," ujar dia.

Karena itu, Nusron mengaku heran aksi Gibran tersebut dipermasalahkan.

Meski demikian, saat itu Nusron mengatakan pihaknya siap ditegur jika memang KPU menganggap aksi Gibran dilarang untuk dilakukan.

"Kalau ditegur ya kita terima," tandasnya.

Diketahui, aksi Gibran memprovokasi timses ketika debat capres terjadi saat Prabowo menjawab pertanyaan dari capres nomor urut satu, Anies Baswedan, mengenai putusan batas usia cawapres yang disahkan Mahkamah Konstitusi (MK).

Saat itu, Anies bertanya bagaimana perasaan Prabowo seusai mendengar Majelis Kehormatan MK (MKMK) mengeluarkan putusan pelanggaran etik yang dilakukan oleh MK.

Prabowo pun memberikan jawaban bahwasanya para pakar hukum yang berada di sekitarnya telah menyatakan bahwasanya tidak ada masalah dalam putusan tersebut.

"Jadi tim saya, para pakar hukum yang mendampingi saya menyampaikan bahwa dari segi hukum tidak ada masalah."

"Masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan, ya, waktu itu oleh pihak yang diberi wewenang," ujar Prabowo kala itu.

Lebih lanjut, Prabowo menambahkan pihaknya meminta masyarakat memutuskan dan menilai terkait keputusan MK tersebut.

Jika tidak suka dengan Gibran, maka tidak usah memilih paslon nomor urut 2.

"Intinya rakyat putuskan, rakyat yang menilai. Kalau rakyat tidak suka Prabowo dan Gibran, nggak usah pilih kami saudara-saudara sekalian," jelasnya.

Selanjutnya, Prabowo menyentil Anies Baswedan bahwa dirinya tidak masalah tidak punya jabatan politik.

Bahkan, jika nantinya dirinya tidak terpilih kembali di Pilpres 2024.

"Dan saya tidak takut tidak punya jabatan Mas Anies."

"Saya tidak punya apa-apa, saya sudah mati untuk negara ini," tegas Prabowo.

Baca juga: Usai Debat Cawapres, Ardha Ranadireksa Beri Catatan Spesial ke Muhaimin, Gibran juga Mahfud

Baca juga: Muhammad Zainuddin Atsani Puji Gibran, Penampilannya Saat Debat Menjawabi Semua Keraguan

Mendengar hal itu, Gibran yang berada di belakang Prabowo pun langsung berdiri.

Ia mengangkat tangan menandakan memantik para pendukung yang hadir di lokasi untuk memberikan tepuk tangan. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved