Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Desember 2023, Elia dan Yohanes Pembaptis

Kitab Putra Sirakh menggambarkan sosok Elia sebagai nabi agung yang berkuasa dalam nama Tuhan

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Elia dan Yohanes Pembaptis. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Elia dan Yohanes Pembaptis.

Tahun B/II: Hari Biasa Pekan II Adven RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : Sirakh 48: 1-4.9-11. Mazmur 80: 2ac.3b.16-19 dan Matius 17: 10 - 13

Berikut ini renungan lengkap yang ditulis oleh RP. John Lewar SVD.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Elia adalah seorang nabi besar di Israel. Dia berjuang untuk mengembalikan Israel kepada Yahwe atau Allah. Lawan yang harus dihadapi adalah raja Ahab dan istrinya Izebel, yang membawa dewa-dewa Baal.

Elia menubuatkan bahwa tidak akan ada embun atau hujan di Israel, karena ketidakpercayaan mereka kepada Yahwe. Dia melarikan diri dari kejaran raja yang ingin membunuhnya. Ia tinggal di pinggir sungai Kerit dan diberi makan oleh burung gagak.

Di sana dia menolong seorang janda di Safrat daerah Sidon karena kekeringan dan kelaparan. Elia menantang raja Ahad untuk mengumpulkan nabi-nabi Baal. Ada 450 orang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Desember 2023, Berbahagialah Mereka yang Telah Melihat Elia

Nabi-nabi Baal itu ditantang untuk memanggil dewa-dewinya agar menurunkan api di atas korban. Nabi-nabi baal tidak berhasil, sedang doa Elia didengarkan
Yahwe. Kurban di atas mesbah disambar api dari langit.

Melalui peristiwa itu, orang banyak mulai percaya kepada Yahwe, mereka mengakui Yahwe adalah Tuhan. Lalu mereka menangkap nabi-nabi palsu itu dan membunuhnya. Elia terus saja diancam untuk dibunuh.

Ancaman itu kali ini datang dari Izebel, istri raja. Ezebel tidak terima nabi-nabinya dibunuh. Selain itu Elia mengkritik raja Ahab karena hasutan Izebel untuk merebut tanah Nabot di Yizreel.

Dia merasa selalu diganggu oleh Elia. Dia ingin membalas dendam karena kematian nabinabinya. Elia melarikan diri lagi ke padang gurun dan tinggal di gunung Horeb. Di sana dia bertemu dengan Tuhan dalam hembusan angin sepoi-sepoi.

Kitab Putra Sirakh menggambarkan sosok Elia sebagai nabi agung yang berkuasa dalam nama Tuhan, mendatangkan kelaparan sebagai hukuman, menurunkan api dari langit.

Tampilan Elia itu begitu mengagumkan dan memberi harapan sehingga nabi Maleakhi meramalkan bahwa Elia akan datang kembali mendahului Tuhan pada hari besar yang dashat (Maleakhi 4: 5). Putra Sirakh menyerukan betapa bahagianya orang yang mengenal kedatangan Elia seperti itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 16 Desember 2023, Menurut Kehendak Mereka

Yohanes Pembaptis datang membawa roh nabi Elia. Dia berusaha mengembalikan umat pilihan kepada Allah.

Pesan Malaikat Gabriel tentang kelahiran Yohanes Pembaptis. “Ia berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagiNya”.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved