Pilpres 2024
Meski Hasil Survei Melorot, Tapi Jawa Tengah Bakal Jadi Lumbung Suara Ganjar-Mahfud
Meski hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas Ganjar-Mahfud melorot drastis, tapi Jawa Tengah tetap jadi lumbung suara bagi duet ini.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Bahwa pada Agustus 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud bertengger di angka 62,0 persen tapi anjlok menjadi 31,6 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran di Jateng naik dari 19,6 persen menjadi 29,6 persen. Begitu juga Anies-Muhaimin naik dari 1,6 persen menjadi 4,1 persen.
"Kenapa suara Ganjar turun, karena imbas kritik terbuka yang dialamatkan kepada Joko Widodo. Juga pemilih atau masyarakat di Jateng mulai menerima Prabowo-Gibran," ungkap Abdul Hakim.
Menurunnya elektabilitas Ganjar, lanjut dia, karena sebagian besar beralih ke pasangan Prabowo-Gibran. Belum lagi manuver kubu Ganjar yang kerap mengkritik Jokowi secara terbuka, hal mana berimbas positif ke Anies-Muhaimin.
"Yang jelas PDIP di Jateng mulai terlihat kehilangan besar. Saya menduga itu mulai terjadi di wilayah Solo Raya."
"Kenapa, karena masyarakatnya mengenal Jokowi secara pribadi," ungkapnya.
Baca juga: Pakar Komunikasi Politik Unhas Sebut Ganjar-Mahfud Akan Mampu Benahi Sektor Hukum
Baca juga: Nusron Wahid Jawab Tudingan PDIP: Hanya Prabowo yang Tegak Lurus Lanjutkan Kerja Jokowi
Hakim memprediksi suara Ganjar di Jateng bisa kian tidak aman jika Prabowo-Gibran masif mendatangi kantong-kantong PDIP.
"Nanti angkanya akan berbeda lagi jika misalnya Pati, Jepara, Banyumas misalnya didatangi Prabowo-Gibran," tuturnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.