Pilpres 2024
Meski Hasil Survei Melorot, Tapi Jawa Tengah Bakal Jadi Lumbung Suara Ganjar-Mahfud
Meski hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas Ganjar-Mahfud melorot drastis, tapi Jawa Tengah tetap jadi lumbung suara bagi duet ini.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Meski hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo -Mahfud MD secara nasional melorot drastis, tapi hal itu tidak menjadi hambatan bagi pasangan ini untuk terus berjuang bangkit dari keterpurukan.
Berdasarkan hasil survey Litbang Kompas sebagaimana yang dilansir Pos-Kupang.Com dari Tribunnews.com, Sabtu 16 Desember 2023, bahwa Jawa Tengah masih menjadi harapan bagi pasangan ini untuk mendulang elektabilitas.
Itu terlihat dari paparan hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang dirilis pada Senin 11 Desember 2023. Bahwa dalam survey di Jawa Tengah yang dilakukan pada Agustus 2023 lalu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menorehkan elektabilitas mencapai 62,0 persen.
Namun pada survey yang dilakukan 29 November – 4 Desember 2023 di Jawa Tengah, elektabilitas Ganjar-Mahfud yang awalnya bertengger tinggi, malah melorot sangat drastis menajdi 31,6 persen.
Hasil jajak pendapat ini menempatkan pasangan yang diusung PDI Perjuangan ini harus was-was. Karena trend elektabilitas Ganjar-Mahfud cenderung menurun dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
Bahwa selama ini Jawa Tengah memang dilabelkan sebagai kandang banteng. Makanya, meski elektabilitas Mantan Gubernur Jawa Tengah itu terlihat menurun, tapi daerah itu diramalkan masih menjadi lumbung suara bagi pasangan tersebut.
Untuk diketahui, pada Pemilu 2019 silam, dalam hasil pemilihan legislatif, PDIP meraih 5.769.663 suara atau setara dengan 29,71 persen. Sementara di urutan kedua PKB dengan 2.726.730 suara atau 14,04 persen.
Sementara pada Pilpres 2019, suara yang diraih pasangan yang diusung PDIP, Joko Widodo-Ma'ruf Amin mencapai angka tertinggi, yakni 16.825.511 suara atau 77,29 persen.
Sedangkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat 4.944.447 suara atau 22,71 persen. Lantas bagaimana dengan perolehan hasil Pilpres 2024 mendatang. Terungkap ramalan bahwa Jawa Tengah masih menjadi lumbung suara bagi pasangan Ganjar-Mahfud.
Hasil Survei di Jateng-DI Yogyakarta
Berdasarkan hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI), pada 3-5 Desember 2023, tiga pasangan capres-cawapres meraih elektabilitas sebagai berikut.
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 10,6 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 36,7 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 42,7 persen
Adapun responden yang belum menentukan pilihan (tidak tahu/tidak jawab) mencapai 9,9 persen.
Litbang Kompas (Agustus 2023)
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 1,6 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 19,6 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 62,0 persen
Litbang Kompas (Desember 2023)
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 4,1 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 29,6 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 31,6 persen
Survei Indikator
Sementara itu berdasar survei Indikator yang dilakukan pada 23 November hingga 1 Desember 2023, Ganjar-Mahfud unggul di atas 50 persen.
- Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar : 9,0 persen
- Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka : 35,3 persen
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD : 51,7 persen
Begini Kata Pengamat Psikologi Politik
Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim mengatakan, hasil terbaru survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga dari pasangan Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
Bahwa pada Agustus 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud bertengger di angka 62,0 persen tapi anjlok menjadi 31,6 persen.
Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran di Jateng naik dari 19,6 persen menjadi 29,6 persen. Begitu juga Anies-Muhaimin naik dari 1,6 persen menjadi 4,1 persen.
"Kenapa suara Ganjar turun, karena imbas kritik terbuka yang dialamatkan kepada Joko Widodo. Juga pemilih atau masyarakat di Jateng mulai menerima Prabowo-Gibran," ungkap Abdul Hakim.
Menurunnya elektabilitas Ganjar, lanjut dia, karena sebagian besar beralih ke pasangan Prabowo-Gibran. Belum lagi manuver kubu Ganjar yang kerap mengkritik Jokowi secara terbuka, hal mana berimbas positif ke Anies-Muhaimin.
"Yang jelas PDIP di Jateng mulai terlihat kehilangan besar. Saya menduga itu mulai terjadi di wilayah Solo Raya."
"Kenapa, karena masyarakatnya mengenal Jokowi secara pribadi," ungkapnya.
Baca juga: Pakar Komunikasi Politik Unhas Sebut Ganjar-Mahfud Akan Mampu Benahi Sektor Hukum
Baca juga: Nusron Wahid Jawab Tudingan PDIP: Hanya Prabowo yang Tegak Lurus Lanjutkan Kerja Jokowi
Hakim memprediksi suara Ganjar di Jateng bisa kian tidak aman jika Prabowo-Gibran masif mendatangi kantong-kantong PDIP.
"Nanti angkanya akan berbeda lagi jika misalnya Pati, Jepara, Banyumas misalnya didatangi Prabowo-Gibran," tuturnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.