Berita Belu

LPMTI Gelar Pelatihan Futus dan Pewarna Alam Dorong Pengembangan Komunitas Tenun Ikat Timor di Belu

kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan para ibu penenun di masa mendatang

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
PELATIHAN - Sebanyak 30 perempuan dari Komunitas Tenun Ikat Timor dengan semangat mengikuti kegiatan pelatihan futus dan pewarna alam yang dilaksanakan di Galeri Tenun Atambua, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Jumat, 15 Desember 2023. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Lembaga Peduli Masyarakat Timor Indonesia atau LPMTI bekerja sama dengan NTT Youth Creative Hub dan Dekranasda Kabupaten Belu menyelenggarakan pelatihan futus dan pewarna alam bagi Komunitas Tenun Ikat Timor

Sebanyak 30 perempuan dari Komunitas Tenun Ikat Timor dengan semangat mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di Galeri Tenun Atambua, Kelurahan Manumutin, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, Jumat, 15 Desember 2023.

Bupati Belu, dr Agus Taolin yang diwakili oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Belu, Drs. Nikolaus Umbu K. Biri, saat membuka kegiatan tersebut menyambut baik pelaksanaan pelatihan futus dan pewarna alam serta kehadiran NTT Youth Creative Hub di Kabupaten Belu

Menurutnya, kegiatan ini dianggap sebagai langkah nyata untuk mengembangkan potensi ekonomi produk tenun yang merupakan warisan budaya leluhur Timor.

Baca juga: NTT Terima Tiga Jenazah PMI asal Ngada Belu dan Malaka Padma Indonesia Beri Catatan Kritis - Solutif

Meskipun begitu, kata Nikolaus harga tenun Timor masih relatif rendah karena kualitas dan inovasi produk yang masih bersifat konvensional. 

"Ketika kita mampu mengemas produk tenun dengan baik, dengan kualitas produk baik maka bisa mendapatkan harga jauh lebih tinggi Rp1.000.000 hingga Rp5.000.000," ujarnya. 

Oleh karena itu, Umbu berharap agar kehadiran NTT YCH dapat membantu para pengrajin tenun dalam hal peningkatan kualitas, penganekaragaman produk dan jaringan pemasaran. 

"Ide-ide baru yang kreative dari anak-anak muda yang tergabung dalam NTT YCH diharapkan dapat mengangkat produk tenun Timor ke level yang lebih tinggi sehingga dapat menambah kesejahteraan masyarakat dan melestarikan tenun itu sendiri," harapnya. 

Koordinator LPMTI dan NTT Youth Creative Hub Kabupaten Belu, Mariano Parada, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pemahaman para ibu dalam komunitas tenun ikat Timor di Atambua.

Selain itu, kata Mariano kegiatan ini diharapkan dapat menambah kemampuan para peserta dalam menenun, meningkatkan kualitas produk, dan akhirnya meningkatkan nilai jual secara ekonomi. 

Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan akan diadakan kembali untuk 30 peserta ibu penenun berikutnya dengan diberikan oleh dua instruktur dari Dekranasda Belu.

Baca juga: Pemda Belu Rilis Data Stunting 2023, Komitmen Turunkan Satu Digit Tahun 2024

Sementara, Bendita De Deus, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan atas kesempatan pelatihan tersebut. 

Ia menilai bahwa pelatihan ini memberikan wawasan tentang kualitas tenun pewarna alam dengan menggunakan bahan-bahan alami dari batang tumbuhan, akar, atau daun. 

Bendita berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan para ibu penenun di masa mendatang. (cr23) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved