Breaking News

Pilpres 2024

Ganjar Bawa-Bawa NTT Saat Debat Pilpres 2024, Ungkap Akses Internet dan Pekerjaan Sulit

Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia ( APJII ), penggunaan internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah pen

Editor: Ryan Nong
POS-KUPANG.COM/ARNOLD WELIANTO
CARI JARINGAN - Sebanyak 18 Siswa Kelas 8 SMP Negeri Henga di Desa Henga Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka NTT mengikuti pengenalan alat dan model ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di atas Bukit Tobi Kulubelek, Senin 7 Agustus 2023. Pasalnya, di sekolah mereka tidak ada jaringan internet. 

POS-KUPANG.COM - Ganjar Pranowo membawa-bawa nama Nusa Tenggara Timur atau NTT dalam Debat Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat. 

Dalam debat presiden yang berlangsung pada Selasa (12/12/2023) malam, calon presiden nomor urut 3 menyebut bahwa akses internet dan pekerjaan di NTT sulit, tidak sama dengan Pulau Jawa.

"Saya berjalan ke NTT. Kami ketemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pak Ganjar, kenapa kami anak muda tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan, padahal itu hak kami. Kenapa kemudian kami kesulitan untuk mendapatkan akses internet karena kami butuh belajar. Tidak sama dengan di Jawa," kata Ganjar Pranowo  dikutip dari Tribunnews.

Baca juga: Jaringan Internet Terbatas, Siswa dan Guru di Pedalaman Sikka Tempuh 8 Kilometer Demi Ujian ANBK

Baca juga: Kesulitan Akses Jaringan Internet, Guru di SMPN Henga Sikka Gagal Daftar Tes Calon Guru Penggerak

Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia ( APJII ), penggunaan internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah penduduk.

Saat ini masih ada 23 persen yang belum sama sekali mendapat akses internet untuk berbagai tujuan.

Berdasarkan survei APJII tahun 2021, Pulau Jawa memiliki kontribusi pengguna internet terbesar dengan 43,92 persen, Sumatra 16,63 persen, Sulawesi 5,53 persen.

Sedangkan pulau lainnya berada di bawah 5 persen, yakni Kalimantan (4.88 persen), Nusa Tenggara (2,71 persen), Papua (1,38 persen), Bali (1,17 persen) dan Maluku (0,83 persen).

Adapun Center of Economic and Law Studies ( Celios ) mengungkap penggunaan internet di NTT masih jauh tertinggal dari provinsi lainnya.

Sementara pada data APJII 2023, tingkat penetrasi internet di NTT sebesar 72,32 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya 64,85 persen.

Tingkat penetrasi internet di Indonesia Timur pada tahun 2023 yakni Nusa Tenggara mencapai 3,65 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya.

Namun, angka ini hanya lebih tinggi dari penetrasi internet di Maluku dan Papua yang hanya 1,09 persen dan 1,65 persen. (*)

 

Berita ini telah tayang di Tribunnews.com

Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved