Pilpres 2024
Ganjar Bawa-Bawa NTT Saat Debat Pilpres 2024, Ungkap Akses Internet dan Pekerjaan Sulit
Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia ( APJII ), penggunaan internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah pen
POS-KUPANG.COM - Ganjar Pranowo membawa-bawa nama Nusa Tenggara Timur atau NTT dalam Debat Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam debat presiden yang berlangsung pada Selasa (12/12/2023) malam, calon presiden nomor urut 3 menyebut bahwa akses internet dan pekerjaan di NTT sulit, tidak sama dengan Pulau Jawa.
"Saya berjalan ke NTT. Kami ketemu dengan masyarakat yang ada di sana. Pak Ganjar, kenapa kami anak muda tidak mudah mendapatkan akses pekerjaan, padahal itu hak kami. Kenapa kemudian kami kesulitan untuk mendapatkan akses internet karena kami butuh belajar. Tidak sama dengan di Jawa," kata Ganjar Pranowo dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Jaringan Internet Terbatas, Siswa dan Guru di Pedalaman Sikka Tempuh 8 Kilometer Demi Ujian ANBK
Baca juga: Kesulitan Akses Jaringan Internet, Guru di SMPN Henga Sikka Gagal Daftar Tes Calon Guru Penggerak
Menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia ( APJII ), penggunaan internet di Indonesia mencapai 210 juta jiwa atau 77,02 persen dari jumlah penduduk.
Saat ini masih ada 23 persen yang belum sama sekali mendapat akses internet untuk berbagai tujuan.
Berdasarkan survei APJII tahun 2021, Pulau Jawa memiliki kontribusi pengguna internet terbesar dengan 43,92 persen, Sumatra 16,63 persen, Sulawesi 5,53 persen.
Sedangkan pulau lainnya berada di bawah 5 persen, yakni Kalimantan (4.88 persen), Nusa Tenggara (2,71 persen), Papua (1,38 persen), Bali (1,17 persen) dan Maluku (0,83 persen).
Adapun Center of Economic and Law Studies ( Celios ) mengungkap penggunaan internet di NTT masih jauh tertinggal dari provinsi lainnya.
Sementara pada data APJII 2023, tingkat penetrasi internet di NTT sebesar 72,32 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya 64,85 persen.
Tingkat penetrasi internet di Indonesia Timur pada tahun 2023 yakni Nusa Tenggara mencapai 3,65 persen atau meningkat dari tahun sebelumnya.
Namun, angka ini hanya lebih tinggi dari penetrasi internet di Maluku dan Papua yang hanya 1,09 persen dan 1,65 persen. (*)
Berita ini telah tayang di Tribunnews.com
Ikuti berita terbaru POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.