Pilpres 2024

Dari Debat Capres 2023, Ganjar Soroti 9 Korban Penculikan, Kini Mereka Jadi Pejabat Negara

Prabowo Subianto, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, mendapat sorotan tajam dari capres yang diusung PIDP dan partai koalisi, Ganjar Pranowo.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
PEJABAT NEGARA – Ganjar Pranowo menyoroti kasus korban penculikan yang terjadi tahun 1998 silam. Namun dari para korban itu, beberapa di antaranya sudah menjadi pejabat negara. Ada yang kini duduk di Kabinet Indonesia Maju. 

POS-KUPANG.COM – Prabowo Subianto, calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, mendapat sorotan tajam dari capres yang diusung PIDP bersama partai koalisi, Ganjar Pranowo dalam debat capres yang digelar KPU RI, Selasa 12 Desember 2023 malam.

Pada kesempatan tersebut, Ganjar bertanya pada Prabowo Subianto  terkait penyelesaian sejumlah kasus pelanggaran HAM termasuk kasus penculikan aktivis yang terjadi pada tahun 1998 silam.

Selain menyoroti masalah HAM, Prabowo juga diminta untuk membantu menunjukkan makam para aktivis yang hilang, agar bisa menjadi tempat ziarah bagi keluarga.

12 Kasus pelanggaran HAM berat, mulai dari peristiwa 65, penembakan misterius, Talangsari, penghilangan paksa sampai Wamena. Tahun 2009 DPR sudah mengeluarkan 4 rekomendasi untuk presiden, membentuk pengadilan HAM ad hoc, menemukan 13 korban penghilangan paksa, memberikan kompensasi dan pemulihan, dan meratifikasi konvensi anti penghilangan paksa sebagai upaya pencegahan."

"Kalau bapak di situ, apakah akan membuat pengadilan HAM dan membereskan rekomendasi DPR? Pertanyaan kedua, banyak ibu juga bertanya, apakah bapak bisa membantu menunjukkan di mana kuburnya sehingga mereka bisa berziarah?" tanya Ganjar.

Atas pertanyaan itu, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan RI justru melempar persoalan itu kepada Mahfud MD, calon wakil presiden yang akan mendampingi Ganjar dan saat ini mengemban tugas sebagai Menko Polhukam RI. 

"Masalah HAM ditangani Wakil Presiden Anda. Apa lagi yang mau ditanya kepada saya? Saya sudah jawab berkali-kali tiap 5 tahun, kalau polling saya naik ditanya lagi soal itu," ujar Prabowo.

Atas jawaban itu, Ganjar pun menilai bahwa Prabowo tidak tegas. 

Prabowo pun menyebutkan bahwa Ganjar Pranowo terlampau tendensius karena menanyakan soal 13 aktivitas yang hilang kepada dirinya.

“Loh kok dibilang saya tidak tegas? Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang bapak tanyakan, agak tendensius. Kenapa pada saat 13 orang hilang ditanyakan kepada saya? Itu tendensius, Pak,” kata Prabowo.

13 Orang Hilang Sampai Sekarang

Kasus penculikan aktivias 1998 memang kerap naik ke permukaan saat Prabowo maju sebagai calon presiden dalam Pilpres.

Tidak hanya dalam Pilpres kali ini, juga Pilpres 2014 dan 2019 dimana Prabowo juga maju sebagai capres. 

Hal itu tidak lepas dari posisi Prabowo pada 1998 dimana ia menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus. 

Tim Mawar, yang dibentuk Kopassus melakukan penculikan terhadap sejumlah aktivis1998. 

Dikutip dari Kompas, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KONTRAS) mencatat terdapat 23 orang telah dihilangkan oleh negara.

Dari angka penculikan tersebut, 1 orang dinyatakan meninggal, yaitu Leonardus Gilang, sembilan orang dilepaskan, dan 13 lainnya masih menghilang sampai saat ini.

Adapun sembilan aktivis yang dilepaskan itu, kini telah menduduki sejumlah jabatan mulai dari anggota DPR, anggota BPK hingga wakil menteri. 

Sebagian besar di antaranya kini justru bergabung menjadi pendukung Prabowo. 

Sementara 13 orang yang hilang, tidak diketahui nasib atau makamnya hingga saat ini. 

Berikut daftar sembilan aktivis yang diculik dan akhirnya dibebaskan serta 13 aktivis yang hilang hingga kini: 


Korban Penculikan Kini Jadi Pejabat Negara

1. Desmond Junaidi Mahesa, kini menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra

2. Haryanto Taslam, sudah meninggal dunia pada 2015. Sempat menjadi kader PDIP, lalu ke Gerindra. 

3. Pius Lustrilanang, anggota BPK

4. Faizol Reza, anggota DPR dari PKB

5. Rahardjo Waluyo Jati, meninggal pada 8 Agustus 2023. Sempat masuk PDIP dan menjadi pendukung Jokowi. 

5. Nezar Patria, kini menjadi Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika

6. Aan Rusdianto, pernah bergabung ke Gerindra

7. Mugianto 

8. Andi Arief, kini menjadi elite DPP Partai Demokrat. 

Baca juga: Prabowo: Saya Sangat Keras Membela Hak Asasi Manusia

Baca juga: Ganjar Pranowo Tanggapi Santai Hasil Survei Litbang Kompas: Oh Nggak Ada-Apa, Itu Jadi Pelecut

Korban hilang dan tidak diketahui keberadaanya

1. Petrus Bima Anugrah

2. Herman Hendrawan

3. Suyat

4. Wiji Thukul

5. Yani Afri

6. Sonny

7. Dedi Hamdun

8. Noval Al Katiri

9. Ucok Mundandar Siahaan

10. Hendra Kambali

11. Yadin Muhidin

12. Abdun Nasser

13. Ismail

(*)


Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved