Pilpres 2024

Sekjen PDIP Klaim: Pemimpin Gemar Blusukan Itu Ciri PDIP, Kalau Prabowo Tidak Bisa

Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP mengklaim bahwa pemimpin yang gemar blusukan, pemimpin yang merakyat, adalah ciri pemimpin dari PDI Perjuangan.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
GEMAR BLUSUKAN – Pemimpin yang gemar blusukan itu merupakan pemimpin ciri PDIP. Ciri itu sudah terlihat sejak Presiden Soekarno, diteruskan Bu Mega dan kini dilanjutkan oleh Presiden Jokowi. Ciri ini juga akan dilakukan Ganjar-Mahfud yang kini diusung PDIP. 

POS-KUPANG.COM – Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP mengklaim bahwa pemimpin yang gemar blusukan, pemimpin yang merakyat, adalah ciri pemimpin dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Ciri pemimpin yang merakyat tersebut, melekat kuat pada Ganjar PranowoMahfud MD. Kedua sosok tersebut, kini diusung PDIP bersama koalis partai lainnya untuk maju dalam Pilpres 2024 yang kini sedang berproses.

Hasto yang juga Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud ini mengungkapkan bahwa pemimpin yang gemar blusukan dan merakyat itu sudah ada sejak Presiden Soekarno. Saat itu, Bung Karno suka blusukan menemui rakyat. 

Karakter pemimpin seperti ini lantas diteruskan oleh Megawati Soekarnoputri yang kini dilanjutkan lagi oleh Presiden Jokowi.

Saat ini, kata Hasto, pemimpin yang suka blusukan dan sangat merakyat itu, adalah Ganjar Pranowo. Blusukan itu menunjukan karakter kepemimpinan yang dimiliki oleh PDIP. 

"Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan pak Jokowi dan pak Ganjar melakukan blusukan maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDI Perjuangan," ujar Hasto berapi-api. 

Hasto kristiyanto mengatakan hal tersebut saat menyampaikan pidato dalam safari politik dan konsolidasi struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak, di Gedung As-Sakinah, Banten, Minggu 10 Desember 2023.

Dikatakannya, gaya pemimpin yang gemar blusukan dan merakyat itu, hanya ada pada Ganjar-Mahfud dan tidak dimiliki oleh calon presiden. Hasto pun menyebutkan Prabowo Subianto.

Prabowo Subianto, katanya, tidak bisa melakukan hal-hal yang sifatnya merakyat seperti blusukan.  Prabowo  sebagai calon presiden, tak bisa melakukan blusukan seperti Jokowi. Apalagi Ganjar yang sampai menginap di rumah rakyat.

"Mengapa pak Prabowo nggak bisa blusukan? Karena Prabowo  bukan dari PDI Perjuangan. Prabowo bukan Jokowi, sehingga tidak bisa melakukan blusukan,” ujarnya.

Jadi, sampaikanlah kepada rakyat, bahwa blusukan merupakan karakter pemimpin dari PDI Perjuangan. PDIP itu partainya rakyat, sehingga pemimpinnya pun rajin melakukan blusukan, melihat dari dekat keadaan rakyat.

Sementara dalam kaitan dengan Pemilu 2024, Hasto mengatakan, bahwa pemilu merupakan urusan hati nurani.

"Pemilu ini persoalannya hati. Maka pilihlah pemimpin sesuai hati nurani. Seperti halnya mengapa Bu Mega menetapkan Pak Ganjar dan Prof Mahfud sebagai capres-cawapres, adalah pilihan hati nurani sesuai harapan seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya.

"Ganjar-Mahfud, sosok pemimpin yang berpengalaman. Pemimpin yang menampilkan kepemimpinan bukan dalam bentuk polesan.”

Ganjar-Mahfud  merupakan sosok pemimpin yang jujur merakyat, bepengalaman, sosok pemimpin yang mampu menuntaskan berbagai kemiskinan. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved