Pilpres 2024
Beda Tipis Sama Ganjar-Mahfud, Anies-Muhaimin Kini Menanjak Walau Tak Mampu Saingi Prabowo-Gibran
Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Anies–Muhaimin beda tipis dengan Ganjar-Mahfud.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Berdasarkan hasil jajak pendapat terbaru yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), elektabilitas Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar kini beda tipis dengan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Elektabilitas Ganjar-Mahfud yang sebelumnya bertengger pada angka 26,1 persen, kini melorot ke angka 23,8 persen. Sementara pasangan Anies-Muhaimin yang sebelumnya berada di angka 19,6 persen, saat ini naik menjadi 23,8 persen
Data terbaru itu dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait dengan Pilpres 2024 yang sudah diambang pintu.
Dalam survei tersebut, elektabilitas capres-cawapres yang diusung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo-Gibran senantiasa bertengger di angka 45,6 persen. Angka ini sepertinya tak bisa disaingi oleh kedua pasangan calon lain yang menjadi rival pada Pilpres 2024 nanti.
Data survei terbaru itu memperlihatkan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud memperoleh 23,8 persen disusul capres- cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, 22,3 persen.
“Dalam survei pada awal Desember 2023 ini kami temukan pasangan nomor 2 Prabowo-Gibran angka elektabilitasnya 45,6 persen. Sementara Ganjar-Mahfud 23,8 persen dan Anies-Muhaimin 22,3 persen.”
Hal ini disampaikan Direktur Eksekutif LSI, djayadi hanan dalam konferensi pers virtual, Minggu 10 Desember 2023. Pada kesempatan itu, ia juga sempat membandingkan data survei yang dilakukan bulan Oktober 2023 lalu.
Djayadi mengungkapkan, bahwa berdasarkan perbandingan data survei Desember dan Oktober 2023, elektabilitas Prabowo naik. Kalau sebelumnya 35,9 persen di bulan Oktober, sementara pada awal Desember ini sudah naik menjadi 45,6 persen.
Sementara, elektabilitas Ganjar-Mahfud justru melorot dari 26,1 persen di bulan Oktober, menjadi 23,8 persen di awal Desember 2023. Pada periode yang sama, elektabilitas Anies-Muhaimin justeru naik dari 19,6 persen menjadi 22,3 persen.
Ia juga membeberkan bahwa dalam survei terbaru itu jumlah
responden yang tidak menjawab dari 18,3 persen pada Oktober 2023, menjadi 8,3 persen pada Desember.
Dari data tersebut, LSI membaca bahwa responden yang belum menentukan pilihannya pada Oktober 2023 lalu, berkemungkinan akan memilih pasangan Prabowo-Gibran. Itu artinya, dukungan pada Prabowo-Gibran berpeluang naik sedangkan Ganjar-Mahfud berkemungkinan turun.
“Sebagian dari kenaikan Prabowo itu berasal dari penurunan suara Ganjar,” ujar Djayadi.
“Sementara Anies tidak mendapatkan dampak negatif dari kenaikan Prabowo, malah mengalami kenaikan,” lanjut Djayadi.
Berdasarkan temuan LSI, mayoritas pendukung Anies-Muhaimin memutuskan memilih pasangan nomor urut 1 itu karena ingin adanya perubahan dengan angka 12,2 persen.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.