Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 11 Desember 2023, Sinyal Iman di Balik Langkah Nekat Itu

Dia bukan Allah yang kejam dan pendendam. Tetapi Dia adalah Allah yang berbelas kasih. Oleh kuasaNya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan

Editor: Edi Hayong
YOUTUBE/SUARA PAGI RENUNGAN HARIAN KATOLIK
RENUNGAN -Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Sinyal Iman di Balik Langkah Nekat Itu. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis RP. John Lewar SVD dengan judul : Sinyal Iman di Balik Langkah Nekat Itu.

Pada Hari  Hari Biasa Pekan II Adventus ini RP. John Lewar SVD menulis renungannya merujuk pada bacaan : Yesaya 35: 1-10, Mazmur 85: 9ab-10.11-12.13-14 dan Injil Lukas 5: 17-26

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Nabi Yesaya menghibur umat yang sedang berada dalam pembuangan. Yesaya bernubuat: “Tabahkanlah hatimu, jangan takut! Tuhan akan datang memberikan pertolongan. KebaikanNya akan nyata sama pastinya seperti matahari terbit sesudah malam berlalu”.

Saat  pembebasan akan tiba dan semua orang akan bersorak-sorai. Kebahagiaan yang akan datang itu digambarkan sebagai berikut: Mata orang buta akan dibuka, telinga orang tuli akan mendengar, orang timpang melompat-lompat bagaikan kijang(Yesaya 35: 1-10).

Nubuat zaman lampau terlaksana pada zaman Yesus. Penyembuhan orang lumpuh memberi kesaksian bahwa Yesus sungguh utusan Allah. Kuasa Allah yang membebaskan nyata dalam Sabda dan karyaNya. Allah yang diperkenalkan bukanlah Allah yang jauh, yang cuek terhadap nasib manusia.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 11 Desember 2023, Pulanglah ke Rumah

Dia bukan Allah yang kejam dan pendendam. Tetapi Dia adalah Allah yang berbelas kasih. Oleh kuasaNya, orang buta, tuli, bisu dan lumpuh disembuhkan.

Sebagaimana perikop injil hari ini, ternyata Tuhan Yesus tidak hanya menyembuhkan orang secara fisik. Yesus membidik persoalan dasar yang melumpuhkan manusia yakni dosa atau penolakan atas kasih dan kebaikan Allah.

Mereka yang sakit adalah mereka yang tidak mampu mengenal kehadiran Allah dalam hidup mereka. Dalam situasi ini, Yesus menunjukkan kuasa pembebasan dari Allah. Dia adalah Allah sendiri yang datang untuk menyelamatkan (Yesaya 35: 4).

Ia bukan hanya melakukan hal-hal yang sangat mengherankan, tetapi lebih dari itu, menunjukkan bahwa di dalam Allah manusia dibebaskan dari dosa dan dibangkitkan untuk berjalan bersama Allah.

Salah satu keistimewaan dari kisah injil hari ini adalah keterlibatan orang-orang yang mengusung si lumpuh dan meletakkannya di depan Yesus. Mereka berinisiatif untuk membawa si sakit karena percaya dan berharap orang lumpuh ini beroleh kesembuhan.

Mereka berani berkorban sekuat tenaga karena percaya bahwa Yesus adalah orang tepat untuk memberikan pertolongan. Iman mereka yang begitu teguh
ditanggapi Yesus dengan penyembuhan. Orang-orang yang membawa si lumpuh adalah mereka yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 10 Desember 2023, Perdamaian Kembali Dengan Allah 

Mereka pun membangkitkan harapan akan kesembuhan. Penyembuhan yang dilakukan Yesus adalah sebuah pesan bagi setiap orang beriman, bahwa Kerajaan Allah sudah datang dan keselamatan manusia sungguh nyata.

Berbahagialah kita yang bertekun dalam menyambut kedatanganNya dan menerima Dia sebagai Juruselamat. Kita akan menyaksikan hal-hal yang menakjubkan dalam dan bersama Yesus.

Salah satu ciri khas dari masa Adventus adalah pengharapan. Bila kita mau menghayati masa Adventus ini dengan sungguh-sungguh, kita belajar dari sahabat-sahabat orang lumpuh untuk saling memberi harapan, saling meneguhkan agar setiap orang boleh menatap kehidupan ini dengan penuh syukur.

Contemplasi:

Tindakan nekat para pengusung orang lumpuh adalah suatu adegan yang amat mengesankan. Ada peran yang dimainkan para pengusung yang pada gilirannya mendatangkan keberuntungan bagi si lumpuh.

Lalu Yesus menangkap sinyal Iman di balik langkah nekat itu. Puncak dari cerita kasih itu ialah kesembuhan, keselamatan bagi si lumpuh. Iman menyata dalam perbuatan kasih yang menyelamatkan. Kita tidak dapat hidup sendiri.

Sejak kecil kita bertumbuh dan berkembang dalam lingkungan sosial. Mulai dari keluarga di rumah, tetangga atau kampung halaman, sekolah, gereja, tempat kerja, dan sebagainya. Di dalamnya kita menjadi bagian dari hidup bersama.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 10 Desember 2023, Persiapkanlah Jalan Bagi Tuhan

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 9 Desember 2023, Ambil Bagian Dalam Kepedulian Allah

Kita dibentuk oleh lingkungan di mana kita hidup. Lingkungan dapat membantu pertumbuhan iman kita. Pada saat yang sama, kita juga menjadi subjek yang aktif berperan dalam membangun lingkungan bagi orang lain.

Doa:

Allah Bapa kami yang berbelaskasih, berilah dunia ini sukacita dan umat manusia pengharapan akan kedatangan utusan kerahimanMu ialah Yesus Kristus Putera Manusia. Bangkitkanlah kami dari kelumpuhan dan ketakutan serta baharuilah dunia ini. Demi Yesus Kristus...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Senin Pekan II Adventus. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved