KKB Papua

Faizal Ungkap Fakta Mengejutkan: Sudah Lama Pilot Susi Air Tidak Bersama Egianus Kogoya

Kepala Satgas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani mengungkapkan fakta mengejutkan tentang pilot Susi Air, Philips Mark Merthens.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SUDAH LAMA – Panglima Kodap III Ndugama-Nderakna, Egianus Kogoya dikabarkan tak lagi bersama pilot Susi Air. Kini mereka sudah terpisah walau Egianus masih menjadi pengendali utama pergerakan di Daerah itu. 

POS-KUPANG.COM – Kepala Satgas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengungkapkan fakta mengejutkan tentang pilot Susi Air, Philips Mark Merthens. Bahwa saat ini, pilot asal Selandia Baru itu tak lagi bersama pimpinan KKB Papua Wilayah Nduga, Egianus Kogoya.

Indikasi tentang nasib pilot yang saat ini tidak bersama Egianus Kogoya itu diungkapkan Faizal kepada awak media Selasa 5 Desember 2023.

Ia mengatakan itu, setelah tim gabungan yang terhimpun dalam Satgas Ops Damai Cartenz kesulitan mengidentifikasi keberadaan pilot, yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Bahwa sejak disandera pada 7 Februari 2023 lalu sampai dengan saat ini, pilot asal Selandia Baru tersebut, sama sekali sulit teridentifikasi keberadannya. Detail informasi tentang posisinya pun praktis tidak ada.

Terbetik kabar bahwa keadaan ini terjadi karena kondisi alam Kabupaten Nduga demikian sulit untuk ditembusi. Topografinya yang bergunung-gunung menjadi salah satu sebab sulitnya menemukan korban penyanderaan tersebut.

Menurut Faizal, hingga saat ini negosiasi pembebasan pilot tersebut masih terus dilakukan. Mengandalkan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge, pihaknya terus berusaha membebaskan tawanan tersebut.

Saat ini, katanya, Satgas Damai Cartenz sudah punya gambaran tentang lokasi para pelaku dan korban. Hanya saja posisinya selalu berpindah-pindah sehingga menyulitkan aparat untuk mengambil tindakan.

Fakta mengejutkan, adalah Egianus Kogoya dikabarkan sudah cukup lama tidak lagi bersama Kapten Philip. Kebersamaan itu sudah berakhir sejak dokumentasi penyanderaan pilot tersebut viral di media sosial pada 25 Mei 2023.

Mengenai waktu pengambilan dokumentasi tersebut, katanya, dilakukan sekitar 13 Mei 2023. Sementara kabar terbaru lainnya hingga kini belum ada.

Ia menduga, anggota KKB Papua di Nduga sudah tersebar ke beberapa distrik lain. Sementara Egianus Kogoya juga sudah lama tak bersama Philips Mark Merthens. “Jadi sudah sekitar 6 bulan, Egianus Kogoya tidak bersama pilot ini,” ujarnya.

Ia tidak menyebutkan mengapa itu terjadi. Ia juga tidak  mengungkapkan sebab musebabnya hingga Egianus Kogoya berpisah dengan pilot yang ia sandera itu.

Ia menyebutkan, terpisahnya pilot Susi Air dari Egianus Kogoya merupakan tanda bahwa ada siasat baru yang kini sedang dilakukan. Apalagi anggota TNI-Polri pun sudah disebarkan ke berbagai titik yang dianggap cukup kuat membatasi pergerakan KKB.

"Kami melihat sampai sekarang, belum ada indikasi Egianus bergerak mendekat ke arah pilot. Tapi bukan berarti mereka tidak ada komunikasi. Egianus dan pilot itu masih tetap berkomunikasi walau mereka tidak sedang bersama," tuturnya.

Sudah Mulai Terpencar

Militansi KKB Ndugama disebut menjadi salah satu yang tersulit untuk ditangani dibandingkan kelompok di kabupaten lain.

Faizal menilai bahwa penguasaan medan Egianus dan kelompoknya sangat baik dan mereka sangat jarang keluar dari wilayah mereka.

Tanpa menyebut secara rinci kejadian yang dimaksud, Faizal menganggap beberapa kontak tembak yang terjadi antara aparat keamanan dengan KKB di Nduga, sengaja dilakukan untuk membuat distraksi proses pencarian Philip.

Termasuk keberadaan Egianus yang sudah lama tidak bersama pilot. "Menurut saya dia memecah konsentrasi, karena dari beberapa kejadian, kita meyakini posisi kejadian tidak ada di dekat pilot," cetusnya.

Sejak melakukan penyanderaan, kelompok Egianus jarang berkumpul dan lebih memilih berpencar.

Bahkan kini ada kelompok tertentu yang ditugaskan untuk masuk ke kabupaten lain yang bertetangga dengan Nduga.

"Sekarang mereka terpencar menjadi lebih dari enam kelompok, ada beberapa tempat, mereka ada (juga) posisi di luar kabupaten seperti kelompoknya Yotam (di Yahukimo). Perkelompok itu jumlahnya ada yang tidak terlalu banyak dan ada yang banyak, tapi rata-rata mereka memegang senjata api," tutur Faizal.

Ditanya apakah penyebaran kelompok-kelompok tersebut dilakukan untuk menutupi lokasi penyanderaan, Faizal belum memberi jawaban pasti.

"Kita sedang pelajari (apakah penyebaran kelompok tersebut membuat sebuah pola)," cetusnya.

10 Bulan Disandera

Sebagai informasi, pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens pertama kali disandera oleh KKB di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.

Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.

Sementara aparat melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya. Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023.

Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.

Kemudian pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Baca juga: SIAGA! Egianus Kogoya Ancam Tembak Pilot Susi Air, Toleransi Waktu Hanya Dua Bulan

Baca juga: Anak Buah Egianus Kogoya Ditangkap, Pelaku Ikut Bakar Pesawat Tapi Tak Terlibat Sandera Pilot

Mereka dianggap simpatisan yang kerap membri informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.

Lalu, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa 19 September 2023. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved