Remaja jadi PSK
Mencengangkan! 500 Remaja jadi PSK di Lembata NTT, Ada Apa?
Pegiat HIV dan AIDS di Lembata, Nefri Eken, mencatat setidaknya ada 507 remaja telah menjadi pekerja seks jalanan di kabupaten itu.
Per Agustus 2023 sebanyak 34 ODHA dinyatakan hilang kontak atau tidak bisa dihubungi lagi. Karena hilang kontak, Dinas Kesehatan tidak bisa lagi memantau perkembangan mereka.
Pegiat HIV/AIDS di Lembata, Nefri Eken mengatakan persoalan HIV/AIDS itu seperti fenomena gunung es (tampak sedikit di permukaan tetapi justru banyak yang tidak terdata). Dia meminta pemerintah daerah serius menuntaskan masalah penyakit menular ini.
Salah satu bentuk keseriusan itu bisa ditunjukkan dengan memberikan dana hibah kepada Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata.
Menurutnya, selama ini, KPAD mendapat dana yang minim dari bagian kesejahteraan (Kesra) Setda Lembata. Masalahnya, dana dari kesra itu tidak hanya ditujunkan kepada KPAD saja tetapi juga untuk kepentingan lainnya.
KPAD Kabupaten Lembata punya peran penting dalam urusan penanggulangan HIV/AIDS. Dengan anggaran yang cukup, lembaga ini bisa melakukan pemetaan kelompok rentan, promosi, pencegahan, konseling, tes sukarela secara rahasia, pengobatan, perawatan dan dukungan kepada para kelompok rentan.
“Dinkes (Dinas Kesehatan) hanya urus minum obat tetapi pemetaan dan pelatihan pendidik sebaya hanya KPAD yang bisa buat,” katanya dalam pertemuan lintas sektor di Aula Kantor Bupati Lembata, Rabu, 29 November 2023.
Paskalis Witak dari Dinas Kesehatan mengakui ada ODHA saat ini sudah tidak minum obat HIV/AIDS lagi. Salah satu alasannya adalah karena mereka tertekan karena dikucilkan di tengah masyarakat.
Paskalis menyebutkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di Lembata masih sangat tinggi, bahkan tergolong ‘gila.’ Baru dua orang ODHA di Lembata yang sudah berani mengaku diri sebagai penderita HIV/AIDS di hadapan publik. Keduanya juga sering memberikan testimoni saat sosialisasi tentang HIV/AIDS.
Mayoritas masyarakat Lembata masih belum paham soal penularan HIV/AIDS. Disangka, penyakit ini menular dengan mudah melalui udara atau kontak fisik biasa. Paskalis memaparkan HIV/AIDS hanya menular setidaknya melalui tiga medium yaitu darah, cairan kelamin (laki-laki dan perempuan) dan air susu ibu (ASI).
“HIV itu virus yang sebabkan antibodi tidak bekerja maksimal maka semua penyakit bisa masuk. Penyakit yang masuk ini yang kemudian disebut AIDS. HIV jadi persoalan kesehatan yang cukup kompleks di Lembata,” ungkapnya. (llr/*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.