Hari Bakti PU: Atasi Krisis dengan Menahan dan Menanam Air, Jaga Kelestarian Lingkungan

Untuk menjalankan program tersebut, Pemprov NTT didukung mitra yang disebut Kemitraan Pokja AMPL Provinsi NTT. Peran mitra untuk mendukung arah dan kebijakan pembangunan air minum dan sanitasi.

Hasilnya, sampai tahun 2023 persentasi rumah tangga menurut air layak dan persentasi rumah tangga menurut sanitasi layak 100 persen. (kas)

Ir. Boyke RD Joenan, M.Si/Praktisi Infrastruktur

Semua makhluk hidup di dunia ini baik manusia, hewan dan tumbuhan memerlukan air sebagai kebutuhan utama. Terciptanya kehidupan di bumi diakibatkan adanya ketersedian air.

Pada saat ini dunia mengalami krisis air dan perlu usaha bersama untuk mengatasi krisis air. Sebagai mitra kerja diharapkan agar memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, kerusakan ekosistem terutama dalam pekerjaan infrastruktur yang dimulai pada saat pra feasibility study, perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan. Hindari pengrusakan lingkungan hidup. Apabila tidak terelakkan, misalnya penebangan pohon maka harus diganti dengan menanam lebih banyak lagi dari yang ditebang. Green building digalakkan, usahakan tangkapan air atau embung-embung, sumur resapan memaksimalkan air hujan untuk ditangkap dan masuk kedalam bumi daripada menjadi air permukaan/run off yang menyebabkan terjadi erosi dan banjir bandang serta longsoran. Optimalkan Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan membangun irigasi yang dapat meningkatkan produksi pertanian terutama pangan.

Untuk Inpres Jalan Daerah (IJD), diharapkan bisa berhasil mendekatkan dan memudahkan pusat atau sentra produksi ekonomi pedesaan ke pasar terdekat sehingga dapat membantu ekonomi pedesaan bertumbuh pesat. Selamat Hari Bakti PU ke-78 bagi semua insan PUPR dan masyarakat jasa konstruksi. Tetap semangat untuk sigap membangun negeri. Dirgahayu PUPR. (kas)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS