KKB Papua
Jika KKB Papua Tak Hentikan Aksi Anarkis, Panglima TNI Terpaksa Terapkan Cara Ini
Akhir-akhir ini, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua terus melancarkan tindakan anarkisnya. Mereka menyerang prajurit TNI dan ada yang gugur.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Akhir-akhir ini, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua terus melancarkan tindakan anarkisnya. Mereka menyerang prajurit TNI sehingga mengakibatkan beberapa di antaranya gugur.
Baru-baru ini, dua prajurit dari Satgas Yonis Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI-AD, gugur terkena tembakan.
Dengan adanya kasus tersebut, Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto pun angkat bicara. Ia menyatakan sangat berduka atas meninggalnya prajurit terbaik itu.
Ia juga menyebutkan, bahwa jika KKB Papua tak segera menghentikan tindakan anarkisnya, maka TNI terpaksa akan mengambil tindakan yang lebih tegas.
“Sudah saya sampaikan, bahwa penanganan kelompok separatis teroris itu kita gunakan cara smart power, gunakan soft power. Sedangkan hard power itu jalan terakhir,” tandasnya.
Ia menegaskan bahwa tindakan tegas itu berkemungkinan akan diambil jikalau kelompok separatis tersebut tetap melancarkan aksi-aksi kejamnya.
“Hard power itu jalan terakhir, seperti yang mereka sekarang sudah menyerang kita ya kita gunakan hard power,” kata Agus Subiyanto, Jumat 1 Desember 2023.
Dikatakannya, langkah tegas itu merupakan jalan terakhir. Karena yang selalu diutamakan adalah pendekatan soft power.
“Kan sudah saya sampaikan bahwa penanganan Papua itu dengan cara seperti yang dilakukan selama ini. Tapi kalau intensitasnya meningkat, kita pakai cara terakhir,” ungkapnya.
Dalam kesempatan ini, Agus juga menyampaikan duka citanya atas gugurnya dua prajurit TNI Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Sebelumnya diberitakan, KKB Papua kembali melancarkan aksi anarkisnya. Kali ini mereka menyerang prajurit TNI yang sedang bertugas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Dua prajurit tersebut adalah personel Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).
“Betul (dua prajurit gugur),” ujar Kepala Penerangan Kostrad Kolonel (Inf) Hendhi Yustian melalui pesan tertulis kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Kamis 30 November 2023 petang.
Ia menyebutkan bahwa dua prajurit yang gugur tersebut diserang anggota KKB Papua, yang merupakan organisasi sayap dari TPNPB-OPM atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka.
Ia menyebutkan bahwa kedua prajurit yang menjadi korban KKB Papua tersebut sudah dievakuasi. Dua prajurit tersebut diserang saat sedang bertugas di Pos TNI Paro di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
Nasib kedua prajurit ini persis sama dengan empat prajurit TNI lainnya yang tewas ditembak saat sedang bertugas di Pos Keamanan Paro, Sabtu 25 November 2023.
Informasi yang dihimpun awak media, menyebutkan, dua prajurit yang gugur itu berasal dari Pandawa Kostrad, masing-masing berinisial Pratu S dan Prada P.
Atas kabar tersebut, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto membenarkannya. Ia menyebutkan bahwa dua prajurit tersebut gugur di tempat yang sama dengan empat prajurit Pandawa lainnya, Sabtu 25 November 2023.
“Ya, kita semua turut berdukacita ya,” kata Agus usai acara “Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat” di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin 27 November 2023.
Dapat Kenaikan Pangkat
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebutkan, empat prajurit yang gugur ditembak KKB Papua itu mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB). “Nanti kita KPLB-kan,” tutur Agus usai acara ‘Gakkumdu Mengawal Pemilu 2024 yang Demokratis dan Bermartabat’ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin 27 November 2023.
Baca juga: Lagi, Dua Prajurit TNI Gugur di Distrik Paro, Dihabisi KKB Papua Saat Sedang Bertugas
Keempat prajurit yang gugur itu, katanya, berasal dari Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad). Mereka adalah Praka YL, Praka DB, Pratu MF, dan Prada D.
Pada bagian lain, Agus mengemukakan bahwa keempat prajurit itu diserang, saat sedang melakukan operasi pengejaran terhadap TPNPB-OPM. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.