Breaking News

Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 27 November 2023, Memberi Lebih Banyak

Pemberian diri yang utuh adalah pesan yang mau disampaikan oleh Yesus dalam kisah seorang janda miskin yang memberi derma

Editor: Edi Hayong
FOTO PRIBADI
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul Memberi Lebih Banyak. 

Peser atau dalam bahasa Yunani "lepton" adalah satuan mata uang Yahudi yang nilainya paling kecil. Satu peser/lepton nilainya setengah duit, sehingga dua peser berarti satu duit.

Berapakah nilai satu peser/lepton jika dikurskan dalam rupiah ? Di dalam Matius 20 dikatakan bahwa upah kerja sehari adalah 1 dinar atau 128 peser. Jika diumpamakan umpah kerja sehari adalah Rp. 30.000, maka Rp. 30.000 dibagi 128 adalah Rp. 234.

Karena janda miskin itu memberi 2 peser, maka nilai pemberiannya adalah Rp. 460, atau jika dibulatkan menjadi Rp. 500. Jika kita melihat konteks mata uang ini, maka akan sangat kelihatan bahwa sangat kecil dan bisa menjadi bahan olokan bagi orang-orang lain.

Tetapi Yesus malah memuji janda miskin itu karena telah memberi semuanya bahkan seluruh hidupnya. Dengan uang dua peser itu dia hanya mungkin membeli satu ketul roti untuk sekali makan dalam sehari.

Itu artinya janda miskin itu telah mengorbankan hidupnya sehari untuk memberikan persembahan itu kepada Tuhan dalam peti persembahan itu. Bagaimana dengan kita?

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 26 November 2023, Yesus Raja Semesta Alam

Dalam realitas kita yang sering kita perhatikan, kolekte yang sering muncul dalam persembahan itu berkisar 500 – 2000 perak paling banyak jika dihitung. Apakah karena orang mengambil latar belakang janda miskin ini untuk memberi derma atau memang lahir dari kesadaran kita sendiri?

Menjadi miris sekali bahwa ketika hajatan kita dengan begitu banyak pengeluarannya tetapi kita merasa biasa saja dan bahkan bahagia. Tetapi ketika untuk gereja kita hanya bisa sekenanya saja yaitu 500-2000 perak atau 5000 perak.

Yang dimaksudkan di sini adalah prioritas pola hidup kita yang perlu kita refleksikan sendiri. Pemberian diri kita kepada Tuhan itu masih lemah dibandingkan kepada hal-hal lain dalam situasi kemasyarakatan kita.

Maka marilah kita belajar untuk memberi diri secara penuh kepada Tuhan menjadi fokus dari pada pemberian diri kita kepada sesama. Pemberian diri kita kepada sesama harus lahir dari pemberian diri kita yang utuh kepada Tuhan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Pesan untuk kita, pertama: memberi itu tidak membuat kita menjadi habis tetapi membuat kita semakin kaya. Kedua: fokus pemberian diri adalah kepada Tuhan. Ketiga: Setiap kita adalah orang terpilih di hadapan Allah menjadi anakNya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved