Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 20 November 2023 : Semoga Aku Melihat
Semua kita yang memiliki mata yang normal pasti dapat melihat dengan baik semua hal yang ada di sekitarnya.
Begitu juga dengan si buta itu. Dia juga pasti sudah mendengar tentang Yesus itu dan seperti apa sepak terjangnya yang bisa membantu banyak orang dengan mujizatNya.
Maka ketika tahu bahwa Yesus yang lewat maka dia berteriak: “Yesus Anak Daud kasihanilah aku!” Orang-orang yang ada itu pun menegur dia tetapi dia semakin keras berteriak memanggil nama Yesus : “Yesus Anak Daud kasihanilah aku”.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Tiga Cara Memupuk Ketekunan dan Kesabaran
Panggilan semacam ini langsung dapat kita ketahui bahwa orang buta itu pun mengenal Yesus sebagai anak Daud, tentu dari orang-orang yang bercerita tentang Yesus dan dia menguping apa pembicaraan mereka.
Dan ternyata dia mengimani akan cerita-cerita tentang Yesus itu. Dan akhirnya, oleh imannya yang besar itu, Yesus pun akhirnya datang kepadanya dan bertanya: “Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?” dan dia menjawab: “Tuhan, semoga aku melihat”
Permintaan si buta agar dia dapat melihat bukan sekedar sebuah permintaan saja tetapi di dalamnya sudah tertanam iman yang kuat bahwa Yesus ini pasti dapat menolong dia agar dia bisa dapat melihat kembali.
Iman yang dia dengar dari cerita-cerita tentang Yesus itu terbawa sampai membentuk imannya sendiri. Dan benarlah, dia dapat melihat: “Melihatalah, imanmu telah menyelamatkan dikau!” Yesus sudah tahu dengan sangat pasti bahwa iman kitalah yang menyelamatkan kita.
Kita memiliki mata yang dapat melihat namun kadang kita sangat sulit untuk melihat Yesus dalam hidup harian kita seperti pada orang-orang kecil dan tertindas, orang-orang miskin dan mereka yang dipinggirkan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023, Bertekun dalam Doa
Mata kita masih sangat buta dengan satu pola hidup yang benar sesuai iman kita dan kita lebih gampang memuka mata untuk melihat hal-hal duniawi yang sebenarnya sedang membutakan mata iman kita kepada Allah.
Dan kita sangat suka melihat itu dari pada melihat Tuhan di dalam seluruh hidup kita dan orang lain. Maka tidak sedikit orang yang jatuh dalam dosa dan kejatahan seperti orang-orang Israel dalam bacaan pertama kita hari ini.
Untuk itu, marilah kita belajar dari orang buta itu yang di dalam kebutaannya dia masih tetap dapat melihat Yesus yang lewat di antara kerumunan orang agar kitapun dapat menemukan Tuhan di dalam kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: dunia kita semakin banyak berhala-berhala yang membutakan mata kita. Kedua, Tuhan selalu hadir dalam hidup kita dan kadang kita tak mampu melihat Tuhan dalam hidup kita. Ketiga, kita akan mampu melihat Tuhan kalau hati dan budi kita selalu tertuju kepada Tuhan.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.