Berita NTT

Perkuat Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim NTT, APPeK Gandeng Pemprov Rencanakan Aksi Pembangunan

Pemerintah perlu memastikan program dan anggaran yang berorientasi pada upaya adaptasi dan perubahan iklim.

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
DISKUSI - Bengkel APPeK NTT bersama Bappelitbangda NTT, DLHK NTT dan mitra terkait berdiakusi di Aula Kantor Bappelitbangda NTT, Jumat 17 November 2023  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Dalam rangka memperkuat adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di NTT, Bengkel Advokasi Pengembangan dan Pemberdayaan Kampung atau APPeK NTT bersama Pemerintah Provinsi NTT merencanakan aksi pembangunan berketahanan iklim.

Kegiatan ini berlangsung di Aula kantor Bappelitbangda Provinsi NTT dengan menghadirkan Pemerintah Provinsi NTT melalui Bappelitbangda dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTT, Jumat 17 November 2023.

Vinsensius Bureni selaku Direktur Bengkel APPeK mengatakan, kegiatan itu lebih difokuskan untuk memperkuat kelembagaan Pokja perubahan iklim, yaitu diantaranya merevis Pokja untuk memastikan mitra pembangunan dan Pemprov berkolaborasi dalam perencanaan dan aksi pembangunan berketahanan iklim.

"Kerja Pokja ini selanjutnya adalah perumusan rencana aksi perubahan iklim yang akan berkontribusi pada perencanaan jangka panjang daerah dan jangka menengah," ungkapnya.

Baca juga: SMK Tiara Nusa Borong NTT Peroleh Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional

Dikatakan Vinsensius, Peran Bengkel APPeK melalui program VICRA atas dukungan Kedutaan Belanda dan PATTIRO Jakarta sebagai mitra pembangunan pada isu perubahan iklim.

Mitra yang akan berkontribusi untuk data dan informasi dari kerja-kerja pendampingan anak muda dan komunitas petani bengkel APPeK di tingkat Kabupaten dan Desa serta kajian anggaran untuk perencanaan Pemprov dan rencana aksi daerah berkaitan dengan perubahan iklim tahun 2024-2027.

"Perubahan iklim ini mestinya menjadi gerakan bersama diberbagai sektor agar semua pihak termasuk komunitas tingkat desa memiliki kemampuan adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap sumber/aset kehidupan dan penghidupanyanya," tuturnya.

Dia menegaskan, Pemerintah perlu memastikan program dan anggaran yang berorientasi pada upaya adaptasi dan perubahan iklim.

"Mitra pembangunan dapat berkolaborasi dengan pemerintah, akademisi dan swasta untuk kerja-kerja nyata dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda NTT, Dr Alfonsius Theodorus menyampaikan,

Dalam strategi mitigasi dan adaptasi, dapat menurunnya laju pemanasan global sehingga dampak langsung dan tidak langsung dari perubahan iklim dapat dikurangi.

Selain itu, lanjutnya, meningkatnya kemampuan adaptasi dan mendapatkan keuntungan ekononi dari upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan.

Menurut Theodorus, hal yang perlu dilakukan dalam pembangunan berketahanan iklim dalam perencanaan pembangunan Daerah yaitu diantaranya pelibatan Pihak Swasta dan stakeholder terkait dalam konsep kolaborasi dan komprehensif untuk Adapatasi Perubahan Iklim.

"Selain hal itu, kita perlu melakukan edukasi publik mengenai Adaptasi Perubahan Iklim yang melibatkan berbagai stakeholders, termasuk anak-anak muda dan Kaum Perempuan," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved