Berita Sikka
Pasien Tak Punya Kartu JKN, Kades dan Nakes di Sikka Patungan Bayar Tagihan Rumah Sakit
Hingga pukul 04:30 sore, anak tersebut masih berada di IGD, Dokter tidak bisa tangani karena berkas tidak ada
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Arnold Welianto
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Seorang balita berinisial NKS (11 Bulan) warga desa Waipaar, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa tertahan di RSUD Tc Hilers Maumere karena tidak mampu membayar tagihan rumah sakit.
Pasalnya balita dari pasangan Hilarius Ndopo dan Yunita Lepe ini tidak mempunyai kartu berobat saat menjalani perawatan selama empat hari di RSUD Tc Hilers Maumere.
Penjabat desa Waipaar, Marianus Dare mengatakan, Sejak pasien dirawat di puskesmas Watubaing, pemerintah desa sudah berupaya untuk mencari solusi agar pasien tersebut mendapatkan kartu berobat.
Perjuangannya hingga menemui direktur RSUD Tc Hilers dan Dinas Sosial dan Pihak BPJS Kabupaten Sikka. namun kata dia, setelah berupaya hasilnya nihil.
Baca juga: Wujudkan Lingkungan Hijau, Polisi di Sikka Gelar Aksi Tanam Pohon
Menurutnya, saat menemui pihak dinas sosial, setelah dicek nama anak tersebut tidak masuk dalam daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
"Ibu dari anak itu ada BPJS, anaknya tidak ada BPJS sehingga saya bawa kartu keluarga untuk cek di dinas sosial tapi nama anak ini tidak masuk dalam daftar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS)," ujarnya Jumat 17 November 2023.
Lanjutnya, Dinas Sosial kemudian mengarahkan untuk bertemu dengan pihak BPJS namun jawaban dari BPJS harus ada surat rekomendasi dari Dinas Sosial.
Ia pun memutuskan untuk bertemu direktur RSUD Tc Hilers Maumere namun tetap diarahkan untuk ke dinas sosial.
"Hingga pukul 04:30 sore, anak tersebut masih berada di IGD, Dokter tidak bisa tangani karena berkas tidak ada," ujarnya
Ia mengaku, Sempat putus asa untuk membawa pulang pasien ke kampung Klatang desa Waipaar karena tidak ada penanganan dari rumah sakit karena beralasan tidak ada kartu berobat.
Hingga akhirnya, Dokter memutuskan untuk merawat pasien. " Akhirnya dokter mengatakan, pasien kita urus dulu, soal keuangan belakang," ujarannya
Baca juga: Viral Video Polisi Tilang Mahasiswa di Sikka Kejar hingga Masuk Areal Kampus
Dikatakannya,data dari rumah sakit, Hingga hari ke empat, pasien harus membayar Rp.3 juta lebih.
Atas kondisi tersebut, aparat pemerintah desa Waipaar, tenaga kesehatan di Puskesmas Watubaing dan pegawai di kantor camat Talibura mengumpulkan uang hingga mencapai Rp. 2 juta rupiah.
"Menurut informasi dari ibu bidan, kalau uang terkumpul Rp. 2 juta, kita omong dengan dokter dulu supaya bisa keluar," katanya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.