Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Jumat 17 November 2023, "Pertobatan yang Hakiki"
Teks injil ini berbicara pada kita perihal 'bendahara yang tidak jujur'. Cerita ini pada sisi tertentu bisa jadi dilihat secara sepihak
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Jumat 17 November 203 oleh RD Hironimus Nitsae.
Renungan Harian Katolik hari ini berjudul "Pertobatan yang Hakiki".
bacaan injil Renungan Harian Katolik ini diambil dari Lukas 16:1-8. Berikut isi lengkapnya.
Teks injil ini berbicara pada kita perihal 'bendahara yang tidak jujur'. Cerita ini pada sisi tertentu bisa jadi dilihat secara sepihak dengan mengemukakan alasan seolah Yesus mendukung ketidakjujuran dari bendahara dalam kisah injil ini.
Sejatinya yang dikritisi adalah bukan tentang ketidakjujurannnya. Tetapi sebaliknya yang paling utama adalah soal pemborosan yang dilakukannya. Karena itu kita dapat melihat bahwa usaha lanjutan yang dilakukan oleh bendahara ini dibuat sebelum masa jabatannya berakhir.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 18 November 2023 : Siang Malam Berseru KepadaNya
Di bagian akhir dari teks dikemukakan bahwa Yesus membuat sebuah seruan pada kita juga bahwa untuk mengejar kerajaan Allah haruslah cerdik seperti bendahara ini dalam mempersiapkan dirinya menghadapi masa depan.
Ia menyadari bahwa ia telah melakukan berbagai pemborosan karena itu, salah satu jalan yang ia tempuh adalah memanggil semua yang berhutang pada pimpinannya dan membuat sebuah perhitungan baru dengan mengurangi pinjamam dari yang berhutang pada tuannya. Ada berbagai alasan dibaliknya bahwa selebihnya itu dilunasi dengan apa yang menjadi gaji dari dirinya sendiri.
Maka dari sisi kecerdikan bendahara ini kita temukan bahwa ia mengambil keputusan antisipatif tentang masa depannya dengan melakukan pertobatan demi mendapatkan kebahagiaan di masa depan. Hal paling urgent adalah bagaimana tiap kita menyadari diri sebagai pribadi bersalah yang harusnya bertobat dan kembali pada jalan yang dikehendaki Allah.
Pertobatan ini dimaksud bukan bersifat sesaat demi menyenangkan Tuhan tetapi pertobatan ini bersifat total dan ikhlas membiarkan diri diatur kembali oleh Tuhan demi masa depan yang lebih baik dalam-Nya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.