Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 17 November 2023 : Hiduplah Dalam Keadaan Siap Sedia

Demikianlah terjadi mereka semua menjadi binasa, sementara Nuh dan keluarganya selamat karena mengerti tanda dan peringatan Allah

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi
RENUNGAN- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Hiduplah Dalam Keadaan Siap Sedia. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Hiduplah Dalam Keadaan Siap Sedia.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Jumat Biasa XXXII Santa Elisabet Hongaria, biarawati merujuk pada bacaan Kebijaksanaan 13: 1-9
Mazmur 19: 2-3.4-5 dan Injil : Lukas 17:26-37

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Dalam bacaan injil hari ini Yesus mengingatkan kepada para murid tentang kedatangan-Nya dalam kemuliaan dan kekuasaan. Saat itu tidak ada orang yang tahu kapan, dimana, dan bagaimana. Yesus juga tidak mengatakan dengan jelas kapan waktunya.

Waktu kedatangan Anak Manusia tidak menjadi penting jika dalam seluruh hidup ada sikap waspada dan berjaga-jaga. Melihat tanda dan membaca situasi menjadi
kepekaan rohani yang senantiasa diperlukan.

Yesus memberi gambaran tentang orang-orang dalam kisah Perjanjian Lama. Dimulai dari peringatan nabi Nuh yang tidak dihiraukan oleh umat beriman. Sementara nabi Nuh dan keluarganya mempersiapkan apa yang perlu, orang-orang pada umumnya justru menertawakan dia dan keluarganya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 November 2023, Tiga Cara Tetap Fokus Pada Hal Penting dalam Hidup

Bagi mereka, adalah pekerjaan yang sia-sia membuat bahtera di dataran luas, apa gunanya? Jangan-jangan Nuh ini sudah mulai tidak beres pikirannya! Orang lain pada makan minum sampai mabuk.

Mereka berbuat sekehendak hati tanpa peduli akan tanda dan peringatan. Mereka lengah dan terbuai akan kemabukan dan kedurhakaan. Demikianlah terjadi
mereka semua menjadi binasa, sementara Nuh dan keluarganya selamat karena mengerti tanda dan peringatan Allah.

Nuh percaya pada Allah, apa pun kata orang, tetap kata Allah yang didengar dan dilakukannya dengan setia. Ia tak mau memelihara apa pun, kecuali Allah dengan
pesan-Nya/kehendak-Nya.

Dan buahnya ialah dia menyelamatkan nyawanya. Sedangkan orang-orang yang tidak percaya pada Allah akhirnya kehilangan nyawanya dalam bencana air bah itu.

Demikian juga halnya dengan penghuni kota Sodom dan Gomora: mereka tidak mau mendengarkan Allah, mereka bersikeras dalam kejahatannya dan tidak mau bertobat, mereka mau memelihara nyawanya dengan makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun tanpa peduli dengan Allah, sehingga mereka dibinasakan dengan api dan belerang.

Yang ingin memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya, sedangkan yang menyerahkan nyawanya ke dalam tangan Allah, akan menyelamatkan nyawanya.
Peringatan Allah melalui Lot tidak mereka hiraukan.

Mereka tetap pada pola hidup yang tidak membawa keselamatan. Mereka hanya peduli pada diri sendiri, tidak memberi ruang dalam diri akan kehadiran Allah yang menyapa. Mereka binasa.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Jumat 17 November 2023 : Contohi Kesederhanaan Sta Elisabet

Yesus mengajak para murid dan kita semuanya untuk senantiasa mempunyai hati yang berjaga. Selalu waspada dan siap sedia menjadi satu-satunya jalan dalam menantikan kedatangan Anak Manusia yang tidak seorangpun tahu kapan saat dan waktunya.

Waspada berarti tidak terlena dengan kemabukan-kemabukan yang membuat diri kita tidak sadar. Kemabukan itu bisa berupa minuman keras, namun yang jauh
lebih keras adalah kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan hati.

Mabuk karena minuman keras akan pulih kembali ketika bangun tidur. Kemabukan akan keserakahan, ketamakan, dan kedegilan akan tetap berkembang meski kita sudah tidur berhari-hari. Semoga kita mampu untuk terus waspada dan berjaga akan berbagai godaan kemabukan.

Contemplasi:

Tidak ada sesuatupun yang kekal di dunia ini. Apa yang kita anggap milik kita di dunia ini: entah ayah, ibu, pasangan hidup, anak, sahabat, harta kekayaan, bahkan nyawanya sendiri pun akan kita tinggalkan.

Semuanya sementara. Apa yang kita pertahankan, kita bela matimatian, kita anggap yang terpenting dari hidup kita saat ini, semuanya akan kita tinggalkan.

Allah ingin mengajarkan kita untuk dapat menempatkan semuanya pada prioritas yang sejati. mana yang penting dan mana yang sekunder dalam hidup ini. mari kita bijak dalam menentukan prioritas hidup kita.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Kamis 16 November 2023 : Kerajaan Allah itu Nyata

“Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya ia akan kehilangan nyawanya dan barangsiapa kehilangan nyawanya ia akan menyelamatkannya” Untuk itu hiduplah dalam keadaan siap sedia.

:Doa :

Ya Tuhan, bantulah kami agar kami mampu untuk terus berjaga dan waspada dalam hidup ini. Semoga kami tidak terbuai dengan makan minum yang memabukkan. Semoga bukan hanya kenikmatan semata yang kami kejar, namun kenikmatan abadi yang kami dambakan. Tuntun dan sertailah hidup kami Tuhan. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Jumat. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved