Berita Kota Kupang
Pemkot Kupang Lapor Kondisi Terkini Terbakarnya TPA Alak
Dalam kurun waktu tiga tahun belakangan, sudah dua kali kebakaran. Kali ini kebakaran lebih besar ketimbang sebelumnya.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso
Kebakaran itu dimulai 13 Oktober 2023 sekitar pukul 14.20 WITA di lahan seluas 4,3 hektare ini. Area Pelabuhan Tenau dan Bolok, juga warga Kabupaten Kupang ikut terdampak.
Pada 23 sampai 28 Oktober 2023, warga yang geram melakukan blokade di jalan menuju ke TPA Alak. Mobil-mobil pengangkut sampah tak diizinkan masuk bila kebakaran itu tak diselesaikan Pemkot Kupang.
Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kupang menyebut 891 warga terdampak dan ada yang mengalami ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang menyebutkan dampak asap yang terjadi di TPA Alak, tidak hanya ISPA namun bila terus terjadi akan berdampak ke penyakit kanker.
Kepala Dinkes Kota Kupang drg. Retnowati menyebut kebakaran pada kawasan TPA Alak itu perlu ditangani. Penyakit lain berpotensi terjadi jika tidak cepat diurus persoalan itu.
"Dapat dilihat bila ISPA, ini tidak semuanya disebabkan oleh asap. Apalagi area yang terdampak itu dari Kodim itu sudah menyampaikan kalau asap itu sudah sangat besar dan tidak hanya ISPA saja bisa berakibat penyakit lainnya seperti kanker, namun itu jangka panjang bila terus dihirup masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Berita Viral Suasana Mencekam Akibat Warga Konsumsi Miras di Jalan Thamrin Kota Kupang
Sampah yang menumpuk di TPA Alak memang sudah melebihi kapasitas. Jika tidak ditangani, akan berimbas terutama kebakaran itu terus terjadi dan asap yang timbul pun pasti semakin banyak.
Sekalipun ada peningkatan kasus ISPA, sejauh ini belum ada masalah serius yang membutuhkan penanganan lebih lanjut di fasilitas kesehatan. Dinkes sendiri telah mengantisipasi kejadian itu sebelumnya.
Menurut dia, puskesmas yang ada di sekitar wilayah Alak melakukan patroli setiap pekan, selain adanya posko di kantor Kelurahan. Selain ISPA, penyakit lain seperti di mata, juga hingga kini belum ada laporan.
"Jadi untuk saat ini dampak ISPA sudah diantisipasi dari gejala-gejala awal, sehingga tidak menjadi rawan bagi masyarakat," kata Retnowati.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Kupang Theodora Ewalde Taek menyebut kejadian ini berulang. Dia yakin pemadaman tidak menyeluruh.
Cuaca ekstrim menjadi pemicu lainnya kebakaran di TPA Alak. Dia berharap Pemkot Kupang tidak kendor mengurai persoalan ini.
"Pemerintah tidak boleh putus asa menangani persoalan itu, dan tidak pernah berhenti langkah karena dampak ini akan terus dialami masyarakat sekitar," ujarnya.
Politisi PKB itu mendorong pemerintah untuk membuka layanan kesehatan bagi warga di samping masyarakat juga bisa menggunakan masker untuk melindungi diri.
"Tidak bisa pasrah dengan keadaan tapi upaya harus terus dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.