Pemilu 2024
Patroli Siber Non Stop Cegah Konten Hoaks, Suara Gen Z Berperan Krusial di Pilpres 2024
Kominfo melakukan patroli siber non stop 24 jam dan melakukan take down situs atau konten hoaks terkait Pemilu 2024.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan patroli siber non stop 24 jam dan melakukan take down situs atau konten hoaks terkait Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika ( Menkominfo ) Budi Arie Setiadi dalam Talkshow Politik Tribun Series Singgah ke Solo: Benarkah Medsos Kunci Memenangkan Suara Gen-Z, Kamis (16/11/2023).
Pihaknya mendorong agenda komunikasi publik bertajuk Pemilu 2024 damai melalui berbagai kanal komunikasi publik.
Selain itu Kominfo mengamplifikasi pesan Pemilu damai 2024 dengan konsisten menjalankan inisiatif penanganan hoaks dari tingkat hulu hingga hilir.
Budi Arie mengatakan pada tingkat hulu Kominfo terus melakukan peningkatan literasi digital masyarakat dalam mengantisipasi hoaks melalui gerakan nasional literasi digital.
Baca juga: CEO Tribun Network Dahlan Dahi: Gen Z Perspektif Lokal di Pemilu 2024
“Pada tingkat menengah kami melakukan patroli siber 7 kali 24 jam serta menghimpun laporan dari masyarakat dan atau Kementerian/Lembaga yang ditindaklanjuti melalui penerbitan klarifikasi hoaks serta pemutusan akses situs jika memang dibutuhkan,” urainya.
Pada tingkat hilir Kominfo memberikan dukungan informasi dan data kepada Bareskrim Polri dalam upaya penegakan hukum terhadap kekuatan dan penyebar hoaks.
Menkominfo mengatakan penyalahgunaan media sosial berpotensi menimbulkan polarisasi masyarakat yang berkepanjangan.
Namun, media sosial juga dapat bermanfaat dalam menciptakan politik yang sehat seperti kampanye Google serta kerjasama dengan berbagai mitra seperti KPU ,Bawaslu dan mitra lainnya seperti ‘Re-Check Sebelum Kegocek’yang mengadvokasi waspada hoaks.
Selain itu ada juga kelompok masyarakat sipil yang turut berkontribusi dalam melawan hoaks semasa Pemilu seperti media fact checking network dan Mafindo di Indonesia.
Baca juga: KPU Pesan 1,2 Miliar Lembar Surat Suara, Logistik Pemilu Mulai Dikirim ke Daerah
“Dalam rangka mengucapkan pelaksanaan Pemilu 2024 sekaligus menghindari kekacauan informasi di ruang digital KPU telah menetapkan narasi besar Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa,” tukasnya.
Menjelang pemilu Pilpres 2024 ada banyak narasi politik yang tersebar di media sosial.
Menkominfo mengingatkan masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi dalam bentuk digital.
“Saat ini kita telah memasuki rangkaian Pemilu 2024 sehingga kita harus mulai waspada terhadap narasi politik yang tersebar di media sosial,” kata Budi Arie Setiadi.
Ketua Umum ProJo itu menekankan bahaya media sosial adalah kekacauan informasi atau information disorder yang dapat berbentuk misinformasi, disinformasi, dan malinformasi.
Ketiganya, kata Budi Arie Setiadi, berpotensi mengakibatkan kalahnya keilmuan oleh popularitas dan turunnya akses pada informasi faktual.
Baca juga: Rp 2,5 Triliun untuk Amankan Pemilu 2024, Polri Kerahkan Dua Per Tiga Kekuatan
“Bahkan ada beberapa kondisi dapat menurunkan kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan serta instabilitas politik dan sosial,” imbuhnya.
Populasi Muda Mendominasi
Di era digital, generasi muda menguasai penggunaan teknologi digital secara global.
Penggunaan platform digital oleh Gen Z paling banyak memanfaatkan search engine, media sosial, dan chatting.
“Di Indonesia 36 persen Gen Z merupakan pengguna aktif internet rekan-rekan muda menghabiskan rata-rata 6 jam perhari untuk menggunakan media sosial seperti Instagram Facebook YouTube dan Twitter,” katanya Menkominfo.
Dengan semakin intensifnya pemanfaatan teknologi digital pada pemilu maka Gen Z juga suara paling banyak di pemilu 2024.
Budi Arie mencatat 22,85 persen dari 24 juta pemilih atau sebanyak 46 juta pemilih dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) adalah Gen Z.
Baca juga: Pilpres 2024, Anies-Muhaimim Nomor Urut 1, Prabowo-Gibran Nomor 2 dan Ganjar-Mahfud Nomor 3
“Sehingga Gen Z juga perlu berkontribusi menciptakan ruang digital yang sehat dan kondusif guna mewujudkan Pemilu damai bermartabat dan berkualitas,” ucap Menkominfo.
Sejalan dengan tema talkshow Tribun Series, Budi Arie mengatakan bahwa anak muda adalah masa depan bagi sebuah bangsa.
Untuk itu, dia mengajak Gen Z agar mewujudkan pemilu yang damai di media sosial.
“Tema talkshow kali ini Pemilu di Era Gen Z kompetisi damai di media sosial mengingatkan saya pada kutipan dari Nelson Mandela The Youth of Today Are The Leaders of Tomorrow mari berikan kesempatan bagi para generasi muda karena mereka yang akan memegang tamu kepemimpinan di masa mendatang,” pungkasnya. (tribun network/reynas abdila)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.