Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 14 November 2023 : Di Hadapan Tuhan Kita Hanyalah Hamba dan Pelayan
Kepada para murid Tuhan Yesus mengajarkan agar mereka memiliki kepatuhan dan kerendahan hati di dalam hidup dan tugas pekerjaannya.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Di Hadapan Tuhan Kita Hanyalah Hamba dan Pelayan.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Selasa Biasa XXXII merujuk pada bacaan Kebijaksanaan 2: 23-3: 9, Mazmur 34: 2-3. 16-17.18-19 dan Injil Lukas 17: 7-10
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Pada hari ini Yesus berbicara tentang kerendahan hati di dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan.
Kepada para murid Tuhan Yesus mengajarkan agar mereka memiliki kepatuhan dan kerendahan hati di dalam hidup dan tugas pekerjaannya.
Bukan kehebatan diri yang ditunjukkan melainkan lebih pada tanggung jawab dalam menjalankan kewajiban sebagai hamba.
Ajaran itu disampaikan dengan memberikan contoh tentang hubungan antara tuan dan hamba.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 14 November 2023 : Lakukan Yang Harus Dilakukan
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 13 November 2023, Tiga Cara Tetap Berkembang dengan Growth Mindset
Seorang hamba tidak mengharapkan balasan dari tuannya. Hal ini berarti hamba harus siap untuk diperintah serta melayani di mana pun dan kapan pun dan tanpa
punya hak untuk membantah.
Di kalangan bangsa Israel dan bangsa-bangsa sekitarnya pada waktu itu, seorang tuan begitu berkuasa atas hambanya.
Seorang hamba atau yang namanya budak belian, dianggap hanya seperti barang, yang dapat diperlakukan sekehendak hati tuannya.
Dia tidak memiliki harkat dan martabatnya sebagai manusia. Seorang hamba harus menuruti apa yang diperintahkan tuannya.
Seorang tuan dapat menghukum dengan tindakan yang keras dan kadangkala di luar batas peri kemuanusiaan apabila hamba itu melakukan kesalahan dan tidak menuruti perintah tuannya.
Oleh karenanya, jarang sekali orang yang mau menjadikan dirinya sebagai hamba. Kita semua memahami bahwa hamba dengan kata lain abdi atau pelayan yang memiliki posisi rendah dalam strata sosial kehidupan.
Kebanyakan orang akan memilih menjadi tuan dengan segala wewenang dan kekuasaannya mampu memerintah serta dihormati oleh bawahannya. Sama halnya dengan orang-orang Farisi.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 13 November 2023, Kasihilah Kebenaran dan Pikiranmu kepada Tuhan
Mereka suka sekali mendapatkan pujian dan penghormatan dari sesamanya, “mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi.” (lih. Mat 23:6-7).
Sampai saat ini pun demikian. Kebanyakan orang berusaha dengan berbagai cara untuk menjadi besar di mata sesamanya dalam segala hal, mulai dari kegiatan bisnis, karir dan sebagainya.
Kitab Kebijaksanaan menamai manusia tipe ini sebagai orang fasik di hadapan Allah: mereka tidak memahami kebenaran, tidak percaya pada Allah, tidak tinggal dalam kasih Allah.
Sesungguhnya mereka bukan orang-orang pilihan Allah, kasih setia dan belaskasihanNya tidak menjadi bagian mereka.
Cerita di atas mau menyampaikan pesan supaya kita menjadi orang-orang yang rendah hati yang tidak haus pujian, yang tekun dan setia menjalankan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab kita.
Pesan yang sama dapat dipetik dari injil hari ini bahwa kesetiaan membutuhkan pengorbanan bahkan dengan jujur mengakui:”Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna, kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan”.
Contemplasi:
Allah menjadikan manusia sebagai gambarNya (Imago Dei). Dia memperoleh martabat yang mulia hanya karena belaskasih Allah. maka sepantasnya dia tidak boleh bertindak sebagai penguasa yang sewenang-wenang dan menindas sesama.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 November 2023 : Belajarlah dari Gadis-Gadis Bijaksana Itu
Semua manusia adalah saudara, saling mendukung dalam perjuangan bersama mengelola bumi dan memanfaatkan kekayaannya demi kesejahteraan bersama. Di hadapan Allah yang satu dan esa, semua manusia hanyalah hamba dan pelayan.
Doa:
Ya Allah Bapa kami yang ada di surga, PuteraMu Yesus adalah sosok yang rendah hati dan setia dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanNya, melaksanakan karya pewartaan injil yang Kau percayakan kepadaNya.
Ajarilah kami sikap rendah hati terhadap Engkau dan juga terhadap sesama. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami...Amin.
Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Selasa. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus...Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.