Berita Lembata
Beras Plastik Diduga Sudah Beredar di Lembata, Sampelnya Dikirim Ke BPOM Bandung
Melihat hal itu ia bersama suaminya, Bruno Wolo langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa setempat.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Beras palsu yang diduga terbuat dari plastik beredar luas di beberapa toko sembako di Kabupaten Lembata.
Hal itu diketahui dalam beberapa video yang saat ini beredar luas di media sosial.
Bruno Wolo (32) dan istrinya Regina Iralolon (26) warga Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Lembata, bersaksi beras merek super yang mereka beli dari salah satu ruko dengan harga Rp. 14.000/kg tersebut diduga kuat bukan beras asli. Hal itu diketahuinya setelah beras itu dimasak menjadi nasi.
Regina Iralolon mengatakan, saat hendak menyuapi anaknya untuk makan pagi, beras yang sudah dimasak tersebut malah berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan putih. Bahkan, gumpalan nasi tersebut dilempar ke lantai bergelinding seperti bola.
Baca juga: Ombudsman NTT dan Pemkab Lembata Gelar Kegiatan Bersama
"Saya kaget saat melihat berasnya berubah bentuk menjadi gumpalan-gumpalan. Saat saya coba sendok ambil dan buang ke lantai malah melenting seperti bola," ujarnya, Sabtu (11/11/2023).
Melihat hal itu ia bersama suaminya, Bruno Wolo langsung melaporkan kejadian tersebut ke kepala desa setempat.
Kepala Desa Bour, Conradus TL Sura mengatakan, setelah menerima laporan warga pihaknya langsung melakukan pengecekan di ruko tempat penjualan beras yang dibeli warganya.
Ia mengaku pengecekan itu juga melibatkan beberapa kepala desa tetangga, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan anggota unit Intel Kodim 1624/Flotim.
Hasil pengecekan itu, kata kades, pemilik ruko mengaku membeli beras tersebut dari perahu Makasar yang sering bongkar muat barang di pelabuhan laut Lewoleba.
"Pemilik ruko ini mengaku mereka beli beras dari penjual beras keliling yang biasanya menggunakan mobil pickup. Beras itu diambil dari kapal-kapal Makasar yang sering bongkar muat di pelabuhan Lewoleba," tuturnya.
Saat ini sampel beras yang diduga berbahan dasar plastik itu diambil dan diserahkan ke Disperindag Kabupaten Lembata untuk dikirim ke BPOM Bandung.
"Sampel berasnya nanti akan diuji di BPOM Bandung, jadi kita tunggu saja hasilnya," tutupnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.