Pilpres 2024

Langkah Gibran Diduga Sedang Dijegal, Ganjar Pranowo Ibaratkan Pertandingan Sepakbola

Langkah politik Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, rupanya sedang dijegal oleh lawan politik.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
INSTAGRAM GANJAR PRANOWO
DIJEGAL – Langkah politik Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto, kini sedang dijegal. Namun Ganjar Pranowo enggan mengomentari hal itu. 

POS-KUPANG.COM – Saat ini, langkah politik Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto, rupanya sedang dijegal oleh lawan politik.

Langkah penjegalan itu disebut-sebut sudah dilakukan melalui upaya menggugat keputusan Mahkamah Konstitusi yang kini sedang berproses melalui Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK.

Lantas apa kata calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga atau PDIP, Ganjar Pranowo terhadap fakta itu?

Kepada awak media di sela-sela laga final Liga Kampung Soekarno Cup U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Jumat 3 November 2023 malam., Ganjar Pranowo enggan menanggapi isu penjegalan tersebut.

Ia hanya mengibaratkan fakta politik saat ini seperti pertandingan sepakbola. "Kalau jegal-jegalan itu pemainnya. Tapi kalau jegal, motong striker, maka wasitnya harus tiup peluit. Jangan dibiarkan," ucap Ganjar, sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas TV, Sabtu 4 November 2023.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto pun mengungkapkan hal senada. Ia mengibaratkan isu penjegalan terhadap Gibran seperti pertandingan sepakbola.

"Ya seperti bola, kalau jegal ada wasit nyemprit," ujar Hasto.

Untuk diketahui, hakim konstitusi diduga telah melanggar kode etik setelah mengabulkan putusan batas usia capres-cawapres.

Terhadap keputusan MK itu, Hasto Kristiyanto mengatakan, dugaan pelanggaran etik hakim MK memang harus diselidiki lebih lanjut.

Oleh karena itu, PDIP mempercayakan dugaan kasus tersebut kepada Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi atau MKMK.

"Mahkamah Konstitusi itu adalah benteng demokrasi sehingga tidak boleh dikebiri, tidak boleh ada manipulasi, tidak boleh hanya karena ada hubungan kekeluargaan kemudian hukum dikorbankan," ujar Hasto.

"Kami percayakan sepenuhnya pada Mahkamah Etik untuk mengambil keputusan terbaik demi keadilan."

Gibran Didesak Mundur

Gibran Rakabuming Raka, Putra Sulung Presiden Jokowi yang kini mengemban tugas sebagai Wali Kota Solo, kini didesak mundur dari PDIP, setelah resmi dideklarasikan menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

DPC PDIP Solo bahkan telah mengirimkan surat agar Gibran segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan mengundurkan diri dari PDIP.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved