Berita Nasional

Pesparani 2023 Ajak Seluruh Komponen Bangsa Jaga Pancasila

Sedangkan Sebastian Salang, Ketua Panitia Nasional Pesparani Katolik III tahun 2023, menggugah seluruh 38 kontingen Pesparani dari 38 propinsi

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Menteri Agama Cholil Qoumas Yaqut (ketiga dari kanan), Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo (kedua dari kanan), Sebastian Salang (ketiga dari kiri) saat membuka secara resmi Pesparani III tahun 2023 di Ancol Beach City, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). 

“Tidak sampai di sini, Pesparani merupakan momen kebersamaan dalam keberagaman yang harus dihidupi secara konkret di tempat masing-masing. Jadilah ‘Duta Bhinneka Tunggal Ika’ sehingga kebersamaan dalam keberagaman sungguh menjadi sumber kedamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Mgr. Antonius Subianto sesaat sebelum menutup secara resmi Pesparani III 2023 yang ditandai dengan penyerahan “Telur Perdamaian Elang Bondol”  kepada perwakilan peserta.

Seperti acara pembukaan, acara penutupan juga berlangsung meriah. Pada acara penutupan, hadir perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Markas Besar Polri, 8 Uskup, puluhan imam, dan Dewan Penasihat Pelaksana Pesparani III 2023 DKI Jakarta Purnomo Yusgiantoro dan Komjen Pol (Purn) Gories Mere.

Pesparani Sebagai Karya Agung Allah

Seperti dua Pesparani sebelumnya di Ambon dan Kupang, Pesparani tahun 2023 kembali digelar pada momentum Hari Sumpah Pemuda. Kardinal Ignatius Suharjo menyebut Pesparani menjadi ruang untuk menyuarakan kecintaan terhadap Tanah Air. Menurut Uskup Agung Jakarta itu, Pesparani Katolik Nasional III hendaknya menjadi kesempatan bagi seluruh umat Katolik di Indonesia untuk membangun persaudaraan sejati dalam keberagaman guna mempererat persatuan.

“Kita mengawali Pesparani III dengan Perayaan Ekaristi untuk mengungkapkan keyakinan iman kita bahwa Pesparani III adalah bagian dari karya agung Tuhan, wujud dari karya agung Tuhan,” ujar Kardinal Suharyo dalam homili Perayaan Ekaristi Konselebrasi  – mengawali rangkaian perlombaan Pesparani Katolik Nasional III – yang diselenggarakan di Ancol Beach City International Stadium, Ancol, pada Sabtu (28/10/2023), bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Dalam Perayaan Ekaristi agung itu, Kardinal Suharyo didampingi Uskup Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dan Uskup Manado Mgr. Benedictus Estephanus Rolly Untu, MSC serta puluhan imam. Lebih dari 7.000 orang, termasuk peserta dan tamu undangan, menghadiri Perayaan Ekaristi agung itu.

Kardinal juga berharap Pesparani III mampu mewujudkan wajah karya agung Tuhan melalui keterlibatan umat Katolik sebagai warga negara Indonesia. “Hari ini adalah tanggal 28 Oktober, Hari Ulang Tahun Sumpah Pemuda Ke-95. Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa. Dengan kacamata ini, kita sampai pada kesimpulan bahwa cinta kepada sesama yang diperintahkan Tuhan berarti membangun kesatuan, persaudaran sejati: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. Sebelum mengakhiri homili ini, saya mengajak kita semua untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan Lagu Satu Nusa Satu Bangsa,” imbuhnya.

Yaqut Apresiasi Doktrin Katolik

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi Doktrin 100 persen Katolik dan 100 % Indonesia. Menurutnya, doktrin ini sarat akan kesadaran dan penerimaan terhadap keberagaman di Indonesia. Ini penting karena Indonesia didirikan dengan ciri kodrati yang majemuk, beragam, baik dari suku, bangsa, agama dan keragaman lainnya.

“Indonesia ini berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini karena keberbedaan dan keberagaman yang dimiliki,” ucap Gus Men, panggilan akrab Menag Yaqut. “Saya juga mengapresiasi tema Pesparani III, yaitu “Kebersamaan dalam Keberagaman”.

Menag Yaqut lantas bercerita tentang dialog dirinya dengan Kardinal Suharyo. “Saya ingat pesan Romo Suharyo kepada saya beberapa waktu lalu ketika sowan di kediamannya. Beliau mengatakan bahwa umat Katolik, doktrin utamanya adalah 100 % Katolik, 100 % Indonesia. Ini kalimat sederhana tapi menginspirasi kita semua sebagai bangsa. Indonesia ini berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini karena keberbedaan dan keberagaman yang dimiliki,” kata Yaqut dalam sambutan Pembukaan Pesparani III 2023 yang digelar di kawasan Ancol, Sabtu (31/10/2023).

Gus Men, panggilan akrab Yaqut, juga mengapresiasi tema Pesparani III, yaitu “Kebersamaan dalam Keberagaman”. Dikatakan, tema ini juga kontekstual dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2023 yang mengangkat tema Bersama Memajukan Indonesia. Kebersamaan para pemuda, kata dia, menjadi kunci kemerdekaan Indonesia. Kebersamaan pemuda juga menjadi kunci negeri ini bisa membangun cita-cita besar. Pemuda menjadi kunci bagaimana kita bisa menuai harapan-harapan yang kita semai di masa-masa sekarang dan kita ambil hikmahnya di masa yang akan datang.

“Saya yakin dan percaya umat Katolik akan terus menjaga keragaman, pluralitas yang kita miliki sebagai sebuah kebersamaan sekaligus kekuatan. Karena tanpa hal ini, kita sebagai sebuah bangsa, bukan apa-apa,” tutur Yaqut.

Ia pun berharap umat Katolik terus menjadi contoh dalam merawat semangat kebersamaan dalam keberagaman. Sebab, kebersamaan dalam keberagaman adalah kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.

Dialog Kebangsaan

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved