Gempa Kupang

Belum Terima Laporan Resmi, BPBD NTT Imbau Warga Waspada Gempa di Kupang

Gempa Kupang dengan magnitude 6,6 yang mengguncang Pulau Timor, khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang pastinya dirasakan getarannya

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M. BPBD NTT belum menerima laporan resmi terkait gempa yang terjadi di Pulau Timor khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Terkait hal itu BPBD NTT mengimbau warga tetap waspada. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD NTT belum menerima laporan resmi terkait Gempa Bumi yang terjadi di Pulau Timor khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang. Terkait hal itu BPBD NTT mengimbau warga tetap waspada.

"Sejauh ini memang belum ada laporan resmi dari BPBD Kabupaten Kupang dan Kota Kupang terkait dampak daripada gempa tadi pagi," ungkap Kepala BPBD NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Kamis 2 November 2023.

Ambros mengatakan, Gempa Kupang dengan magnitude 6,6 yang mengguncang Pulau Timor, khususnya Kota Kupang dan Kabupaten Kupang pastinya dirasakan getarannya oleh seluruh masyarakat di wilayah tersebut.

Baca juga: Situasi Sudah Kondusif Pasca Gempa 6,6 SR Guncang Kupang Pagi Tadi

"Terkait gempa yang terjadi tadi pagi itu memang hampir seluruh masyarakat di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang merasakan getarannya," katanya.

Ambros menyampaikan, saat ini BPBD Kota Kupang dan Kabupaten Kupang sedang melakukan konsolidasi dengan camat dan lurah untuk memastikan dampak daripada gempa yang terjadi.

Selain itu, tambahnya, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BPBD Kota Kupang dan Kabupaten Kupang terkait dampak yang terjadi.

Baca juga: Gempa Kupang, Suasana Transmart Kupang Kembali Kondusif, Estimasi Kerugian Capai Rp 100 Juta

"Kita akan terus melakukan koordinasi terkait update informasi dari lapangan, ketika ada informasi ter-update akan kita share," pungkasnya.

Ambros menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan peninjauan di Kantor Gubernur NTT terkait dampak gempa yang terjadi.

"Tadi kami sudah melakukan peninjauan di Kantor Gubernur. Memang ada dampaknya yaitu terjadi retak-retak,ntetapi masih dikaji oleh Dinas PUPR yang mengerti terkait konstruksi," ungkapnya.

Menurut Ambros, NTT memang tinggal di Daerah yang rawan gempa karena ada pertemuan lempeng. Oleh karena itu, gempa tidak akan bisa diprediksi kapan akan terjadi dan berapa besaran kekuatannya.

Baca juga: PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Pasca Gempa Kupang 6,6 Magnitude

"Kita semua harus tetap siaga dan waspada terhadap gempa," ujarnya.

Setiap orang, kata Ambros, harus teredukasi terkait menghadapi gempa, yaitu bagaimana cara mengevakuasi diri dan melindungi diri pada saat terjadi gempa.

Kemudian, tambahnya, keluarga-keluarga juga harus mengadakan titik kumpul. Agar ketika terjadi gempa, semua bersepakat untuk melindungi diri di titik kumpul itu dan tidak lagi mencari satu dengan yang lain yang menghabiskan waktu untuk menyelamatkan diri.

"Itu yang ke depannya kita harus waspada, siaga dan perlu ada latihan-latihan di setiap keluarga-keluarga dan komunitas-komunitas untuk perlu dilakukan ketika menghadapi gempa ke depannya," ungkapnya.

Terkait gempa yang terjadi di Mbay, Pulau Flores, NTT, beberapa waktu lalu, Kepala BPBD NTT menyampaikan informasinya belum terupdate. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved