Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 1 November 2023, "Bahagia"
Bacaan pertama diambil dari Wahyu 7:2-4.9-14 dan bacaan kedua 1 Yohanes 3:1-3 dan bacaan injil diambil dari Matius 5:1-12a.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik, Senin 1 November 2023, Hari Raya Semua Orang Kudus.
Renungan Harian Katolik ini ditulis oleh RD Ignasius TA dan berjudul "Bahagia".
Bacaan pertama diambil dari Wahyu 7:2-4.9-14 dan bacaan kedua 1 Yohanes 3:1-3 dan bacaan injil diambil dari Matius 5:1-12a.
Tujuan hidup kita manusia adalah kebahagiaan lahir dan bathin. Banyak orang yang salah memaknai tujuan hidupnya, yang hanya mencari kebahagiaan dengan menumpuk harta yang banyak, pada gilirannya semuanya tidak mendatangkan kebahagiaan sedikitpun.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 1 November 2023, Tiga Cara Dapat Tetap Mau Bermurah Hati dengan Sesama
Kebahagiaan yang sempurna, lahir dan batin hanya bisa diperoleh ketika Allah dan kehendak-Nya adalah yang utama dalam hidup kita.
Setiap tanggal 1 November, kita merayakan Hari Raya Semua Orang Kudus, mereka yang telah berhasil menghayati imannya akan Yesus dalam seluruh hidupnya. Kita bersyukur karena para kudus telah menjadi pendoa bagi kita yang masih berziarah di muka bumi ini.
Kita bersama merenungkan Injil Tuhan pada hari ini tentang kebahagiaan. Orang yang mengalami kebahagiaan adalah mereka yang sudah mengalami kekudusan. Mereka tidak perlu didoakan lagi, justru merekalah yang mendoakan kita.
Sedangkan mereka yang masih dalam Api penyucian, adalah mereka yang perlu kita doakan. Kita merasa bahwa kita dan mereka adalah satu. Mengenai hal ini, kita kenangkan dan doakan secara khusus, besok tanggal 02 November.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 1 November 2023, Hari Raya Semua Orang Kudus
Sabda bahagia Yesus hari ini berisi tiga hal yang harus kita renungkan bersama.
Pertama, Sabda bahagia untuk mereka yang miskin, menderita, dan lemah lembut, mengungkapkan sikap yang senantiasa mengandalkan Allah dan hanya kepada Dia saja. Semuanya tergantung pada Allah.
Kedua, Sabda bahagia untuk yang lapar dan haus akan kebenaran dan suci hatinya. Ini adalah sebuah sikap lebih mengutamakan dan menjalankan kehendak Tuhan, dengan melakukan yang baik dan benar, beriman dan mewujudkan iman dengan tekun dan setia, sebagai wujud konkret terhadap "lapar dan haus akan kebenaran".
Ketiga, "Sabda bahagia bagi yang murah hati dan membawa damai."
Sikap ini menunjuk pada usaha selalu menghadirkan Tuhan dalam seluruh hidup. Allah adalah Allah yang Pemurah dan Pembawa damai. Mereka inilah yang akan memperoleh harta di surga, karena mampu membawa kekayaan rahmat Allah bagi orang lain.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 31 Oktober 2023, "Kerajaan Allah"
Ketiga kelompok/kategori Sabda bahagia di atas mengajak kita untuk memandang kebahagiaan sebagai realitas yang harus dihidupi. Kebahagiaan tidak hanya dirasakan nanti, kebahagiaan mesti merupakan cara hidup kita. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang mudah diraih, akan tetapi merupakan perjuangan hari demi hari.
Mari kita meniru cara hidup orang kudus kita, sekurang-kurangnya Pelindung kita masing-masing. Semoga teladan yang telah mereka hidupi, menjadi semangat hidup beriman kita dalam peziarahan hidup kita di muka bumi ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.