KKB Papua
Sebby Sambom Nyatakan TPNPB OPM Siap Bertanggung Jawab Atas Kasus Bakar Ekskavator
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom melontarkan pernyataan tegas terkait pembakaran alat berat di Kampung Ayata, Distri Aifat Timur, Kabupaten Maybrat.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Juru Bicara TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka), Sebby Sambom melontarkan pernyataan tegas terkait pembakaran alat berat untuk pembangunan Puskesmas Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Dia menyebutkan bahwa TPNPB-OPM bertanggungjawab atas insiden tersebut. TPNPB tak akan peduli terhadap siapa pun yang melakukan tindakan yang dilarang oleh TPNPB-OPM, termasuk tindakan pembakaran alat berat itu pada Jumat 27 Oktober 2023 pagi itu.
Untuk diketahui, selain membakar alat berat tersebut, KKB Papua juga melontarkan serentetan tembakan ke arah lokasi proyak pembangunan gedung puskesmas tersebut.
“Benar, ada insiden pembakaran alat berat di lokasi pembangunan puskesmas Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah, Kabupaten Maybrat,” ujar Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi.
Informasi mengenai pembakaran alat berat tersebut, katanya, diketahui dari informasi yang dilaporkan masyarakat ke Pos TNI Polri yang ada di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah.
“Jadi, saat dini hari itu, ada seorang warga sipil yang berlari ke pos keamanan itu. Warga sipil itu melaporkan adanya pembakaran alat berat di lokasi pembangunan gedung puskesmas di Kampung Ayata,” ujarnya.
Merespon insiden tersebut, prajurit TNI Polri lantas dikerahkan ke lokasi kejadian. Aparat keamanan itu diterjunkan untuk menormalisir tindakan anarkis yang dilakukan kelompok bersenjata tersebut.
Dalam peristiwa tersebut, prajurit TNI Polri berhasil memukul mundur KKB Papua pimpinan Arnoldus Yansen Kocu. Namun sebelum KKB Papua lari menyelamatkan diri, mereka telah membakar ludes alat berat yang diparkir di lokasi kejadian.
Saat ini, situasi di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Bagian Tengah telah normal seperti sedia kala. Masyarakat telah beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya.
Kapolres Maybrat, Komplol Ruben Kbarek mengatakan, situasi saat ini sudah pulih. Masyarakat juga sudah kembali pada aktivitasnya masing-masing. Tak ada lagi gangguan keamanan di daerah itu.
Saat ini, katanya, aparat keamanan juga telah berjaga-jaga di lokasi proyek. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi berbagai tindakan yang tak diinginkan.
Selain itu, hadirnya prajurit TNI Polri di tempat itu juga bertujuan mencegah adanya aksi-aksi susulan yang mungkin saja akan dilakukan oleh anggota Kelompok Separatis Teroris tersebut.
Untuk diketahui, belakangan ini KKB Papua terus menunjukkan taringnya. Kelompok itu selalu menebar teror dan melakukan tindakan nan kejam terhadap siapa pun yang dinilai berseberangan dengan KKB Papua.
Selain menyerang aparat keamanan bersenjata, seperti prajurit TNI Polri, Kelompok Kriminal Bersenjata ini juga menyerang warga sipil yang dinilai tak sejalan dengan perjuangannya.
Salah satu tindakan yang memperlihatkan sikap semena-mena itu terjadi di Kabupaten Yahukimo. Di daerah ini, KKB Papua menyerang para pendulang emas yang sedang beraktivitas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala.
Dalam penyerangan tersebut, 13 orang dinyatakan tewas meregang nyawa. Dari 13 korban tewas itu, tujuh di antaranya ditemukan di lokasi pertama saat KKB Papua melakukan penyerangan terhadap para pendulang emas, pada Senin 16 Oktober 2023.
Sementara 6 korban lainnya baru ditemukan aparat keamanan, setelah lebih dari sepekan KKB Papua menyerang para pendulang emas di daerah tersebut.
Enam jenazah ini ditemukan prajurit TNI Polri setelah melakukan penyisiran ulang di lokasi pendulangan emas dan sekitarnya pada Jumat 27 Oktober 2023 dini hari.
Dalam penyisiran itulah akhirnya ditemukan 6 korban yang sudah dalam kondisi sangat mengenaskan. 6 Jenazah itu ditemukan di alur Kali Satu, lokasi yang cukup jauh di tempat kejadian pertama pada Senin 16 Oktober 2023.
Selain menemukan 13 korban tewas, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz itu juga berhasil menyelamatkan 82 korban yang selamat dari amukan KKB Papua.
Para korban selamat itu dievakuasi ke tempat yang aman. Sedangkan para korban tewas, langsung dievakuasi ke RSUD Dekai. Selama proses evakuasi berlangsung KKB Papua masih melancarkan gangguan dengan melepaskan beberapa tembakan beruntun.
KKB Papua juga menyerang 22 buruh bangunan yang sedang mengerjakan bangunan puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.
Baca juga: KKB Papua Tak akan Dilepas, Bayu Suseno Pastikan Para Pelaku akan Dikejar Sampai Dapat
Baca juga: 6 Jenazah Ditemukan di Kali Satu Yahukimo, Mereka Pendulang Emas, Korban Kebengisan KKB Papua
Dalam serangan tersebut, satu warga sipil yakni buruh bangunan itu, dinyatakan tewas meregang nyawa. Sedangkan dua warga lainnya menderita luka-luka gegara terkena senjata tajam, baik anak panah maupun parang dan kapak.
Hingga saat ini, prajurit TNI Polri masih mengejar para pelaku yang adalah orang tak dikenal. Para pelaku itu terus diburu untuk ditangkap sehingga mereka bisa mempertanggungjawabkan secara hukum tindak pidana yang telah diperbuat. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.