KKB Papua

KKB Papua Tak akan Dilepas, Bayu Suseno Pastikan Para Pelaku akan Dikejar Sampai Dapat

KKB Papua yang melakukan penyerangan terhadap para pendulang emas di Kali Satu Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo ,pasti akan segera ditangkap.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SEGERA DITEMUKAN – Sampai saat ini, prajurit TNI Polri masih mengejar para pelaku yang terlibat dalam insiden penyerangan KKB Papua terhadap para pendulang emas di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Hal ini disampaikan Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno. 

POS-KUPANG.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penyerangan terhadap para pendulang emas di Kali Satu Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo pasti akan segera ditangkap oleh prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz.

Komitmen ini disampaikan Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno kepada awak media dalam kasus pembunuhan 13 pendulang emas di Kabupaten Yahukimo, Senin dan Selasa 16 – 17 Oktober 2023 siang.

Dalam kasus tersebut, para pendulang emas yang jadi korban penyerangan adalah warga non Papua. Para korban itu datang dari sejumlah daerah di Indonesia untuk mengais rezeki dengan bekerja sebagai pendulang emas di lokasi kejadian.

Bayu Suseno mengatakan, bahwa sampai sekarang prajurit TNI Polri masih terus mengejar para pelaku. Pengejaran tersebut akan terus dilakukan hingga mereka ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam kasus tersebut, lanjut Bayu Suseno, tercatat ada 13 orang dinyatakan tewas. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya ditemukan saat hari pertama penyerangan, Senin 16 Oktober 2023.

Sementara enam jenazah lainnya baru ditemukan pada Jumat 27 Oktober 2023, atau lebih dari seminggu setelah penemuan pertama tujuh jenazah di lokasi kejadian.

Dari jenazah yang ditemukan itu, lanjut Bayu Suseno, semuanya warga non Papua. Para korban itu datang dari Nusa Tenggara Timur (NTT) juga dari Tioraja, Sulawesi Selatan atau Sulsel.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengungkapkan bahwa dari enam jenazah yang baru ditemukan itu, dua di antaranya belum diketahui identitas secara pasti.

Yang diketahui hanya nama sapaan. Sebab hingga kini belum ditemukan data identitas diri seperti Kartu Tanpa Penduduk (KTP). Para pendulang emas juga mengaku kalau selama ini mereka hanya tahu nama sapaan semata.

Disebutkan pula bahwa nama-nama para korban ini baru diketahui saat jenazah korban divisum di RSUD Dekai. Saat visum tersebut, ada pendulang emas yang mengaku mengenal korban dan tahu nama serta asal muasalnya.

Hal itu, kata Benny Prabowo, tentunya memudahkan aparat dalam melakukan identifikasi. “Ada pendulang emas yang mengenal nama dan asal para korban. Ini tentunya sangat membantu kami.”

“Jadi tinggal dua korban lagi yang sampai sekarang belum diketahui nama dan tempat asalnya. Polisi juga masih berusaha untuk mendapatkan identitas korban,” ujarnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini prajurit TNI Polri masih menyisir ulang lokasi kejadian di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Penyisiran ulang area itu, katanya, bertujuan untuk mendapatkan kembali para korban yang hingga kini belum ada kabar berita. Para korban itu hilang sejak penyerangan KKB Papua pada 16 Oktober 2023, dan sampai sekarang tanpa kabar sama sekali.

Dalam penyerangan tersebut, para pendulang emas lari berhamburan menyelamatkan diri. Pasalnya, KKB Papua datang secara tiba-tiba dan langsung menyerang secara membabibuta.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved